Berita Balikpapan Terkini

Dari Debu jadi Berkah, Inovasi Limbah FABA di Graha Indah Balikpapan Bangkitkan Ekonomi Warga

PLTU Kaltim Teluk, tersisa sesuatu yang sering dipandang sebelah mata yakni FABA, kepanjangan dari Fly Ash dan Bottom Ash, limbah hasil pembakaran.

Penulis: Siti Zubaidah | Editor: Budi Susilo
HO/Wempi
PEMBUATAN BATAKO BALIKPAPAN - Suasana pekerjaan pembuatan batako dan paving blok di Kampoeng Faba yang dikerjakan warga sekitar, Senin (9/6/2025). Disampaikan oleh Aiptu Ardian Wempi bahwa dengan adanya Kampoeng Faba ini bisa mengurangi kemiskinan warga sekitar dan mencegah stunting karena perekonomian warga membaik. (HO/Wempi)  

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Di balik pekatnya asap, panasnya tungku pembakaran di PLTU Kaltim Teluk, tersisa sesuatu yang sering dipandang sebelah mata yakni FABA, kepanjangan dari Fly Ash dan Bottom Ash, limbah hasil pembakaran batu bara. 

Namun, di tangan seorang Bhabinkamtibmas di Kota Balikpapan, limbah ini justru menjadi berkah, membuka peluang baru bagi ekonomi masyarakat sekitar.

Sehingga menghasilkan cuan, untuk dasar itulah terbentuknya Kampoeng Faba. 

FABA adalah akronim dari Fly Ash dan Bottom Ash.

Fly Ash berasal dari sisa pembakaran yang ditangkap melalui cerobong asap dalam bentuk debu halus.

Baca juga: PLN Berhasil Kelola FABA hingga 1,45 Juta Ton untuk Dimanfaatkan Warga jadi Material Batako

Sementara Bottom Ash adalah endapan limbah yang tertinggal di dasar tungku pembakaran.

Biasanya, limbah ini hanya menumpuk tanpa nilai. Tapi di Kelurahan Graha Indah, Balikpapan Utara, FABA justru diolah menjadi bahan bangunan berkualitas seperti batako, atau paving blok. 

Pemanfaat limbah faba adalah hasil limbah Pembakaran dari PLTU Kaltim Teluk yang memang bahannya memang aman digunakan untuk paving blok dan batako. 

Kampoeng Faba didirikan sejak 22 Desember 2022 yang diresmikan oleh Kapolda Kaltim saat itu berlokasi di Blambangan RT 62 Kelurahan Graha Indah

Namun, pertanggal 31 Mei 2025, Kampoeng Faba pindah lokasi di  Jl.Sangga Buana Lestari Rt.52 Kel.Graha Indah, Kecamatan Balikpapan Utara. 

Sosok di balik perubahan Kampoeng Faba ini adalah Aiptu Ardian Wempi Antariksa, S.H, Bhabinkamtibmas Kelurahan Graha Indah selaku inovator terbentuknya Kampoeng Faba. 

Baca juga: Tiga Ribu UMKM Manfaatkan Limbah FABA PLTU, Biaya Produksi Hemat Separuh

"Kampoeng Faba dipindahkan karena pemerataan ekonomi, di daerah yang lama masyarakatnya ekonomi sudah meningkat sangat baik, makanya kami mencari lokasi baru, " Katanya. 

Melihat potensi besar dari limbah FABA, ia menggagas pengolahan limbah ini menjadi produk konstruksi yang bernilai jual tinggi dan menghasilkan cuan. 

“Ini bukan hanya soal lingkungan, tapi juga soal ekonomi. Daripada jadi limbah yang merusak, lebih baik dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat. Mengubah Limbah Menjadi Berkah," ungkap Aiptu Ardian Wempi. 

Selanjutnya dengan Inovasi Bhabinkamtibmas tersebut didukung kepada FKPM (forum kemitraan polisi dan masyarakat) Kelurahan Graha Indah dan kemudian dikembangkan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. 

Dengan mengajak warga masyarakat untuk mengolah limbah Faba tersebut, untuk masyarakat yang mengolah limbah faba, produknya di beli oleh FKPM dan kemudian FKPM yang menjual.

Sehingga masyarakat yang mengolah limbah faba, tidak kesulitan menjual produknya.

"Sehingga mempermudah mendapatkan tambahan penghasilan untuk ekonomi keluarganya, " kata Aiptu Ardian Wempi Antariksa. 

20250609_Debu jadi Batako di Graha Indah
PEMBUATAN BATAKO BALIKPAPAN - Suasana pekerjaan pembuatan batako dan paving blok di Kampoeng Faba yang dikerjakan warga sekitar, Senin (9/6/2025). Disampaikan oleh Aiptu Ardian Wempi bahwa dengan adanya Kampoeng Faba ini bisa mengurangi kemiskinan warga sekitar dan mencegah stunting karena perekonomian warga membaik. (HO/Wempi) 

Disampaikan Ardian Wempi, bahwa saat ini Kampoeng Faba sudah menjual 35 ribu paving blok.

Dalam sehari ada lima ribu paving blok yang dikerjakan oleh masyarakat sekitar. 

"Karena masih baru pindah kami ada lima orang warga yang mengerjakan di workshop, nantinya ada 15-20 warga lagi yang tergabung, sementara ini masih mencetak sekitar 15 ribu, karena ada pesanan, kami sedang mengejar itu," ujarnya. 

Disampaikan Aiptu Ardian Wempi bahwa dengan adanya Kampoeng Faba ini bisa mengurangi kemiskinan warga sekitar dan mencegah stunting karena perekonomian warga membaik. 

Dari informasi untuk harga Batako per biji Rp.3.500 ambil di tempat, dan untuk Paving Blok Rp. 3000 ambil di tempat.

Sementara untuk Roaster harga bervariasi antara 13.500 sampai dengan 20.000 per pcs.

Setelah pencetakan batako dan paving blok ini prosesnya tiga hari. Ketahanan lebih bagus dari pasir dan semen yang ada. 

Rencananya peresmian Kampoeng Faba yang baru ini akan diresmikan oleh Kapolda. Beberapa waktu lalu Wakil Walikota Bagus Susetyo berkunjung ke Kampoeng Faba untuk mengecek perkembangannya. (*)

 

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved