Tribun Kaltim Hari Ini
Suara Gemuruh seperti Tsunami, Detik-detik Longsor Gunung Kuda Cirebon, 14 Orang Meninggal
Suara gemuruh seperti tsunami, detik-detik longsor Gunung Kuda Cirebon, 14 orang meninggal, dan 11 masih tertimbun tanah.
Jumlah korban longsor tambang galian C di kawasan Gunung Kuda, Kabupaten Cirebon, menjadi 25 jika kemungkinan buruk terjadi. Penyebabnya, masih ada 11 orang yang belum ditemukan.
Sedangkan korban meninggal yang telah dievakuasi adalah 14 orang.
“Dari informasi terbaru, ada 11 korban yang masih belum ditemukan. Ini berangkat dari laporan masyarakat yang menyampaikan bahwa anggota keluarganya belum kembali,” ujar Kapolda Jabar, Irjen Pol Rudi Setiawan, saat meninjau langsung lokasi longsor di Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, Sabtu (31/5).
Menurutnya, pencocokan data dan ciri-ciri korban terus dilakukan untuk mempercepat proses pencarian.
Untuk itu, posko informasi juga telah didirikan bagi warga yang hendak melaporkan kehilangan anggota keluarganya. "Kami maksimalkan semua personel yang ada,” ucapnya.
Ia menjelaskan, sebanyak 400 personel gabungan dari Polri, TNI, Basarnas, BPBD, hingga relawan dikerahkan untuk menyisir area terdampak longsor. Mereka dibagi dalam dua tim besar untuk menjangkau titik-titik rawan di kawasan Gunung Kuda.
“Dari kemarin tim sudah bekerja mengevakuasi dan menyelamatkan para korban. Hari ini operasi berlanjut dengan pembagian dua tim,” jelas dia.
Meski demikian, medan yang curam dan kondisi tanah yang masih labil menjadi tantangan tersendiri dalam proses pencarian.
Kendati begitu, sejumlah alat berat tetap dikerahkan untuk mendukung evakuasi.
“Seluruh unsur gabungan bekerja secara terkoordinasi dalam upaya mencari korban yang diduga masih tertimbun,” katanya.
Sembilan unit ambulans dari Polda Jabar dan Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon disiagakan di lokasi longsor Gunung Kuda, Kabupaten Cirebon.
Ambulans tersebut di parkirkan hanya sekira 50 meter dari titik proses pencarian.
Hingga pukul 10.30 WIB, proses pencarian korban yang tertimbun longsor masih dilakukan.
Ada 5 alat berat yang dioperasikan untuk mengeruk timbunan tanah akibat longsor yang terjadi pada Jumat (30/5/2025) .
Beberapa ekor anjing pelacak juga sudah disiagakan di lokasi pencarian.
Baca juga: Kesaksian Korban Selamat Longsor di Jalan Gerilya Samarinda, Alami Memar di Tangan dan Kaki
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.