Berita Paser Terkini

Dinkes Paser Latih Dokter Puskesmas Deteksi Risiko Kehamilan Lewat ANC dan USG

Dinas Kesehatan (Dinkes) Paser telah menggelar pelatihan Antenatal Care (ANC) dan penggunaan USG Dasar Obstetri Terbatas bagi dokter umum.

HO/DINKES PASER
LAYANAN KESEHATAN - Seluruh dokter Puskesmas di Kabupaten Paser yang mengikuti pelatihan ANC dan penggunaan USG dasar obstetri terbatas bagi dokter umum pada 30 Juni hingga 4 Juli lalu, di Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) Provinsi Kalimantan Timur. Pelatihan yang diberikan untuk meningkatkan mutu layanan kesehatan bagi ibu hamil di tingkat Puskesmas. (HO/DINKES PASER) 

TRIBUNKALTIM.CO, TANA PASER - Dinas Kesehatan (Dinkes) Paser telah menggelar pelatihan Antenatal Care (ANC) dan penggunaan USG Dasar Obstetri Terbatas bagi dokter umum.

Pelatihan yang dilakukan pada 30 Juni hingga 4 Juli lalu di Bapelkes Provinsi Kaltim, guna meningkatkan mutu layanan kesehatan bagi ibu hamil di tingkat puskesmas yang diikuti dokter Puskesmas se-Kabupaten Paser.

Kepala Dinkes Paser, Amri Yulihardi, mengatakan peningkatan kapasitas tenaga medis sangatlah penting, khususnya dalam pelayanan kehamilan dan deteksi dini komplikasi.

"Dokter puskesmas harus mampu melakukan penilaian awal terhadap kondisi ibu hamil melalui ANC dan USG terbata, ini penting sebagai dasar pengambilan keputusan, termasuk rujukan bila diperlukan," terang Amri, Minggu (6/7/2025).

Baca juga: Angka Kematian Ibu dan Bayi Masih Tinggi, DPRD Kaltim Desak Perluas Puskesmas Plus

Materi pelatihan yang diberikan, mencakup teori pelayanan antenatal terpadu, pemeriksaan fisik kehamilan, pengenalan tanda bahaya, hingga praktik penggunaan USG dasar obstetri yang dipandu oleh dokter spesialis kebidanan dan instruktur berpengalaman.

"Pelatihan dirancang agar dokter puskesmas mampu mengimplementasikan ilmu di lapangan, terutama dalam meningkatkan cakupan ANC berkualitas dan mendeteksi risiko komplikasi secara dini," tambahnya.

Berdasarkan data Dinkes Paser angka kematian ibu (AKI) di Kabupaten Paser masih menjadi tantangan.

Dengan adanya pelatihan yang diberikan untuk dokter di seluruh Puskesmas, diharapkan dapat menjadi bagian dari strategi peningkatan mutu pelayanan kesehatan ibu dan anak serta penguatan sistem rujukan berjenjang.

Baca juga: Angka Kematian Ibu dan Bayi di Balikpapan Menurun Drastis, IBI Beberkan Kiatnya

"Kami ingin dokter tidak sekadar hadir dalam pelatihan, tetapi pulang dengan bekal yang langsung diterapkan. Peningkatan SDM adalah investasi jangka panjang untuk kemajuan layanan kesehatan di daerah," tegas Amri.

Dinkes Paser juga berkomitmen untuk terus menyelenggarakan pelatihan berkelanjutan bagi seluruh tenaga kesehatan, termasuk bidan, perawat, dan tenaga pendukung lainnya.

"Program ini juga sejalan dengan visi Paser Tuntas di bidang kesehatan, khususnya dalam menurunkan angka kematian ibu dan bayi," pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved