Berita Internasional Terkini

Dampak Netanyahu Keracunan Makanan, Sidang Kasus Korupsi yang Menjerat PM Israel Ditunda

Dampak Benjamin Netanyahu keracunan makanan. Sidang kasus korupsi yang menjerat PM Israel ditunda hingga September 2025.

Ronen Zvulun/Reuters
NETANYAHU SAKIT - Arsip foto ICC keluarkan surat perintah penangkapan Netanyahu. Dampak Benjamin Netanyahu keracunan makanan. Sidang kasus korupsi yang menjerat PM Israel ditunda hingga September 2025. (Ronen Zvulun/Reuters) 

TRIBUNKALTIM.CO - Dampak Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu keracunan makanan. 

Sidang kasus korupsi yang menjerat PM Israel ditunda hingga September 2025.

Akibat Netanyahu keracunan makanan, ia diharuskan beristirahat selama tiga hari.

Kabar tersebut disampaikan Kantor Perdana Menteri pada Minggu (20/7/2025) setelah Netanyahu absen dari rapat mingguan kabinet.

Baca juga: Respons Netanyahu atas Seruan Trump untuk Membatalkan Persidangan Korupsinya, Terima Kasih

Menurut laporan The Times of Israel dan Haaretz, Netanyahu jatuh sakit pada Sabtu (19/2025) malam.

Netanyahu lantas diperiksa oleh Dr Alon Hershko, Direktur Departemen Penyakit Dalam di Rumah Sakit Hadassah Ein Kerem.

Dokter menyatakan ia menderita radang usus akibat makanan basi yang menyebabkan dehidrasi.

Netanyahu mendapat cairan infus dan kini dalam kondisi stabil.

Namun PM Israel itu tetap perlu istirahat penuh.

Akibat kondisinya, sidang kasus korupsi yang menjerat Netanyahu ditunda hingga September.

 Sidang seharusnya digelar pada Senin (21/7/2025) dan Selasa (22/7/2025).

Menurut pengadilan, persidangan baru dapat dilanjutkan setelah masa reses musim panas berakhir pada 5 September.

Kasus Korupsi Netanyahu: Tuduhan dan Perkembangannya

Netanyahu sedang diadili dalam tiga kasus pidana utama sejak 2020, yang mencakup tuduhan penyuapan, penipuan, dan pelanggaran kepercayaan. Berikut rinciannya:

  1. Kasus 1000

Netanyahu dituduh menerima hadiah senilai ratusan ribu shekel (setara ratusan juta rupiah) berupa cerutu, sampanye, dan perhiasan dari miliarder Arnon Milchan dan James Packer sebagai imbalan untuk perlakuan istimewa.

 2. Kasus 2000

Netanyahu dituduh melakukan negosiasi rahasia dengan pemilik surat kabar Yedioth Ahronoth, Arnon Mozes, agar pemberitaannya dibuat lebih positif.

Sebagai imbalannya, Netanyahu akan membatasi sirkulasi harian pesaingnya, Israel Hayom.

3. Kasus 4000 (yang paling serius)

Netanyahu dituduh memberikan keuntungan regulasi kepada perusahaan telekomunikasi Bezeq, milik pengusaha Shaul Elovitch, sebagai imbalan atas liputan positif di situs berita milik Elovitch, Walla! News.

Dalam kasus ini, Netanyahu menghadapi dakwaan suap.

Netanyahu membantah semua tuduhan, menyebut kasus ini sebagai “perburuan politik” oleh lawan-lawannya dan sebagian media.

Baca juga: Marwan al-Sultan Direktur RS Indonesia di Gaza, Gugur Dibunuh Israel, Rudal F-16 Serang Kamar Ayah

Penundaan Berulang

Sejak Desember 2023, kesaksian penting dalam kasus ini kerap tertunda karena berbagai faktor, termasuk:

  • Masalah kesehatan Netanyahu
  • Tugas diplomatik luar negeri
  • Situasi keamanan, seperti konflik militer dengan Hamas di Gaza dan Iran di Lebanon Selatan
    Permintaan tim kuasa hukum Netanyahu untuk menjadwal ulang sidang ke Rabu (23/7/2025) dan Kamis (24/7/2025) pekan ini ditolak.

Menurut Jerusalem Post, para hakim memutuskan tidak memungkinkan karena terbatasnya kapasitas selama masa reses.

Baca juga: Menhan Netanyahu Sebut Khamenei tak Boleh Hidup, Usai Rudal Iran Bombardir Israel Tanpa Ampun

Riwayat Medis Netanyahu

Netanyahu memiliki riwayat medis yang kompleks. Pada 2024, ia menjalani dua operasi: pengangkatan prostat pada Desember dan operasi hernia pada Maret. Ia juga sempat mengalami flu parah.

Sebelumnya, pada Juli 2023, ia sempat pingsan karena detak jantung tidak stabil dan kini memakai alat pacu jantung.

Meski begitu, menurut juru bicara resmi, Netanyahu masih dapat menjalankan tugas-tugas kenegaraan dari kediamannya di Yerusalem Barat selama masa pemulihan. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Netanyahu Keracunan Makanan dan Harus Istirahat 3 Hari, Sidang Korupsi Ditunda hingga September

Ikuti berita populer lainnya di saluran berikut: Channel WA, Facebook, X (Twitter), YouTube, Threads, Telegram

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved