Berita Nasional Terkini

Usai Soroti Skripsi Jokowi, Kini Rismon Sianipar Singgung Lokasi KKN, Desa Baru Disahkan Tahun 2000?

Usai soroti skripsi Jokowi, kini Rismon Sianipar pertanyakan lokasi KKN, desa baru disahkan tahun 2000?

Penulis: Aro | Editor: Doan Pardede
Wartakotalive.com/Ramadhan LG-Kompas.com/Fristin Intan Sulistyowati
LOKASI KKN JOKOWI - Presiden ke-7 Joko Widodo atau Jokowi. Kanan: Rismon Sianipar. Dugaan terbaru terkait riwayat pendidikan Jokowi. Ahli Digital Forensik, Rismon Sianipar mempertanyakan bagaimana desa belum ada, sudah dipakai KKN. (Wartakotalive.com/Ramadhan LG-Kompas.com/Fristin Intan Sulistyowati) 

TRIBUNKALTIM.CO - Riwayat pendidikan Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) masih terus menjadi sorotan publik, terbaru lokasi Kuliah Kerja Nyata (KKN) menjadi perhatian. 

Usai mempertanyakan keaslian skripsi Jokowi, kini Ahli Digital Forensik Rismon Sianipar mengungkap dugaan terbaru terkait lokasi KKN Jokowi saat masih menjadi mahasiswa Fakultas Kehutanan (FKT) Universitas Gadjah Mada (UGM). 

Kamis (12/6/2025), Rismon Sianipar menyinggung lokasi KKN Jokowi yang diduga ketika itu desa yang dimaksud belum terbentuk.

Pernyataan Rismon Sianipar terkait lokasi KKN Jokowi ini disampaikan ketika ditemui di Pengadilan Negeri Surakarta. 

Baca juga: Rismon Sianipar Tantang Prabowo Bebaskan Bambang Tri, Terpidana Kasus Ijazah Palsu Jokowi

Rismon mengatakan bahwa dirinya menyempatkan diri mendatangi Kecamatan Wonosegoro, Boyolali, yang disebut-sebut sebagai lokasi KKN Jokowi.

Langkah mengunjungi lokasi KKN Jokowi ini diambil karena banyak informasi simpang siur yang beredar di media sosial soal lokasi tersebut.

“Kita iseng-iseng mampir ke Boyolali ke Wonosegoro tempat KKN Pak Jokowi. Banyak yang beredar kita takut hoax banyak.

Mumpung di Solo kita mampir ke Wonosegoro,” ungkapnya saat ditemui di Pengadilan Negeri Surakarta, Kamis (12/6/2025).

Rismon menambahkan bahwa ada hal janggal yang ia temukan saat melakukan penelusuran di daerah tersebut.

Ia mendengar bahwa wilayah tempat Jokowi disebut melaksanakan KKN baru disahkan sebagai desa pada tahun 2000-an, sementara Jokowi diketahui telah lulus dari UGM sekitar tahun 1985.

“Di media sosial dikatakan desa-desa tersebut baru berdiri tahun 2000-an.  Bagaimana belum ada desanya dipakai KKN?

Kalau bisa meminta camatnya membongkar arsip mahasiswa UGM,” jelasnya.

Pernyataan ini memicu spekulasi di publik tentang kemungkinan adanya ketidaksesuaian data dalam riwayat akademik Jokowi, terutama mengenai kegiatan KKN yang merupakan bagian dari proses wajib kelulusan mahasiswa di UGM.

Gugat Skripsi Jokowi, Sebut tak Ada Tanda Tangan Penguji

Tak berhenti sampai di situ, Rismon juga kembali menyinggung dugaan kejanggalan skripsi Jokowi.

Ia menyatakan telah menelaah dokumen skripsi Jokowi yang beredar dan menemukan fakta bahwa tidak ada tanda tangan dosen penguji dalam naskah tersebut.

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved