Berita Nasional Terkini
Mengenal Ormas PWI LS yang Bentrok Berdarah Lawan FPI Saat Pengajian Habib Rizieq di Pemalang
Bentrok dua Ormas Islam FPI dan Perjuangan Walisongo Indonesia Laskar Sabilillah (PWI LS) pada Rabu (23/7/2025) malam.
TRIBUNKALTIM.CO - Pada Rabu malam, 22 Juli 2025, di Desa Pegundan, Kecamatan Petarukan, Pemalang, diadakan acara pengajian dengan pembicara utama Habib Muhammad Rizieq Shihab sebagai rangkaian peringatan Muharram/Hijriah, sekaligus haul KH. Muhammad Hasyim ke-4.
Muncul ketegangan saat kelompok dari Perjuangan Walisongo Indonesia – Laskar Sabilillah (PWI‑LS) mencoba memasuki lokasi untuk membubarkan acara tersebut.
Sedangkan Front Persaudaraan Islam (FPI) berupaya mengamankannya.
Baca juga: Kronologi Bentrokan di Ceramah Habib Rizieq Shihab di Pemalang, 5 Orang Luka Sabetan Senjata Tajam
Situasi memanas saat kedua kelompok saling melempar batu, kayu, botol, bahkan menggunakan senjata tajam.
Akibat insiden ini, 5 orang terluka, termasuk satu anggota polisi. Mereka mendapat perawatan di puskesmas dan Rumah Sakit Siaga Medika Pemalang.
Rizieq menyampaikan permintaan agar aparat segera memproses hukum bagi pelaku, termasuk menginformasikan tentang adanya korban luka akibat sabetan senjata tajam.
Polda Jawa Tengah dan Polres Pemalang sedang mendata korban dan melakukan penyelidikan.
Lalu apa itu PWI LS?
PWI LS singkatan dari Perjuangan Walisongo Indonesia Laskar Sabilillah (PWI LS).
PWI LS dibentuk oleh sejumlah tokoh Nahdliyin.
Ormas ini lahir buntut keresahan atas polemik habib dari keturunan Yaman.
Mereka kemudian membentuk gerakan bernama PWI LS yang merekrut anggota, khususnya dari kalangan Nahdliyin.
Meski begitu, NU menegaskan PWI LS bukan bagian dari organisasi sayap mereka.
Baca juga: Habib Mustafa Al Haddar dan Gus Aldi Akan Meriahkan 1 Muharram 1447 H di Balikpapan Islamic Center
Dalam pembentukannya, satu di antara tugas PWI LS adalah mengawal trah Walisongo atau kiai Nusantara.
Mereka juga meng-counter aksi kelompok lain yang berbenturan dengan nasionalisme dan kesepakatan nasional, yakni Pancasila dan UUD 45.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.