Berita Kubar Terkini

Pemkab Kubar Dukung Rencana Mandau Jadi Warisan Budaya Tak Benda Dunia oleh UNESCO

Pemkab Kubar menyambut baik adanya Pengusulan Mandau sebagai Warisan Budaya Tak Benda Dunia oleh UNESCO

Penulis: Febriawan | Editor: Amelia Mutia Rachmah
TRIBUNKALTIM.CO/FEBRIAWAN
WARISAN BUDAYA - Bupati Kubar hadir pada kegiatan Serasehan di Auditorium Aji Tulur Jejangkat (ATJ) Kantor Bupati Kubar, Barong Tongkok, beberapa waktu lalu. (TRIBUNKALTIM.CO/FEBRIAWAN) 

TRIBUNKALTIM.CO, SENDAWAR - Pemkab Kubar menyambut baik adanya Pengusulan Mandau sebagai Warisan Budaya Tak Benda Dunia oleh UNESCO.

Hal itu dianggap akan menjadi sebuah kekayaan global terhadap kekayaan budaya di Kubar. Apalagi ditengah modernisasi dan globalisasi, warisan budaya tak benda seperti Mandau menghadapi tantangan pelestarian yang serius.

“Untuk itu, penting secara aktif berkolaborasi lintas sektor dalam upaya melestarikan Mandau ini. Tidak hanya sebagai benda mati tetapi sebagai warisan hidup yang harus terus diwariskan dan diakui dunia,” ujar Bupati Kubar Frederick Edwin. Minggu (6/7/2025).

Menurut Bupati hal itu telah disampaikan dan diinstruksikan saat membuka Serasehan di Auditorium Aji Tulur Jejangkat (ATJ) Kantor Bupati Kubar, Barong Tongkok,  beberapa waktu lalu.

Kegiatan tersebut mengangkat tema 'Harmoni Mandau : Kolaborasi Lintas Sektor untuk Asih Asah Asuh menuju Warisan Budaya Tak Benda Dunia.'

Baca juga: 3 Kuliner Khas Samarinda Diajukan Jadi Warisan Budaya, Ada Amparan Tatak, Amplang, dan Bubur Peca

Kegiatan tersebut dihadiri Basuki Teguh Yuwono, Staf Khusus Menteri Bidang Sejarah dan Perlindungan Warisan Budaya Kemenbud RI dan Sjamsul Hadi, Direktur Bina Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa (TYME) dan Masyarakat Adat Kemenbud RI serta Lestari, Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XIV Kaltimtara

Dengan sarasehan ini, Bupati mengharapkan dapat merumuskan langkah-langkah konkret menyusun rencana aksi yang terpadu dan mengidentifikasi potensi kolaborasi yang lebih luas.

“Mari jadikan kegiatan ini sebagai titik tolak untuk memperkuat jaringan, berbagi ide dan menyatukan energi demi satu tujuan mulia untuk menjadikan Mandau sebagai Warisan Budaya Tak Benda Dunia,”ucapnya.

Diketahui, Mandau adalah senjata tradisional suku Dayak di Kalimantan yang sudah diakui oleh Indonesia. Mandau bukan hanya sekadar alat, melainkan juga sebuah simbol identitas, keberanian dan kearifan lokal yang kaya akan nilai-nilai sejarah dan spiritual.

Keberadaannya melekat erat dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat adat Dayak, mulai dari upacara adat, ritual keagamaan hingga seni pertunjukan.

Baca juga: Bupati Frederick Edwin Apresiasi Kinerja Polres Kubar di HUT ke-79 Bhayangkara

Bupati juga menyampaikan beberapa pesan bagi semuanya agar mau dan mampu meningkatkan kesadaran kolektif terkait pentingnya pelestarian mandau sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia yang berpotensi menjadi Warisan Budaya Tak Benda Dunia.

Membangun sinergi dan komitmen bersama antara pemerintah daerah, lembaga adat, komunitas masyarakat, dan pihak-pihak terkait lainnya dalam menyusun strategi komprehensif untuk pelestarian Mandau.

Kemudian, mengidentifikasi dan merumuskan langkah-langkah konkret dalam upaya dokumentasi, revitalisasi, dan promosi Mandau, termasuk persiapan pengusulan ke UNESCO.

Terakhir, memperkuat semangat “asih, asah dan asuh”. Yaitu, saling mengasihi, saling mengasah pengetahuan dan keterampilan, serta saling mengasuh dalam menjaga dan mengembangkan nilai-nilai Mandau. (*)

Ikuti berita populer lainnya di Google NewsChannel WA, dan Telegram.

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved