Berita Berau Terkini

Anggaran Rp178 Miliar Digelontorkan, Pemkab Berau Serius Tekan Stunting hingga 14 Persen

Pemerintah Kabupaten Berau, Kalimantan Timur menunjukkan keseriusannya dalam menangani masalah stunting.

|
TRIBUN KALTIM
STRATEGI PENURUNAN STUNTING -Wabup Berau Gamalis dalam Rapat Koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) yang digelar belum lama ini. Agenda utama rakor tersebut adalah penyampaian laporan akhir penyusunan Rencana Aksi Daerah (RAD) percepatan penurunan stunting. (TRIBUNKALTIM.CO/RENATA ANDINI) 

TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB – Pemerintah Kabupaten Berau, Kalimantan Timur menunjukkan keseriusannya dalam menangani masalah stunting.

Tahun 2024, Pemkab Berau mengalokasikan anggaran lebih dari Rp178 miliar untuk mendukung program percepatan penurunan stunting, dengan target ambisius menurunkan prevalensi menjadi 14 persen, atau mendekati target provinsi.

Langkah ini diperkuat melalui Rapat Koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) yang digelar belum lama ini.

Agenda utama rakor tersebut adalah penyampaian laporan akhir penyusunan Rencana Aksi Daerah (RAD) percepatan penurunan stunting.

Baca juga: Gerakan Cukup Dua Telur Upayakan Minimalisir Kasus Stunting di Berau

Rakor dibuka langsung oleh Wakil Bupati Berau, Gamalis, yang menekankan pentingnya pemetaan program serta penentuan wilayah prioritas untuk intervensi.

“Seluruh jajaran TPPS, bersama perangkat kelurahan dan kampung, serta kelembagaan masyarakat harus aktif mengkaji RAD, sekaligus mengoptimalkan intervensi pencegahan stunting terhadap remaja putri, calon pengantin, ibu hamil, balita dan seluruh penerima manfaat,” jelasnya kepada Tribunkaltim.co, Senin (2/6/2025).

Dokumen RAD diharapkan mampu mengidentifikasi peran dan tanggung jawab dari berbagai pemangku kepentingan—baik pemerintah, swasta, masyarakat, hingga organisasi non-pemerintah.

Hal ini penting dilakukan agar upaya penanggulangan stunting dapat berjalan lebih efektif dan terukur.

Baca juga: Gambaran Wabup Gamalis soal Penurunan Stunting di Berau pada Tahun Mendatang

Berdasarkan data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) dan Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGI), angka stunting di Kabupaten Berau pada tahun 2024 tercatat meningkat sebesar 0,4 persen menjadi 23,4 persen.

“Kita harus mengaktifkan delapan aksi konvergensi untuk mempercepat pencegahan dan penurunan stunting. Saya berharap angka stunting di Berau bisa menurun ke 14 persen atau setidaknya mendekati target provinsi,” tegas Gamalis.

Ia juga menyoroti pentingnya peran pihak ketiga, khususnya dalam program Bapak Asuh Stunting, yang membantu memberikan asupan gizi dan makanan tambahan kepada kelompok rentan.

“Asupan bergizi ini menjadi kunci untuk meminimalisir dampak stunting sejak awal, bahkan sebelum kehamilan terjadi,” pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved