Prevalensi di Kutai Timur Kaltim Stunting Turun, Dinkes Kutim Implementasi Sigizikesga

TRIBUNKALTIM.CO, SANGATTA - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Timur berhasil menurunkan angka prevalensi stunting dari 29 persen menjadi 20,6 persen di tahun 2025.

Tentunya hal itu berdasarkan sinergitas lintas organisasi perangkat daerah (OPD) dengan instansi lainnya.

Oleh sebab itu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kutai Timur juga mengupayakan peggunaan aplikasi atau sistem sigizikesga.kemenkes.go.id untuk pendekatan kepada sasaran.

"Kami sekarang menggunakan aplikasi sigizikesga.kemenkes.go.id, gunanya agar program yang direncanakan sesuai dengan kondusifitas Kutai Timur," ujar Kepala Dinkes Kutim, Bahrani Hasanal, Rabu (18/6/2025).

Baca juga: 5 Kecamatan di Kutai Timur Kaltim jadi Fokus Verval Keluarga Risiko Stunting

Lanjutnya, aplikasi tersebut berguna untuk mengupayakan dalam penurunan angka kematian ibu, angka kematian bayi hingga penurunan angka stunting. 

Melalui website sigizikesga.kemenskes.go.id dapat mengupdate data stunting terkini zecara akurat sehingga kasusnya juga menurun.

"Kalau dulu sasarannya yang ke program tetapi kalau sekarang sasarannya mendekati sasaran," terangnya.

Sistem sigizikesga.kemenkes.go.id menjadi media untuk pelaporan dan pencatatan oleh petugas di lapangan agar menjadi pijakan dalam mengambil suatu kebijakan.

Pihaknya juga mengintervensi kepada petugas Puskesmas untuk mengelola sistem sigizikesda.kemenkes.go.id dalam penanganan masalah gizi, salah satunya stunting.

Misalnya nanti di kecamatan A ada stunting yang tinggi, kira-kira ada apa.

"Lalu masalah gizi juga bukan hanya stunting, tetapi juga ada kelebihan gizi," tandasnya. (*)