Berita Balikpapan Terkini

Bripda Adi Ardiansyah Brimob Muda Polda Kaltim Ukir Prestasi Lewat Karate hingga Level Internasional

Sosok Bripda Adi Ardiansyah, personel Batalyon A Pelopor Satbrimob Polda Kalimantan Timur, menjadi inspirasi bagi banyak anak muda

Penulis: Dwi Ardianto | Editor: Nur Pratama
HO DOK PRIBADI
BRIMOB POLDA KALTIM - Adi Ardiansyah saat mengikuti pertandingan. Sudah menekuni karate sejak duduk di kelas 5 SD, Adi mengaku awalnya hanya mengikuti jejak sang kakak. Namun kecintaan terhadap olahraga ini tumbuh seiring waktu. (HO DOK PRIBADI) 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN – Sosok Bripda Adi Ardiansyah, personel Batalyon A Pelopor Satbrimob Polda Kalimantan Timur, menjadi inspirasi bagi banyak anak muda.

Tak hanya tangguh dalam kedinasan, pria kelahiran Loa Janan, Samarinda, 21 Desember 2001 ini juga berprestasi di cabang olahraga karate, bahkan hingga ke level internasional.

Sudah menekuni karate sejak duduk di kelas 5 SD, Adi mengaku awalnya hanya mengikuti jejak sang kakak. Namun kecintaan terhadap olahraga ini tumbuh seiring waktu.

Baca juga: 10 Rekomendasi Tempat Bubur di Balikpapan dengan Rating Google Tertinggi yang Cocok untuk Sarapan

“Awalnya hanya coba-coba, tapi lama-lama jadi senang. Dari karate ini juga saya bisa punya penghasilan, bisa berprestasi,” tutur Adi saat diwawancarai, Rabu (18/06).

Deretan prestasi membanggakan telah ia ukir. Di antaranya:

  • Juara 3 Kerjunas Piala Panglima TNI 2019, kelas -55 kg Junior Putra 
  • Juara 3 PON Papua 2021, kelas -55 kg Senior Putra
  • Juara 3 Thailand Open 2022, kelas -60 kg Senior Putra
  • Juara 1 Kapolri Cup 2024, kelas -65 kg Putra U18–U29

Lewat piagam PON Papua 2021, Adi mengikuti jalur Rekrutmen Proaktif (REKPRO) Polri dan lolos menjadi anggota pada Oktober 2022. Dari 200 peserta jalur prestasi, hanya 33 yang diterima.

“Alhamdulillah saya termasuk. Pendidikan di Jonggon, tesnya di Balikpapan,” kenangnya.

Setelah bertugas di Samapta, Adi kemudian ditarik ke Brimob. Meski sempat vakum, ia kembali berlaga di Kapolri Cup 2024 dan meraih juara pertama hanya dengan waktu persiapan 5 hari.

“Sebenarnya waktunya sempit, tapi saya manfaatkan pengalaman-pengalaman sebelumnya. Di karate itu bukan cuma soal fisik, tapi strategi dan kecerdasan membaca lawan.”

Ia mengaku, lawan terberat yang pernah dihadapi adalah atlet Pelatnas dari Lampung dan Jawa Barat. Minimnya frekuensi pertandingan di Kalimantan Timur membuat atlet daerah harus bekerja ekstra keras untuk bersaing.

Kini Adi tengah menjalani pemusatan latihan di Samarinda untuk Bayan Cup 2025 yang akan digelar 30 Juni hingga 2 Juli. Dukungan pun mengalir dari satuan, seperti Komandan Satuan Brimob Kombes Pol Andi Rifai, Komandan Batalyon A Pelopor Kompol Iwan Pamuji, serta pelatih pribadi Sensei Jalu.

“Alhamdulillah izin keluar cepat, semuanya mendukung. Saya juga bersyukur punya pelatih yang sabar dan senior-senior yang peduli,” ucapnya.

Di balik ketegasannya, Adi punya sisi lain yang menenangkan: mancing dan memelihara burung jadi pelarian saat jenuh.

“Mancing itu healing dan melatih kesabaran. Sama seperti karate, harus sabar, cari momentum yang pas buat menyerang,” katanya.

Meski telah mengantongi sabuk hitam dan sempat melatih, Adi belum membuka dojo karena fokus pada tugas kedinasan. Ia tak lupa peran orang tua, yang kini tinggal di kampung halamannya di Bima, Nusa Tenggara Barat.

“Sebelum bertanding saya selalu minta doa restu. Itu yang utama. Dulu orang tua kerja di Samarinda, bapak sekuriti perusahaan, ibu ibu rumah tangga. Sekarang mereka bertani di kampung.”

Adi Ardiansyah adalah bukti bahwa semangat, fokus, dan restu orang tua bisa membawa pemuda daerah bersinar di kancah nasional maupun internasional. Tak hanya menjaga keamanan, ia juga turut membawa harum nama institusi Polri lewat jalur prestasi. (*)

 

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved