Berita Viral
5 Fakta 2 Anak di Pamulang Gagal Sekolah Imbas Tak Bayar Seragam Rp2,2 Juta, Disdik Panggil Kepsek
Nur Febri Susanti (38), seorang ibu rumah tangga, harus menghadapi kenyataan pahit ketika kedua anaknya mendadak tak diterima sekolah
Nur pun berharap bisa mencicil biaya tersebut mengingat ia harus membayar untuk kedua anaknya dengan nominal total Rp2,2 juta.
"Saya tanya bisa dicicil atau tidak, jawabannya 'kalau bisa jangan dicicil, kasihan anaknya nanti beda sendiri dari teman-temannya'," kata dia.
Suami Nur sehari-hari bekerja sebagai tukang parkir. Biaya Rp2,2 juta menjadi angka yang tak mudah digapai bagi keluarganya.
Dalam kesehariannya, Nur biasa berhemat agar dapur tetap ngebul. Nominal Rp2,2 juta menjadi terlalu tinggi untuk sekadar seragam sekolah.
"Saya sempat buka media sosial dan baca sekolah negeri itu gratis. Tapi ini kok mahal ya, hanya untuk seragam. Saya pikir ada yang tidak sesuai," ucapnya kecewa.
Transfer ke rekening Kepala Sekolah
Nur mengaku, uang pembelian seragam tersebut harus ia transfer langsung ke rekening pribadi milik kepala sekolah.
"Rekeningnya (pembayaran seragam) itu atas nama pribadi (kepala sekolah), bukan (koperasi) sekolah," tutur Nur.
"Lalu saya sampaikan di media sosial, saya malah ditegur dengan nada tinggi oleh kepala sekolah," sambungnya.
Anak tiba-tiba tidak diterima
Di tengah kebingungannya mencari solusi agar anak bisa tetap sekolah dan mendapatkan seragam, kabar tak mengenakan pun ia dapatkan.
Sekolah disebut sempat menyampaikan bahwa anak Nur tidak bisa diterima karena alasan administrasi, meskipun surat penerimaan telah ia pegang.
"Awalnya itu dibilang anak saya tidak diterima, karena alasan administrasi, saya disuruh cari sekolah lain, padahal surat penerimaan sudah ada. Jadi sudah tiga hari masa MPLS ini belum masuk (sekolah)," tambah Nur.
Akhirnya Bisa Bersekolah
ibu rumah tangga bernama Nur Febri Susanti (38) akhirnya bisa sedikit bernapas lega.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.