Berita Kaltim Terkini

Mahasiswa UINSI Samarinda Harap Informasi Program Gratispol Pemprov Kaltim Diperluas

Informasi program Gratispol sektor pendidikan diharapkan mahasiswa agar diperluas sehingga masyarakat tahu

Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Nur Pratama
TribunKaltim.co/Mohammad Fairoussaniy
PROGRAM GRATISPOL - Salah satu mahasiswa Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) dari Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris (UINSI) Samarinda, Arya Prasetyo berharap informasi luas terkait program Gratispol pendidikan.(TribunKaltim.co/Mohammad Fairoussaniy) 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA – Informasi program Gratispol sektor pendidikan diharapkan mahasiswa agar diperluas sehingga masyarakat tahu apa yang akan dilakukan Pemerintah Provinsi Kaltim.

Salah satu mahasiswa Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) dari Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris (UINSI) Samarinda, Arya Prasetyo mengungkapkan harapannya.

Kritik, gagasan, pertanyaan dan saran seputar arah kebijakan pendidikan di Kaltim, khususnya program pendidikan Gratispol yang memberikan akses pembiayaan gratis mesti dijelaskan secara terang benderang.

Baca juga: Semangat Riders Cilik dan Sorak Orangtua Meriahkan Festival Race Push Bike di Samarinda

Karena jika informasi yang minim, menurutnya bisa menimbulkan stigma negatif yang berisiko menghambat efektivitas program.

“Gratispol sebenarnya punya tujuan yang sejalan dengan Kaltim Tuntas, yakni mencetak SDM unggul. Tapi, karena kurang dipahami dan informasinya sedikit, banyak yang menganggapnya tidak efektif. Padahal jika dioptimalkan, program ini bisa jadi terobosan besar,” ujar Arya, Sabtu (21/6/2025).

Ia juga menyinggung pentingnya memanfaatkan bonus demografi yang sedang dinikmati Indonesia, maupun di Kaltim.

Arya mengatakan, pendidikan sebagai pondasi utama kemajuan bangsa, dan menilai bahwa Gratispol bisa menjadi model yang ditiru oleh provinsi lain jika dijalankan dengan maksimal.

“Kalau baseline pendidikannya rusak, negara juga tidak akan berkembang. Kami berharap Gratispol tidak hanya sukses di Kaltim, tapi juga bisa menjadi inspirasi nasional,” kata dia.

Selain menanggapi substansi program, para mahasiswa juga mempertanyakan peran DPRD dalam pengelolaan kebijakan pendidikan di daerah. 

Arya menegaskan pentingnya fungsi legislatif sehingga dalam proses penganggaran dan pengawasan bisa berjalan selaras dengan apa yang diharapkan.

“DPRD tetap menjadi unsur penting karena semua alur anggaran daerah melewati dewan sebelum sampai ke instansi teknis seperti Dinas Pendidikan,” tegas mahasiswa semester 3 ini. (*)

 

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved