Berita Kukar Terkini

Wisata Kukar Terkendala Minimnya Investasi, Bupati Aulia Rahman Basri Ajak Swasta Ambil Peran

Sektor pariwisata di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) dinilai belum berkembang optimal

TRIBUNKALTIM.CO/PATRICK VALLERY SIANTURI
WISATA KUKAR - Suasana Jembatan Repo-repo penghubung ke pulau Kumala. Bupati Kukar Aulia Rahman Basri menyuarakan ajakan terbuka kepada para investor untuk turut ambil bagian dalam membangun sektor pariwisata daerah. Ia menegaskan bahwa Pemkab Kukar siap memberikan kemudahan regulasi dan jaminan keamanan bagi calon investor. (TRIBUNKALTIM.CO/PATRICK VALLERY SIANTURI) 

TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG – Sektor pariwisata di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) dinilai belum berkembang optimal akibat terbatasnya keterlibatan pihak swasta dalam investasi.

Meski memiliki potensi besar seperti Pulau Kumala dan sejumlah objek wisata alam dan budaya lainnya, pengembangan kawasan wisata tersebut masih menghadapi tantangan besar, mulai dari infrastruktur hingga promosi.

Menanggapi kondisi itu, Bupati Kukar Aulia Rahman Basri menyuarakan ajakan terbuka kepada para investor untuk turut ambil bagian dalam membangun sektor pariwisata daerah.

Baca juga: Pemkab Wajo Kunjungi Kukar, Pererat Silaturahmi dan Bahas Kerja Sama Antar Daerah

Ia menegaskan bahwa Pemkab Kukar siap memberikan kemudahan regulasi dan jaminan keamanan bagi calon investor.

“Kita punya Pulau Kumala, tapi belum sepenuhnya tergarap optimal. Pemerintah daerah saat ini tengah merancang pembangunan jembatan kendaraan, penguatan UMKM, bahkan membuka peluang untuk membangun lapangan golf internasional secara bertahap. Tapi semua itu perlu dukungan swasta,” ujar Aulia Selasa (6/7/2025).

Menurutnya, upaya promosi dan penyediaan infrastruktur harus sejalan dengan partisipasi pihak swasta agar sektor pariwisata Kukar tidak hanya stagnan sebagai potensi semata. Ia juga menyinggung pentingnya membangun konektivitas baru lewat pelabuhan laut di wilayah pesisir untuk menopang mobilitas dan logistik sektor wisata.

“Selama ini kita lebih banyak fokus darat dan udara. Sekarang kita arahkan juga ke laut, supaya seluruh wilayah bisa terhubung, termasuk sentra-sentra wisata,” ujarnya.

Kondisi minimnya investasi selama ini, menurut Aulia, salah satunya dipengaruhi oleh kekhawatiran investor terhadap birokrasi dan jaminan kenyamanan dalam berusaha. Untuk itu, ia memastikan bahwa Pemkab Kukar sedang menata sistem perizinan dan kebijakan investasi agar lebih ramah dan fleksibel.

“Kami buka peluang sebesar-besarnya. Investor tidak perlu takut soal regulasi. Kami fasilitasi kemudahan perizinan dan jaminan kenyamanan. Tinggal kemauan bersama untuk mengubah potensi jadi kekuatan ekonomi nyata,” tegasnya.

Aulia juga menekankan bahwa pengembangan pariwisata bukan hanya proyek infrastruktur, melainkan juga penguatan ekosistem sosial-ekonomi, termasuk pelibatan masyarakat lokal dan pelestarian budaya.

“Destinasi wisata harus memberikan pengalaman yang unik dan itu bisa dicapai kalau kita libatkan semua pihak, dari masyarakat sampai sektor swasta,” pungkasnya. (*)

 

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved