Breaking News

Berita Mahulu Terkini

Pesantren Wali Songo di Mahakam Ulu Harap Pengajar Kemenag Bisa Mengabdi Lebih Lama

Pesantren Wali Songo di Mahakam Ulu berharap pengajar Kemenag bisa menetap lebih lama agar pendidikan santri lebih maksimal.

Penulis: Desy Filana | Editor: Miftah Aulia Anggraini
TRIBUNKALTIM.CO/DESY FILANA
BUTUH TENAGA PENGAJAR - Ketua Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama Kabupaten Mahakam Ulu (PCNU Mahulu) sekaligus pembina Pondok Pesantren Wali Songo, Wari Sultoni pada Sabtu (1/11/2025). Ia berharap program pengiriman tenaga pengajar dari Kementerian Agama (Kemenag) dapat diperpanjang. (TRIBUNKALTIM.CO//DESY FILANA) 

TRIBUNKALTIM.CO, UJOH BILANG – Pembina Pondok Pesantren Wali Songo, Wari Sultoni, berharap program pengiriman tenaga pengajar dari Kementerian Agama atau Kemenag dapat diperpanjang. 

Ia menilai, durasi pengabdian yang singkat membuat hasil pendidikan bagi santri belum maksimal.

Sebelumnya, pesantren yang berlokasi di pedalaman Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) itu sempat menerima tenaga pengajar dari program Kemenag pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Namun, tenaga pengajar tersebut hanya bertugas selama satu bulan.

“Mendidik santri tidak cukup satu bulan, mestinya ustaz yang datang bisa menetap satu sampai dua tahun agar hasilnya terlihat,” ujarnya, Sabtu (1/11/2025).

Baca juga: Pesantren Wali Songo Mahakam Ulu Butuh Dukungan, Fasilitas Santri Minim

Selain soal tenaga pengajar, Wari juga mengungkapkan bahwa koordinasi antarpesantren di Mahakam Ulu hingga kini belum terbentuk secara resmi.

Menurutnya, belum ada forum komunikasi khusus di wilayah tersebut yang menaungi kegiatan dan kebutuhan antarpondok pesantren.

“Belum ada koordinasi di seputaran wilayah Mahakam Ulu, namun Pesantren Wali Songo sudah termasuk dalam Tim Pesantren Se-Kaltim,” jelasnya.

Ia menjelaskan, kriteria untuk bergabung dalam forum pesantren cukup ketat, di antaranya lembaga harus memiliki nomor induk pesantren serta data santri dan guru yang lengkap.

Namun, proses pendataan di Mahakam Ulu kerap terkendala jaringan dan jarak dari pusat kota, sehingga pelaporan data sering terlambat dan berimbas pada akses bantuan dari pemerintah.

Baca juga: Kisah Guru Ngaji Pesantren Wali Songo di Mahulu Kaltim, Tak Digaji, Murni Panggilan Hati

“Pendataan guru dan santri sering terlambat, jadi akses bantuan ikut terhambat,” tambahnya.

Belum Pernah Terima Bantuan

Wari mengungkapkan, hingga saat ini Pesantren Wali Songo belum pernah menerima bantuan apa pun dari Tim Pesantren Se-Kaltim.

Ia menduga, lokasi pesantren yang jauh dan sulit dijangkau menjadi salah satu penyebab belum adanya bantuan.

“Lokasi kami jauh dari pusat kabupaten, mungkin itu jadi kendalanya,” katanya.

Meski begitu, Wari tetap optimistis pesantrennya dapat berkembang dengan dukungan berbagai pihak.

Ia berharap pemerintah dan Kemenag memberi perhatian lebih, terutama dengan menempatkan tenaga pengajar yang bisa menetap lebih lama agar proses pembinaan santri berjalan optimal. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved