Jumlah Lansia Naik Drastis, DPRD Balikpapan Dorong Pemberdayaan Produktif

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - DPRD Kota Balikpapan menyoroti pentingnya pemberdayaan kelompok lanjut usia (lansia) sebagai bagian dari strategi menghadapi tantangan demografis.

Wakil Ketua Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda) DPRD Balikpapan, Iwan Wahyudi, menyampaikan bahwa meningkatnya jumlah penduduk lansia perlu dilihat sebagai peluang, bukan semata beban.

"Kelompok lansia, bila tetap sehat, aktif, dan diberdayakan, dapat menjadi aset berharga bagi pembangunan daerah," ujar Iwan. 

Ia merinci bahwa jumlah lansia di Balikpapan pada 2020 tercatat sekitar 59 ribu jiwa dan diprediksi melonjak menjadi 202 ribu jiwa pada 2045.

Laju pertumbuhan ini mencapai rata-rata 28,05 persen, disertai kenaikan usia harapan hidup dari 74,41 tahun pada 2019 menjadi 75,87 tahun pada 2024.

Baca juga: DPRD Balikpapan Soroti Retribusi Parkir, Laisa Hamisah Minta Pemkot Perluasan Pembayaran Non Tunai

Dengan tren tersebut, Iwan menekankan perlunya menciptakan lingkungan yang mendukung lansia dari segi sosial, ekonomi, dan fisik.

Ia juga menyebutkan bahwa fase bonus demografi di Kalimantan Timur akan segera bergeser, sehingga strategi pemberdayaan lansia menjadi semakin penting.

Langkah konkret yang disiapkan mencakup lima prinsip utama.

Salah satunya penguatan kapasitas dan potensi lansia agar tetap bisa berkontribusi aktif dalam masyarakat.

DPRD berharap upaya ini dapat menjadi landasan dalam mewujudkan kota yang inklusif bagi semua kelompok usia, termasuk lansia yang produktif dan mandiri.

Baca juga: Dukung Keselamatan Pejalan Kaki, DPRD Balikpapan Usulkan JPO di BSB dan Sekitar Bandara SAMS

"Peningkatan jumlah penduduk lansia selalu diikuti dengan konsekuensi yang bersifat multidimensi," tandas Iwan. (*)