Amalan dan Doa
Bacaan Niat Puasa Arafah sebelum Idul Adha, Hukum Puasa Arafah Jika Masih Punya Utang Puasa Ramadhan
Bacaan niat puasa Arafah sebelum Idul Adha. Bagaimana hukum puasa Arafah jika masih punya utang puasa Ramadhan?
Amalan puasa di sembilan hari pertama bulan Dzulhijjah sangat dicintai oleh Allah.
Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa “Puasa satu hari dalam 10 hari pertama Dzulhijjah setara dengan puasa satu tahun, dan qiyamul lail-nya seperti tahajud selama satu tahun.”
Selain itu, dalam hadits riwayat Abu Sa’id Al-Khudri disebutkan bahwa “Setiap hari seorang hamba berpuasa di jalan Allah, maka Allah akan menjauhkannya dari api neraka sejauh tujuh puluh musim (tahun).”
Khusus untuk puasa Arafah, Rasulullah SAW bersabda: “Puasa Arafah dapat menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.” (HR. Muslim)
Dengan mengetahui jadwal, niat, dan keutamaannya, semoga kita semua dapat memanfaatkan momen mulia ini dengan sebaik-baiknya sebagai bekal amal dan ketakwaan.
Niat Puasa Dzulhijjah digabung Senin Kamis
نَوَيْتُ صَوْمَ (يَوْمَ اْلاِثْنَيْنِ / يَوْمَ الْخَمِيْسِ) وَشَهْرِ ذِيْ الحِجَّةِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى
Latin: Nawaitu shauma yaumil istnaini (aw yaumil khamis) wa syahri Dzulhijjah sunnatan lillahi ta'ala.
Artinya:
Saya niat puasa pada hari Senin (hari Kamis: jika kebetulan hari Kamis) dan puasa bulan Zulhijah, sunnah karena Allah.
Hukum Menggabungkan Puasa Dzulhijjah dan Puasa Senin-Kamis
Berdasarkan sejumlah keterangan menggabungkan dua ibadah sunnah seperti puasa, mandi dan seterusnya itu diperbolehkan dan tetap akan mendapatkan pahala serta keutamaan dari keduanya.
Artinya hukum menggabungkan Puasa Dzulhijjah dan Puasa Senin-Kamis adalah sah dan boleh.
Mengutip Islami.co dari Wartakotalive, Syekh Yasin bin Isa al-Fadani, dalam kitabnya, al-Fawaid al-Janiyah menjelaskan bahwa ada beberapa ibadah yang bisa dilakukan dengan bersamaan dengan menggabungkan niatnya.
Syekh Yasin al-Fadani membagi hal ini menjadi empat bagian:
Pertama, menggabungkan amalan yang berupa ibadah dengan hal yang tidak bernilai ibadah dalam satu kali niat, seperti meniatkan bacaan Al-Quran dalam shalat sebagai ibadah membaca Al-Quran, hal ini diperbolehkan dan tidak membatalkan shalat.
Kedua, menggabungkan amalan ibadah yang fardhu dengan ibadah yang sunnah.
Hal ini bisa bermacam-macam, terkadang sah keduanya, terkadang hanya sah salah satunya.
Penjelasan kategori kedua ini akan penulis jelaskan dalam kesempatan yang lain.
Ketiga, menggabungkan dua ibadah fardhu, seperti menggabung niat wudhu dengan mandi jinabat. Menurut Syekh Yasin al-Fadani, kedua ibadah fardhu tetap sah berdasarkan kaul yang paling sahih.
Keempat, menggabungkan niat ibadah sunnah dengan ibadah sunnah yang lain.
Syekh Yasin mencontohkan menggabungkan mandi shalat Idul Fitri dengan mandi shalat Jumat. Keduanya sama-sama sah.
Berdasarkan keterangan dari 4 kategori ini maka sah jika menggabungkan dua puasa sunnah Dzulhijjah jelang Idul Adha, baik itu puasa Dzulhijjah, Tarwiyah atau Arafah dengan puasa senin kamis.
Sesuai dengan kategori keempat yaitu menggabungkan dua sunnah puasa Senin - Kamis dengan Puasa Dzulhijjah atau lainnya.
Kita tahu bahwa puasa Senin Kamis termasuk ibadah sunnah, begitu juga dengan puasa Dzulhijjah.
Dua ibadah sunnah bisa dilakukan dan tetap akan mendapatkan pahala dan keutamaan berlipat dari kedua puasa sunnah ini, cukup dalam satu kali puasa.
Untuk itu bagi yang hendak melaksanakan ibadah puasa Dzulhijjah, Tarwiyah dan Arafah bisa sekaligus melaksanakan puasa sunnah Senin-Kamis jika memang bersamaan waktunya.
Akan mendapatkan keutamaan dari dua puasa sunnah secara bersamaan.
Baca juga: Jadwal Puasa Arafah Jelang Idul Adha 2025, Menghapus Dosa Setahun Penuh, Simak Niat dan Keutamaannya
(*)
Ikuti berita populer lainnya di saluran berikut: Channel WA, Facebook, X (Twitter), YouTube, Threads, Telegram
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.