Berita Mahulu Terkini

Kisah Guru Ngaji Pesantren Wali Songo di Mahulu Kaltim, Tak Digaji, Murni Panggilan Hati

Tanpa gaji, tanpa sertifikat, namun tetap mengajar dengan sepenuh jiwa. Itulah keseharian empat guru ngaji di Pondok Pesantren Wali Songo Mahulu.

Penulis: Desy Filana | Editor: Miftah Aulia Anggraini
TRIBUN KALTIM
KISAH GURU NGAJI - Pondok Pesantren Wali Songo di Long Bagun Ilir, Mahakam Ulu, diresmikan pada 2020, membangun iman generasi muda melalui pendidikan keagamaan tingkat dasar dengan swadaya masyarakat, dipimpin Wali Sultoni, meski terbatas jumlah santri dan tenaga pengajar berdakwah tanpa gaji. (TRIBUNKALTIM.CO//DESY FILANA) 

TRIBUNKALTIM.CO, MAHAKAM ULU – Tanpa gaji, tanpa sertifikat, namun tetap mengajar dengan sepenuh jiwa.

Itulah keseharian empat guru ngaji di Pondok Pesantren Wali Songo, Long Bagun Ilir, Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu), Kalimantan Timur.

Dengan semangat berdakwah dan membina akhlak, mereka menjadi garda terdepan pendidikan agama di wilayah hulu.

Pesantren Wali Songo berdiri sebagai pilar penting pendidikan keagamaan bagi generasi muda.

Baca juga: Dari Pesantren ke Arena, Abdul Halim Buktikan TNI AD Juga Bisa Harumkan Kalimantan di Pencak Silat

Meskipun sederhana, kehadirannya telah memberi harapan besar bagi warga dalam mencetak anak-anak yang beriman dan berakhlak mulia.

Diresmikan pada tahun 2020 bersamaan dengan Masjid Al-Karim, pesantren ini dibangun murni dari swadaya masyarakat.

“Pembangunannya duluan masjid, kemudian pondok ini menyusul, dan itu pun dananya swadaya semua,” ujar Wali Sultoni, pengelola pesantren, Rabu (11/6/2025).

Mengusung model pesantren tradisional, sistem pendidikan terdiri atas tingkatan Bidak Iyah (setara kelas 1-4), Sanawiyah, dan Aliyah.

Baca juga: Pesantren Hidayatullah Mahulu Terapkan Sistem Belajar Seharian, Cegah Pengaruh Medsos Bagi Anak

Namun, karena keterbatasan jumlah santri, aktivitas saat ini hanya fokus pada tingkatan dasar.

“Karena yang mengaji masih terbatas, kami hanya bisa memberikan pelajaran tingkat dasar,” jelas Wali.

Keempat tenaga pengajar yang mengabdi di pesantren ini tidak menerima gaji sepeser pun.

Mereka mengamalkan ilmu demi membina akhlak mulia santri. 

Pesantren ini jadi harapan warga untuk mencetak generasi beriman. 

Kebersamaan dan semangat swadaya juga menjadikan Pesantren Wali Songo sebagai oase pendidikan agama, khususnya di Long Bagun Ilir. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved