Berita Nasional Terkini

Tak Hanya Oplosan, Mentan Ungkap Beras Curah Dijual Harga Premium, Amran Sulaiman: Ini Tidak Beradab

Tak hanya oplosan, Menteri Pertanian ungkap ada beras curah dijual harga premium, Andi Amran Sulaiman: Ini tidak beradab.

Dok. Kementan
MENTAN AMRAN SULAIMAN - Mentan Andi Amran Sulaiman (berpeci) saat mengunjungi Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur, Minggu (2/3/2025). Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman mengungkapkan praktik curang dalam pengemasan beras yang dinilainya lebih parah daripada sekadar beras oplosan. Tak hanya oplosan, Menteri Pertanian ungkap ada beras curah dijual harga premium, Andi Amran Sulaiman: Ini tidak beradab. (Dok. Kementan) 

TRIBUNKALTIM.CO - Tak hanya oplosan, Menteri Pertanian ungkap ada beras curah dijual harga premium, Andi Amran Sulaiman: Ini tidak beradab.

Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman mengungkapkan praktik curang dalam pengemasan beras yang ditemukan tim investigasi.

Ternyata bukan hanya beras oplosan tetapi juga ada yang lebih parah.

Baca juga: Beras Oplosan Mulai Ditarik dan Sesuaikan Harga, 26 Produsen Akui Mengoplos, Andi Amran: Belum Semua

Dalam program "Rosi" di Kompas TV, Kamis (17/7/2025), Amran menyebutkan, ada pihak yang mengemas langsung beras curah menjadi beras premium atau medium tanpa proses penyaringan atau pencampuran.

"Sekarang yang saya katakan oplos adalah beras curah dicampur (dengan premium), kemudian (dijual) menjadi premium. Tapi ada lagi di atas beras oplos, yang menurut saya ini tidak beradab," tegas Amran.

Menurutnya, pelaku hanya mengemas ulang beras curah tanpa peningkatan kualitas tetapi menjualnya sebagai produk premium, sehingga memperoleh keuntungan besar dari selisih harga yang bisa mencapai Rp 3.000 hingga Rp 5.000 per kilogram.

Ia pun mengibaratkan praktik tersebut seperti menjual emas 18 karat tetapi dilabeli 24 karat.

"Emas, ada kan 24 karat tuh, harganya Rp 1 juta katakanlah. Kemudian emas 18 karat, harganya Rp 600.000. Nah, ini emas 18 karat, ditulis 24 karat. Itulah sederhananya," kata Amran.

Apa dampaknya bagi konsumen dan negara?

Amran menegaskan bahwa meski praktik oplosan ini tidak berbahaya bagi kesehatan, namun sangat merugikan secara ekonomi. 

Ia menyebut pelaku mencari keuntungan sebesar-besarnya dengan merugikan konsumen dan negara.

BERAS OPLOSAN - Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman dalam program Rosi Kompas TV yang disiarkan Kamis (17/7/2025). Penurunan harga beras premium mulai terjadi di ritel modern, menyusul temuan beras oplosan. (Dok. YouTube Kompas TV)
BERAS OPLOSAN - Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman dalam program Rosi Kompas TV yang disiarkan Kamis (17/7/2025). Penurunan harga beras premium mulai terjadi di ritel modern, menyusul temuan beras oplosan. (Dok. YouTube Kompas TV) (Dok. YouTube Kompas TV)

"Tidak membahayakan kesehatan, tetapi membahayakan ekonomi. Mencari keuntungan sebesar-besarnya. Merugikan negara dan juga merugikan konsumen," ujarnya tegas.

Pemerintah mencatat adanya penurunan harga beras premium di sejumlah ritel modern setelah temuan praktik oplosan tersebut mencuat.  

Baca juga: Beras Premium Mendadak Raib, Merek-Merek Ternama Lenyap di Tengah Isu Oplosan

Bagaimana temuan ini diungkap dan sejauh apa skalanya?

Temuan beras oplosan berasal dari hasil investigasi gabungan antara Kementerian Pertanian, Satgas Pangan Polri, Kejaksaan Agung, dan instansi lainnya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved