Berita Kukar Terkini

Dorong Ekonomi Kolektif, Kembang Janggut Kukar Siapkan Koperasi Merah Putih Tingkat Kecamatan

Pemerintah Kecamatan Kembang Janggut, Kabupaten Kutai Kartanegara, tengah menginisiasi pembentukan Koperasi Merah Putih di tingkat kecamatan

TRIBUNKALTIM.CO/PATRICK VALLERY SIANTURI
KOPERASI KECAMATAN - Camat Kembang Janggut, Suhartono, tengah menginisiasi pembentukan Koperasi Merah Putih di tingkat kecamatan. Langkah ini dimaksudkan untuk memperkuat sinergi antar desa dalam pengembangan ekonomi kerakyatan berbasis koperasi. (TRIBUNKALTIM.CO/PATRICK VALLERY SIANTURI) 

TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG - Pemerintah Kecamatan Kembang Janggut, Kabupaten Kutai Kartanegara, tengah menginisiasi pembentukan Koperasi Merah Putih di tingkat kecamatan. 

Langkah ini dimaksudkan untuk memperkuat sinergi antar desa dalam pengembangan ekonomi kerakyatan berbasis koperasi.

Plt Camat Kembang Janggut, Suhartono, mengungkapkan bahwa selama ini Koperasi Merah Putih telah terbentuk di tingkat desa. Untuk memperluas skala usaha dan memperkuat daya saing, pihak kecamatan akan mengonsolidasikan koperasi-koperasi tersebut menjadi koperasi sekunder..

“Ini kan kalau Koperasi Merah Putih ini perdesa, nanti kita akan coba kembangkan Koperasi Merah Putih bidang kecamatan, gabungan dari beberapa desa itu menyumbangkan ataupun memberikan investasi atau bermodal masing-masing jadi digabung untuk mengelola Koperasi Merah Putih di tingkat kecamatan,” jelas Suhartono, Selasa(24/6/2025).

Ia menambahkan, pembentukan koperasi sekunder ini sejalan dengan arahan Wakil Menteri Koperasi dan UKM RI agar desa-desa yang sudah memiliki koperasi primer dapat membentuk koperasi bersama di tingkat yang lebih tinggi untuk memperkuat daya saing ekonomi lokal.

Baca juga: Nelayan Kerang Dara di Muara Badak Kukar Perjuangkan Lingkungan, Berujung Dipanggil Polisi

“Kalau kata Pak Wamen itu Koperasi Merah Putih sekunder, artinya dia dari beberapa koperasi di desa bergabung untuk mengelola di tingkat kecamatan. Itu yang coba kita lihat ke depan potensi usahanya seperti apa,” lanjutnya.

Terkait sektor hilirisasi, Suhartono juga menyinggung rencana pembangunan pabrik minyak merah di wilayahnya.

Namun, ia mengatakan bahwa pihaknya masih menunggu hasil kajian teknis dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Kukar untuk menentukan arah kelanjutan proyek tersebut.

“Itu ke depannya, sambil menunggu pembangunan pabrik minyak merah itu, apakah itu memang tetap dilanjut pabrik minyak merah, sambil menunggu kajian dari Disprindag, apakah ini berpotensi untuk kita kembangkan selanjutnya,” ujarnya.

Dorongan untuk Pemda Ambil Peran dalam Rantai Produksi

Lebih jauh, Suhartono menyoroti kondisi di mana petani sawit lokal masih menjual TBS (Tandan Buah Segar) kepada pihak swasta. Ia mendorong agar pemerintah daerah mulai mengambil peran sebagai pelaku usaha, bukan hanya regulator.

Baca juga: Rudy Masud Sampaikan Pesan Prabowo di Pelantikan Bupati-Wakil Bupati Kukar, Jangan Korupsi

“Sampai hari ini kita itukan banyak petani menjual hasil pertaniannya ke perusahaan, kenapa tidak Pemda menyediakan pabrik CPO-nya sendiri, artinya pemerintah yang bersaing dengan swasta, untuk mensejahterakan petani,” ucapnya.

Ia meyakini kehadiran pabrik milik pemerintah akan menciptakan rantai pasok yang lebih adil dan menguntungkan bagi petani lokal.

“Kalau ini dari pemerintah, bisa mensejahterakan masyarakat yang memang bisa mengendalikan harga TBS itu sendiri.” lanjut Suhartono

Meski rencana pembangunan pabrik masih dalam tahap usulan, Suhartono menyebut pihaknya juga mendapatkan informasi mengenai rencana serupa dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur.

“Karena pemerintah provinsi sendiri juga lagi akan membangun pabrik minyak merah juga di wilayah Kembang Janggut, tapi memang masih belum ada ini, tapi kami dapatkan informasi akan ada pembangunan dari provinsi juga,” tandasnya. (*)

Ikuti berita populer lainnya di Google News, Channel WA, dan Telegram.

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved