Berita Nasional Terkini

Prabowo dan Megawati 2 Kali Bertemu dan Saling Kirim Pesan Rahasia, Rocky Gerung Sebut Ada 2 Urgensi

Prabowo dan Megawati bertemu dua kali dan saling kirim pesan rahasia, Rocky Gerung sebut ada dua urgensi.

Dok.Sekretariat Presiden
PRABOWO DAN MEGAWATI - Momen Prabowo Subianto bersama dengan Megawati Soekarnoputri. Prabowo dan Megawati bertemu dua kali dan saling kirim pesan rahasia, Rocky Gerung sebut ada dua urgensi. (Dok Sekretariat Presiden) 

TRIBUNKALTIM.CO - Prabowo dan Megawati bertemu dua kali dan saling kirim pesan rahasia, Rocky Gerung soroti hal tersebut.

Setelah bertemu dua kali, Presiden Prabowo Subianto dan Presiden ke-5 RI sekaligus Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, saling berbagi pesan rahasia.

Pesan rahasia ini disampaikan lewat perantara.

Pengamat politik Rocky Gerung pun menyoroti pertemuan Prabowo Subianto dengan Megawati Soekarnoputri.

Terkait pertemuan Prabowo dan Mega, Rocky Gerung menilai ada dua urgensi yang bisa dilihat.

Baca juga: Dasco dan Prasetyo Hadi Temui Megawati, Prabowo Dinilai Ingin Gandeng PDIP tanpa Lepaskan Jokowi

Sebagai informasi, Prabowo bertemu langsung dengan Megawati dalam Peringatan Hari Lahir Pancasila di Gedung Pancasila, Kompleks Kantor Kementerian Luar Negeri RI, Jakarta Pusat, Senin (2/6/2025).

Sebelumnya, keduanya telah melakukan pertemuan di di kediaman Megawati di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, pada 7 April 2025 lalu.

Ini artinya, Prabowo dan Megawati sudah tatap muka dua kali dalam kurun waktu dua bulan.

Pertemuan ini menjadi sorotan, lantaran selama ini beredar anggapan bahwa Prabowo lebih dekat dengan Mantan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) ketimbang presiden kelima RI tersebut.

Setelah momen di Peringatan Hari Lahir Pancasila pekan lalu, Prabowo dan Megawati juga saling berkirim pesan rahasia.

Pesan disampaikan melalui Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad dan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi ketika menyambangi kediaman Megawati beberapa waktu lalu.

Dasco yang juga Ketua Harian Partai Gerindra mengaku, silaturahminya ke rumah Megawati diutus oleh Prabowo sekaligus untuk menyampaikan pesan.

"Ya, kami memang diutus menyampaikan beberapa hal dan pesan yang sudah disampaikan," kata Dasco, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (5/6/2025).

Meski begitu, Dasco menyebut isi pesan dari Prabowo kepada Megawati bersifat rahasia atau konfidensial.

Sementara, Megawati juga menyampaikan pesan yang bersifat rahasia untuk Prabowo melalui Sufmi Dasco Ahmad dan Prasetyo Hadi.

Baca juga: Gibran Bercanda dengan Megawati di Hari Lahir Pancasila, Pengamat: Yang Ruwet Hubungan dengan Jokowi

Ada Dua Urgensi

Terkait pertemuan Prabowo dan Mega, Rocky Gerung menilai ada dua urgensi yang bisa dilihat.

Yakni, menanti sinyal PDIP untuk mendekat ke koalisi dan persiapan pemakzulan Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka.

Hal ini dia sampaikan dalam tayangan video yang diunggah di kanal YouTube Rocky Gerung Official, Sabtu (7/6/2025).

"Ya, kita harus cari kata kunci untuk membuka misteri dari isu-isu politik hari-hari ini. Terutama soal pertemuan Ibu Mega dengan Pak Prabowo di acara peringatan Hari Pancasila. Lalu disusul urgensi bertemunya Gerindra dengan PDIP itu," kata Rocky.

"Kalau kita lihat urgensinya setelah pertemuan dengan Ibu Mega 2 Juni itu lalu disusul pertemuan antara tim Presiden Prabowo dan Ibu Mega. Kita bisa sinopsiskan bahwa rentetan peristiwa itu ada tujuannya. Satu tindakan purposif," tambahnya.

Baca juga: Beda Pandangan Rocky Gerung dan Jokowi soal Usul Pemakzulan Gibran Sepaket atau Tidak dengan Prabowo

"Apakah itu tujuannya untuk membujuk Ibu Mega untuk masuk kabinet, atau untuk mempersiapkan satu keadaan dinamika baru menghadapi tuntutan kalangan purnawirawan yang menginginkan pemakzulan Gibran," jelasnya.

Rocky Gerung pun memaparkan, tuntutan Forum Purnawirawan TNI untuk memakzulkan Gibran merepresentasikan pemikiran masyarakat.

"Kendati itu hanya purnawirawan, tetapi para purnawirawan ini mewakili back mind, alam pikiran dari masyarakat terutama masyarakat sipil untuk memakzulkan Gibran," ujar Rocky.

Selanjutnya, mantan Dosen Filsafat di Universitas Indonesia (UI) ini menerangkan, Prabowo ingin mendapat legitimasi.

Sebab, PDIP selaku partai yang diketuai Megawati belum memberikan sinyal untuk berkoalisi dengan Partai Gerindra.

"Konsentrasi pertama adalah keinginan Prabowo untuk memperoleh legitimasi. Setelah sudah lebih dari 100 hari, PDIP masih belum memberi semacam sinyal untuk bergabung dengan Gerindra," katanya.

Baca juga: Rocky Gerung Sebut Polemik Ijazah Palsu Jokowi Berimbas ke Kepercayaan Publik pada Polisi

Namun, Rocky Gerung juga menilai, setelah pertemuan Prabowo dengan Mega, ada pertimbangan, mana yang lebih mendesak; reshuffle kabinet tetapi menunggu sinyal PDIP, atau pemakzulan Gibran.

"Yang kedua adalah mana yang lebih urgent, soal reshuffle kabinet yang menunggu semacam sinyal dari PDIP atau soal pemakzulan Gibran yang sudah betul-betul menjadi bara di dalam pembicaraan politik Indonesia," paparnya.

Rangkaian pertemuan Mega dan Prabowo yang berlanjut pada saling titip pesan ini, menurut Rocky, mengarah ke penantian kepastian PDIP bergabung dengan pemerintah atau mencopot Gibran dari kursi wakil presiden RI.

"Jadi, kita mencoba lihat sebetulnya atau apa yang bisa kita pastikan dari sekuensis peristiwa-peristiwa yang mengarah pada dua hal tadi ya," jelas Rocky.

"Pertama adalah kepastian apakah PDIP akan bergabung dengan Gerindra. Yang kedua adalah kemungkinan secara sosiologis atau bahkan secara konstitusional untuk memakzulkan Gibran," tandasnya. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Prabowo Bertemu Megawati 2 Kali, Rocky Gerung: Tunggu Sinyal PDIP atau Soal Pemakzulan Gibran

Ikuti berita populer lainnya di saluran berikut: Channel WA, Facebook, X (Twitter), YouTube, Threads, Telegram

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved