Koperasi Merah Putih di Kaltim

Gubernur Kaltim Rudy Mas'ud Soroti Kelangkaan LPG, Dorong Peran Koperasi Merah Putih

Gubernur Kalimantan Timur, Rudy Mas’ud, secara resmi melaunching Koperasi Merah Putih di Kelurahan Lempake, Kota Samarinda

Penulis: Raynaldi Paskalis | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/RAYNALDI PASKALIS
KOPERASI MERAH PUTIH - Gubernur Kalimantan Timur, Rudy Masud saat memberikan sambutan dalam acara launching koperasi merah putih di kelurahan Lempake, Kota Samarinda, Kalimatan Timur, Senin (21/7/2025). Gubernur Kaltim, Rudy Masud meminta agar pemerintah pusat melalui Pertamina bisa memberi perhatian khusus pada kebutuhan LPG di Kalimantan Timur, terutama untuk koperasi-koperasi yang akan menjadi distributor resmi di wilayah padat penduduk. (TRIBUNKALTIM.CO/RAYNALDI PASKALIS) 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Gubernur Kalimantan Timur, Rudy Mas’ud, secara resmi melaunching Koperasi Merah Putih di Kelurahan Lempake, Kota Samarinda, Kalimantan Timur.

Langkah ini sebagai bagian dari peluncuran serentak program strategis nasional yang digelar di seluruh wilayah Indonesia, Senin (21/7/2025)

Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari program strategis nasional yang diinisiasi oleh Presiden Republik Indonesia untuk memperkuat perekonomian rakyat melalui koperasi.

Sebanyak 80 ribu koperasi dicanangkan terbentuk dalam kegiatan ini, termasuk di desa dan kelurahan di seluruh Kalimantan Timur

Gubernur Kaltim, Rudy Mas’ud menegaskan bahwa koperasi Merah Putih bukan sekadar wadah usaha masyarakat, tetapi juga akan berperan signifikan dalam memecahkan berbagai persoalan mendasar, salah satunya adalah masalah distribusi barang kebutuhan pokok seperti LPG subsidi.

Baca juga: BREAKING NEWS: Gubernur Rudy Mas’ud Launching Koperasi Merah Putih se-Kaltim di Lempake

Menurutnya, selama ini persoalan distribusi LPG tidak hanya disebabkan oleh kelangkaan pasokan, tetapi juga akibat panjangnya rantai distribusi dari produsen ke tangan masyarakat.

Dengan koperasi hadir di tingkat kelurahan dan desa, maka distribusi bisa dilakukan lebih langsung, efisien, dan tepat sasaran.

"Keberadaan koperasi di desa dan kelurahan Merah Putih bisa memotong mata rantai distribusi," kata Gubernur Rudy Mas’ud.

Ia menambahkan bahwa persoalan LPG masih menjadi salah satu isu yang sangat krusial di Kalimantan Timur

Kelangkaan LPG kerap kali terjadi, terutama saat momen-momen penting seperti hari raya keagamaan, hari besar nasional, maupun saat libur panjang.

Kondisi ini menimbulkan keresahan masyarakat dan berpotensi memicu inflasi.

"Sedikit-sedikit langka barang ini. Apalagi pada saat mencapai hari-hari besar, hari-hari libur nasional, bahkan juga adalah hari-hari keagamaan. Catatan kami untuk Kalimantan Timur, di 10 kabupaten kota ini masih menjadi barang yang sangat langka," ungkapnya.

Gubernur Kaltim, Rudy Mas'ud menyampaikan bahwa kelangkaan LPG bukan hanya disebabkan oleh keterbatasan pasokan, tetapi juga karena ketidaksesuaian dalam penyaluran subsidi. 

Baca juga: Bupati PPU Mudyat Noor Resmikan Koperasi Merah Putih di Penajam Paser Utara

Ia menyebut bahwa masih ditemukan harga LPG subsidi yang dijual melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET), khususnya di daerah pedalaman dan pelosok kecamatan.

Hal ini menandakan adanya celah dalam sistem distribusi yang belum berjalan efektif.

Untuk itu, Gubernur Rudy Mas’ud menaruh harapan besar kepada koperasi Merah Putih agar dapat menjadi mitra strategis pemerintah dalam memastikan ketersediaan LPG yang memadai, dengan harga yang terjangkau dan distribusi yang merata hingga ke pelosok desa.

"Mudah-mudahan dengan koperasi menjadi mitra strategis di dalam pendistribusian LPG ini kita bisa mengantisipasi kelangkaan dan harganya yang terjangkau," ucapnya 

Namun demikian, Gubernur Kalimantan Timur, Rudy Mas'ud juga menekankan pentingnya edukasi bagi pengurus koperasi agar memahami bahwa LPG subsidi bukan untuk dikonsumsi secara bebas. 

Subsidi hanya diberikan kepada masyarakat dengan kategori miskin atau rentan secara ekonomi.

KOPERASI MERAH PUTIH - Gubernur Kalimantan Timur, Rudy Masud saat menandatangani prasasti peresmian koperasi merah putih di kelurahan Lempake, Kota Samarinda, Provinsi Kalimatan Timur pada Senin (21/7/2025). (TRIBUNKALTIM.CO/RAYNALDI PASKALIS)
KOPERASI MERAH PUTIH - Gubernur Kalimantan Timur, Rudy Masud saat menandatangani prasasti peresmian koperasi merah putih di kelurahan Lempake, Kota Samarinda, Provinsi Kalimatan Timur pada Senin (21/7/2025). (TRIBUNKALTIM.CO/RAYNALDI PASKALIS) 

Ia mengingatkan bahwa koperasi yang akan menjalankan distribusi perlu memiliki pemahaman yang benar tentang segmentasi penerima subsidi.

"Kami berharap bahwa low middle income di Kalimantan Timur ini bisa segera baik menjadi upper middle income supaya tidak lagi banyak menggunakan yang namanya LPG subsidi ini," tegasnya.

Menurut catatan pemerintah, kuota LPG subsidi dari tahun ke tahun justru menurun. Hal ini berbeda dengan kuota Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi yang cenderung mengalami penambahan. 

Oleh karena itu, Gubernur Kaltim, Rudy Masud meminta agar pemerintah pusat melalui Pertamina bisa memberi perhatian khusus pada kebutuhan LPG di Kalimantan Timur, terutama untuk koperasi-koperasi yang akan menjadi distributor resmi di wilayah padat penduduk.

"Berkaitan dengan LPG ini besar harapan kami perlu diperhatikan kuotanya untuk koperasi-koperasi ini agar cukup untuk menjangkau khususnya yang penduduknya banyak," pungkas Gubernur Rudy Mas’ud. (*)

 

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved