Berita Nasional Terkini

6 Jurusan dengan Prospek Kerja Cerah Tapi Jarang Diminati, Gaji Tinggi dan Dicari Perusahaan Besar

Inilah daftar jurusan di bangku kuliah yang dinilai memiliki prospek cerah hingga 2030.

HO/Humas Unmul
JURUSAN KULIAH - Ilustrasi Mahasiswa Universitas Mulawarman (Unmul). Inilah daftar jurusan di bangku kuliah yang dinilai memiliki prospek cerah hingga 2030. (HO/Humas Unmul) 

TRIBUNKALTIM.CO - Inilah daftar jurusan di bangku kuliah yang dinilai memiliki prospek cerah hingga 2030.

Ini dapat menjadi referensi bagi siswa yang ingin melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.

Jurusan-jurusan ini dianggap memiliki masa depan yang cerah, di tengah gempuran teknologi yang semakin canggih.

Jadi, sebelum menentukan jurusan, alangkah baiknya melakukan riset terlebih dahulu.

Baca juga: Beasiswa Mahulu Prioritaskan Jurusan Prospektif demi Masa Depan Generasi Muda Kaltim

Baca juga: Link Hasil Pengumuman Mandiri Unair 2025 Hari Ini, Lengkap Biaya UKT dan Uang Pangkal Semua Jurusan

Jangan ambil jurusan karena ikut-ikutan yang sedang populer.

Karena ini menyangkut masa depan, dan menyangkut ketersediaan pekerjaan di masa depan.

Ya, pemilihan jurusan perlu riset mendalam agar sesuai dengan minat dan kemampuan.

Di sisi lain, pilihan jurusan kerap dipengaruhi oleh tren atau persepsi populer.

Baca juga: Awas!, Jangan Salah Memilihkan Jurusan Anak di SMK, Ini Dampaknya!

Hal ini membuat sejumlah jurusan luput dari perhatian.

Padahal, bisa saja memiliki prospek kerja yang luas dan menjanjikan.

Berikut adalah daftar jurusan yang jarang dilirik tapi memiliki prospek kerja yang menjanjikan hingga tahun 2030:

1. Fisioterapi

Baca juga: Incar Jurusan Favoritmu Lewat SPMB SMK 2025! Seleksi Masuk Sekolah Kejuruan Unggulan

Tak seperti jurusan di bidang kesehatan lainnya, Fisioterapi masih kurang diminati para calon mahasiswa.

Program studi Fisioterapi berfokus pada perawatan dan pemulihan pasien yang mengalami cedera gerak atau fungsi tubuh.

Jadi, mahasiswa akan mempelajari berbagai teknik terapi, baik manual atau menggunakan alat medis.

Dilansir dari KOMPAS.id, jumlah okupasi Fisioterapis di Indonesia masih sangat minim sehingga pelayanan kesehatan ini sulit diakses oleh masyarakat.

Baca juga: Kendala Operasional, Penerbangan Langsung Jurusan Berau–Yogyakarta Ditiadakan Selama Februari 2025 

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved