Berita Internasional Terkini
Benjamin Netanyahu Ucap Terima Kasih ke Trump Usai AS Serang Iran, Teheran Nyatakan Perang Dimulai
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyah, memuji sekaligus berterima kasih ke Presiden Amerika Serikat, Donald Trump yang sudah menyerang nuklir Iran.
Presiden AS itu mengatakan bahwa serangan telah mempertimbangkan tindakan militer selama berhari-hari di tengah konflik Iran dan Israel.
Dalam pidatonya itu, Trump menyebut bahwa serang AS ke Iran merupakan keberhasilan militer yang spektakuler.
"Malam ini, saya dapat melaporkan kepada dunia bahwa serangan itu merupakan keberhasilan militer yang spektakuler. Fasilitas pengayaan nuklir utama Iran telah sepenuhnya dan sepenuhnya dihancurkan," kata Trump.
Respon Iran
Iran buka suara terkait serangan AS. Juru bicara pusat manajemen krisis wilayah Qom mengonfirmasi bahwa serangan tersebut terjadi pada Sabtu (21/6/2025) waktu setempat.
“Beberapa jam yang lalu, setelah aktivasi sistem pertahanan udara Qom dan identifikasi target-target musuh, bagian dari area situs nuklir Fordow, diserang oleh pasukan udara musuh," kata dia, dikutip dari laporan kantor berita Fars dan IRNA yang berafiliasi dengan pemerintah.
Sementara itu, Wakil Gubernur Keamanan Isfahan juga mengkonfirmasi bahwa fasilitas Isfahan dan Natanz di Iran turut diserang. "Kami menyaksikan penyusupan di dekat fasilitas nuklir di Isfahan dan Natanz,” katanya.
Pejabat kota itu menambahkan bahwa saat ini pertahanan udara telah diaktifkan untuk menghadapi target-target yang tidak bersahabat. Kendati demikian, beberapa ledakan masih terdengar.
Cabang militer utama Teheran Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) merespons serangan AS di tiga situs nuklirnya sebagai tanda peperangan dimulai. "Perang dimulai sekarang juga," kata mereka, dikutip dari Euro News.
IRGC menyebut, serangan AS kali ini meningkatkan konflik antara Iran dan Israel menjadi perang besar-besaran di Timur Tengah.
Serangan itu diluncurkan menggunakan pesawat pengebom B-2 AS yang terlihat mengudara dan menuju ke arah barat dari AS. Pesawat itu adalah satu-satunya pesawat yang membawa bom penghancur bunker yang lebih besar.
Sementara itu, Organisasi energi atom Iran menyebut bahwa serangan AS ke situs-situs nuklir utama termasuk Fordow yang terkubur di pegunungan sebagai tindakan barbar dan melanggar hukum internasional.
"Pada subuh hari ini, situs nuklir negara di Fordo, Natanz dan Isfahan diserang oleh musuh-musuh Islam Iran dalam sebuah tindakan biadab yang melanggar hukum internasional," kata organisasi tersebut, dikutip dari AFP.
Setidaknya tiga fasilitas nuklir Iran diserang, yakni Isfahan, Natanz, dan Fordow. Situs nuklir Fordow terkubur jauh di dalam pegunungan di Iran utara.
Situs ini memiliki sentrifugal canggih yang digunakan untuk memperkaya uranium hingga mencapai tingkat kemurnian yang tinggi. Diyakini bahwa hanya bom ‘bunker-buster’ milik AS yang dapat merusak fasilitas tersebut, karena kedalamannya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.