Berita Kukar Terkini
DPRD Kukar Dorong Musyawarah Antar Desa Terkait Polemik Kapal Pandu di Muara Muntai
Anggota DPRD Kutai Kartanegara (Kukar), Sopan Sopian, angkat suara terkait polemik keberadaan kapal pandu milik di wilayah perairan Muara Muntai.
Penulis: Patrick Vallery Sianturi | Editor: Miftah Aulia Anggraini
TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG – Anggota DPRD Kutai Kartanegara (Kukar), Sopan Sopian, angkat suara terkait polemik keberadaan kapal pandu milik di wilayah perairan Muara Muntai, Kalimantan Timur.
Ia menilai penting adanya musyawarah antar desa guna menghindari potensi konflik sosial yang lebih besar di masyarakat.
Wilayah perairan Muara Muntai yang merupakan kawasan strategis karena dilalui kapal-kapal pengangkut batu bara.
Oleh karena itu, segala bentuk aktivitas ekonomi maupun logistik harus mempertimbangkan dampaknya terhadap aset dan kepentingan warga sekitar.
Baca juga: Rapat Mediasi Kapal Pandu di Muara Muntai Kukar Bongkar Dugaan Izin Bermasalah
"Di Muara Muntai ini wilayahnya seperti teluk. Itu titik rawan yang perlu diamankan agar tidak berdampak pada aset masyarakat," ujar Sopan Sopian, Minggu (29/6/2025).
Ia mendorong agar seluruh desa di Kecamatan Muara Muntai, yang terdiri dari lima desa, duduk bersama membahas pengelolaan kapal pandu tersebut.
Terlebih, titik koordinat aktivitas kapal berada di wilayah perbatasan antara Desa Muara Muntai Ilir dan Desa Muara Muntai Ulu.
“Harus dimusyawarahkan bersama. Bisa saja dikelola melalui kerja sama antar-BUMDes, dengan mekanisme yang tetap memberi perlindungan dan manfaat bagi semua desa yang terdampak,” jelasnya.
Baca juga: Kisruh Layanan Pandu di Muara Muntai Kukar, Pelindo Samarinda Buka Suara
Sopan Sopian juga menyoroti insiden pemukulan terhadap Kepala Desa Muara Muntai Ilir beberapa waktu lalu, yang diduga berkaitan dengan polemik aktivitas kapal pandu tersebut.
Menurutnya, hal ini menjadi sinyal kuat bahwa persoalan ini sudah mengarah pada ketegangan sosial yang perlu segera diredam.
Ia menekankan perlunya keterlibatan Pelindo dalam menyusun skema kontribusi yang adil dan transparan, terutama terhadap desa-desa yang terdampak langsung.
“Kita serahkan juga ke Pelindo soal mekanismenya. Yang penting kontribusinya jelas, dan ada keadilan. Misalnya desa yang terdampak langsung harus mendapat porsi kontribusi lebih besar,” tambahnya.
Baca juga: 7 Fakta Pengeroyokan Kades Muara Muntai Ilir di Kukar Kaltim, Diserang Pakai Balok
Sopan Sopian berharap langkah musyawarah antar desa bisa menjadi solusi yang menenangkan, sekaligus mencegah terjadinya konflik serupa di kemudian hari.
“Kita semua tidak ingin peristiwa ini terulang. Harus ada komunikasi yang terbuka, kolaborasi yang sehat antar desa, dan keseriusan pihak-pihak terkait untuk mencari solusi yang berkeadilan,” pungkasnya. (*)
Sopan Sopian
Anggota DPRD Kukar
kapal pandu
Muara Muntai
Kutai Kartanegara
Kalimantan Timur
TribunKaltim.co
DPRD Kukar Tekankan Prioritas di Tengah Defisit, Rp21 Miliar Modal Bank Kaltimtara Dihapus |
![]() |
---|
DPRD Kukar Tolak Penyertaan Rp21 Miliar ke Bank Kaltimtara, Bupati Yakinkan Kredit Idaman Aman |
![]() |
---|
RPJMD Kukar 2025-2029 Segera jadi Perda, 17 Program Prioritas Siap Dilaksanakan |
![]() |
---|
Banggar DPRD Kukar Tolak Penyertaan Modal ke Bank Kaltimtara, Disarankan Dialihkan ke 2026 |
![]() |
---|
Mahasiswa Tagih Komitmen Pencairan Beasiswa Idaman yang Tertunda hingga ke DPRD Kukar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.