Walikota Andi Harun Pungut Sampah di Sungai Karang Mumus Samarinda, Mendapat Kebaikan dari Tuhan

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Walikota Samarinda, Andi Harun berkesempatan melakukan pembersihan sampah yang cemari Sungai Karang Mumus, Jalan Tongkol, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Sabtu (31/5/2025). 

“Hari ini harusnya libur akhir pekan, kita datang dalam rangka kegiatan pungut sampah," ujar Walikota Andi Harun kepada TribunKaltim.co di lokasi Sungai Karang Mumus, Samarinda. 

Kegiatan pembersihan Sungai Karang Mumus Samarinda tersebut juga melibatkan instansi lain dari TNI dan kepolisian serta organisasi sosial lainnya. 

"Terima kasih yang sebesar-besarnya. Semoga amal bakti kebaikan semuanya dapat balasan berlimpah dari Tuhan yang Maha Besar," ujar Walikota Andi Harun.

Baca juga: DLH Samarinda Angkut 224 Ton Sampah Pascabanjir di Loa Janan Ilir Kaltim

Karena Walikota Andi Harun yakin, setiap kebaikan yang dilakukan pasti akan teresonansi kembali.

"Mendapatkan kebaikan dari Tuhan Yang Maha Esa,” kata Walikota Andi Harun.

Menurut dia, dari waktu ke waktu diharapkan untuk meningkatkan jiwa solidaritas dalam menata dan membangun Kota Samarinda.

Walikota Andi Harun melihat, peristiwa banjir dan tanah longsor dalam tiga kali waktunya berdekatan.

"Mengundang keprihatinan kita, tapi pada saat yang sama harusnya membuat kesadaran kita makin tinggi," tegas Andi Harun.

Baca juga: Walikota Samarinda Andi Harun Tinjau Progres Penataan Kawasan Bantaran Sungai Karang Mumus 

Dia menjabarkan, pertama, kesadaran lingkungan, perkuat kepedulian pada lingkuangan alam dan manusia.

"Saya sampaikan bahwa pada 12 Mei dan 27 Mei kita semua mengalami anomali curah hujan tinggi 28 sampai 140 mililiter per detik," kata Andi Harun.

Kemudian pada curah hujan cukup moderat 80 hingga 85 mililiter per detik.

"Kita mengalami puncak pasang di Sungai Karang Mumus dan Mahakam," beber Andi Harun.

Dan di setiap hujan curah tinggi di Kota Samarinda tak hanya menyebabkan banjir tetapi juga menyebabkan lanslide atau tanah longsor maka semua masyarakat yang bermukim di daerah perbukitan dan gunung harus waspada.

Harus peduli pada penguatan tebing serta mengantisipasi masing-masing terhadap potensi bencana.