Berita Internasional Terkini

Benarkah AS Bakal Kelola Data Pribadi Warga Indonesia sebagai Kesepakatan Tarif 19 Persen?

Gedung Putih mengumumkan bahwa Indonesia akan menyerahkan pengelolaan data pribadi masyarakat kepada AS sebagai bagian dari kesepakatan tarif.

Facebook/The White House
TRUMP DI GEDUNG PUTIH - Potret Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang diambil dari akun Facebook resmi The White House, Sabtu (21/6/2025). Pihak Gedung Putih mengumumkan bahwa Indonesia akan menyerahkan pengelolaan data pribadi masyarakat kepada AS sebagai bagian dari kesepakatan tarif impor dan pengakuan terhadap Amerika yang merupakan negara atau yurisdiksi dengan perlindungan data memadai. (Facebook/The White House) 

TRIBUNKALTIM.CO - Baru-baru ini pada Selasa (22/7/2025), pihak Gedung Putih merilis sebuah pernyataan mengenai 'kesepakatan perdagangan bersejarah' Amerika Serikat (AS) dengan Indonesia dalam situs resmi mereka.

Presiden AS, Donald Trump menjelaskan bahwa kesepakatan perdagangan bersama Indonesia kali ini akan menjadi terobosan besar bagi sektor manufaktur, pertanian dan digital Amerika.

Terdapat delapan poin kesepakatan tarif antara AS dan Indonesia, di mana salah satunya adalah "Menghapus Hambatan Perdagangan Digital".

Dalam hal ini, Gedung Putih memaparkan bahwa pemerintah Indonesia bakal menyerahkan pengelolaan data pribadi masyarakat kepada AS, sebagai pengakuan terhadap AS yang merupakan negara atau yurisdiksi dengan perlindungan data yang memadai.

Secara terang-terangan pihak Gedung Putih juga mengatakan bahwa perusahaan-perusahaan di AS telah mengupayakan reformasi untuk meningkatkan pengelolaan perlindungan data pribadi. Dengan kata lain, AS dinilai mampu untuk mengelola data pribadi masyarakat Indonesia.

Baca juga: Tarif Trump Turun Jadi 19 Persen, Ekonom Ingatkan Bayang-bayang Ancaman, Banyak Rugi Bagi Indonesia

"Indonesia akan memberikan kepastian terkait kemampuan untuk memindahkan data pribadi dari wilayahnya ke Amerika Serikat melalui pengakuan Amerika Serikat sebagai negara atau yurisdiksi yang menyediakan perlindungan data memadai berdasarkan hukum Indonesia. Perusahaan-perusahaan Amerika telah mengupayakan reformasi ini selama bertahun-tahun," demikian pernyataan Gedung Putih, dikutip pada Rabu (23/7/2025).

Pada poin tersebut, Indonesia disebut juga berkomitmen untuk menghapuskan lini tarif Harmonized Tariff Schedule (HTS) yang ada bagi 'produk tak berwujud' dan menangguhkan persyaratan terkait deklarasi impor, mendukung moratorium permanen bea masuk atas transmisi elektronik di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) dengan segera dan tanpa syarat.

Gedung Putih juga menekankan bahwa Indonesia sepakat untuk mengambil tindakan efektif dalam mengimplementasikan inisiatif bersama terkait regulasi domestik jasa.

Termasuk dengan menyerahkan komitmen khusus yang telah direvisi untuk kemudian disertifikasi oleh WTO. 

Segera Kunci Kesepakatan

Masih dalam pernyataan yang sama, Gedung Putih membeberkan bahwa AS dan Indonesia akan segera menandatangani dokumen perjanjian tarif bersama untuk mengunci kesepakatan yang bermanfaat bagi bisnis dan pekerja di Amerika.

Sebelum ada kesepakatan tarif bersama antara AS dan Indonesia, tarif rata-rata sederhana yang diterapkan Indonesia adalah 8 persen untuk produk AS. Sementara, tarif rata-rata yang diterapkan AS sebesar 3,3 persen untuk produk Indonesia.

Baca juga: Trump Sebut Menang Besar dari Indonesia Terkait Tarif Impor, RI Bakal Jadi Pasar Terbuka Produk AS

Gedung Putih mengungkapkan, perdagangan AS dengan Indonesia berada di urutan ke-15 yang memberikan andil defisit bagi negara adidaya tersebut.

Total defisit perdagangan barang AS dengan Indonesia mencapai 17,9 miliar dollar AS, setara Rp 291,9 triliun (asumsi kurs Rp 16.300) pada 2024.

Kata Prabowo Usai Trump Turunkan Tarif ke Angka 19 Persen: Saling Menguntungkan

Setelah Donald Trump mengumumkan bahwa AS akan menerapkan tarif sebesar 19 persen atas barang-barang impor dari Indonesia, Presiden Prabowo Subianto mengunggah sebuah foto yang memperlihatkan dirinya tengah melakukan perbincangan bersama Donald Trump melalui telepon.

Ia mengatakan bahwa kesepakatan yang terjalin merupakan komitmen keduanya untuk menjalin hubungan perdagangan yang lebih baik dan saling menguntungkan.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved