Berita Berau Terkini

Kembangkan Potensi Lahan, Dinas Perkebunan Berau Susun Road Map Pengembangan Kakao dan Kelapa

Dinas Perkebunan Berau kini sedang menyusun peta jalan (roadmap) untuk pengembangan kakao dan kelapa di 12 kecamatan di Berau, kecuali Tanjung Redeb

TRIBUNKALTIM.CO/RENATA ANDINI PANGESTI
KAKAO DAN KELAPA BERAU - Dinas Perkebunaan Berau saat menggelar lomba olahan Kakao Berau saat peringatan hari perkebunan sedunia. (TRIBUNKALTIM.CO/RENATA ANDINI PANGESTI) 

TRIBUNKALTIM.CO, BERAU - Dinas Perkebunan Berau kini sedang menyusun peta jalan (roadmap) untuk pengembangan kakao dan kelapa di 12 kecamatan di Berau, kecuali Tanjung Redeb.

Roadmap ini bertujuan mengidentifikasi potensi lahan dan sumber daya manusia (SDM) untuk pengelolaan dua komoditas tersebut. Proyek ini dibiayai dari APBD Berau sebesar Rp 400 juta.

Dijelaskan Kepala Dinas Perkebunan Berau, Lita Handiri saat ini strategi tersebut difokuskan pada optimalisasi bantuan pemerintah untuk mendorong pengelolaan pertanian yang lebih maju.

“Kami memberikan dorongan agar pengembangan ini berjalan bertahap. Jangan sampai stagnan atau justru mengecewakan petani,” jelasnya kepada Tribunkaltim.co, Minggu (8/6/2025).

Lita mengungkapkan, pengembangan komoditas pertanian sangat bergantung pada keinginan petani.

Baca juga: PWI Berau Tebar Kepedulian Lewat Kurban, 5 Sapi Wujud Syukur dan Pengabdian Insan Pers

Meski demikian, bantuan pemerintah hanya bersifat stimulan dan dibatasi oleh regulasi, sehingga tidak bisa diberikan secara berkelanjutan.

Pengelolaan pertanian rakyat di Berau saat ini masih banyak yang bersifat konvensional dan belum berorientasi bisnis. Hal ini menjadi tantangan utama dalam upaya peningkatan produksi.

“Sumber daya yang dimiliki petani sebenarnya lebih besar dibanding bantuan pemerintah. Namun, optimalisasi sumber daya ini perlu diarahkan,” katanya. 

Kemudian, sesuai data dari Dinas Perkebunan Berau menunjukkan potensi besar untuk kakao dan kelapa di Berau. Luas lahan kelapa mencapai 2.310,17 hektare dengan produksi 2.571 kg, sementara kakao memiliki luas lahan 1.037 hektare dengan produksi 463,7 kg.

Lita menegaskan bahwa kepastian pasar adalah kunci utama untuk mendorong petani meningkatkan produksi.

Baca juga: Viral! Seekor Beruang Madu Tertabrak Truk di Tanjung Redeb, Berau, Kalimantan Timur

“Kalau pasarnya terjamin, petani pasti mau,” katanya.

Saat ini pihaknya tengah melakukan survei lapangan untuk mengumpulkan data. Proses penyusunan roadmap dimulai sejak Maret 2025 dan ditargetkan rampung pada Agustus 2025.

Setelah roadmap selesai, Lita berharap lebih banyak program pengembangan dapat diterapkan untuk mengoptimalkan potensi kakao dan kelapa di Berau.

“Kami ingin menjadikan pengelolaan kakao dan kelapa sebagai contoh sukses pengembangan pertanian berbasis komoditas unggulan,” tutupnya. (*)

Ikuti berita populer lainnya di Google NewsChannel WA, dan Telegram.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved