Berita Samarinda Terkini

Demi Tangani Banjir, Pemkot Samarinda Ajak Kukar Bangun Kolam Retensi di Perbatasan

Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda, Kalimantan Timur terus menggencarkan penanganan banjir secara menyeluruh. 

TRIBUNKALTIM.CO/NEVRIANTO
PENANGANAN BANJIR - Ilustrasi Banjir di Jalan Sentosa Gang Kenangan kecamatan Sungai Pinang Samarinda KalimantannTimur, Senin (12/5/2025). Walikota Samarinda Andi Harun menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah kota, provinsi, dan pusat untuk merealisasikan pembangunan tanggul dan rumah pompa di sejumlah titik rawan banjir. (TRIBUNKALTIM.CO/NEVRIANTO) 

“Misalnya ini belum ada anggaran drainasenya, kita buka dulu biar natural. Nanti 2026 baru pembuatan drainase permanennya,” tambahnya.

Baca juga: Penanggulangan Banjir di Samarinda Kaltim Butuh Rp 1,7 Triliun, Ini Rincian Biayanya

Untuk wilayah dengan tingkat sedimentasi tinggi, Pemkot akan menerapkan kombinasi pengerahan alat berat dan gotong royong masyarakat.

“Yang bersifat poros, kita akan menurunkan peralatan mekanis, digabung dengan model swakelola juga. Jadi yang tidak ada anggarannya tahun ini, kita tidak boleh menunggu. Tetap harus ada langkah-langkah," tambahnya.

Langkah teknis awal akan dimulai Rabu (2/7/2025) mendatang, termasuk penghitungan kebutuhan alat berat, tenaga, dan wilayah prioritas.

"Hari Rabu itu sudah bicara teknis seperti berapa peralatan yang kita butuhkan, berapa tenaga yang dibutuhkan, daerah mana yang akan segera kita buka," kata Andi Harun.

Baca juga: Pakar Tata Kota Unmul Sebut Atasi Persoalan Banjir di Samarinda Harus Dilakukan Multisektor

Kawasan Jalan Siti Aisyah menjadi perhatian karena merupakan satu-satunya akses utama dan berisiko tinggi saat intervensi drainase dilakukan.

"Contoh di Jalan Siti Aisyah itu satu-satunya kan akses di situ. Jadi kalau kita melakukan intervensi, kemungkinan besar Jalan Siti Aisyah itu kita harus tutup selama pekerjaan," jelasnya.

Andi Harun menegaskan, tidak adanya anggaran tidak boleh dijadikan alasan untuk diam.

“Ketiadaan anggaran pada tahun berjalan tidak membuat kita harus berhenti untuk tidak melakukan sesuatu. Jadi kita alirkan dulu airnya. Yang penting bagaimana daerah itu terkurangi secara signifikan genangan airnya sehingga tidak menimbulkan kerugian seperti pada waktu-waktu sebelumnya," ujarnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved