Berita Bontang Terkini

Klarifikasi Diskominfo Bontang Terkait 6 Unit Server Milik Pemkot Nyaris Rusak Akibat Atap Bocor

6 unit server milik Pemerintah Kota Bontang nyaris rusak setelah ruang penyimpanan data tergenang air akibat atap bocor

Penulis: Muhammad Ridwan | Editor: Nur Pratama
TRIBUNKALTIM.CO/MUHAMMAD RIDWAN
SERVER DATA - Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Bontang Anwar Sadat, ditemui di Pendopo Rumah Jabatan Wali Kota Bontang, Jumat (25/7/2025). Diskominfo memastikan seluruh perangkat telah kembali berfungsi normal tanpa kehilangan data. (TRIBUNKALTIM.CO/MUHAMMAD RIDWAN) 

TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG – 6 unit server milik Pemerintah Kota Bontang, Provinsi Kalimantan Timur nyaris rusak setelah ruang penyimpanan data tergenang air akibat atap bocor. 

Namun, Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) memastikan seluruh perangkat telah kembali berfungsi normal tanpa kehilangan data.

Kepala Diskominfo Bontang, Anwar Sadat, mengatakan pihaknya telah melakukan penanganan, merespons cepat begitu kebocoran ditemukan pada Selasa (16/7/2025) pagi. 

Baca juga: Disnaker Bontang Buka Pelatihan Operator Lifting, Prioritaskan untuk Warga Kurang Mampu

Tim teknis segera memutus aliran listrik, membongkar server yang terdampak, dan melakukan pengeringan untuk mencegah kerusakan lebih lanjut.

“Semua server berhasil diamankan. Tidak ada kerusakan, tidak ada data yang hilang. Semua sudah diperiksa satu per satu,” tegas Anwar saat ditemui, di Pendopo Rumah Jabatan Walikota,Jumat (25/7/2025).

Ia menjelaskan insiden tersebut bermula dari kebocoran plafon akibat hujan deras semalam sebelumnya. 

Air merembes ke ruang server dan menetes langsung ke rak perangkat. Akibatnya, sistem pendingin terganggu, power supply sempat konslet, dan perangkat penyimpanan data terpapar risiko kerusakan.

Berdasarkan hasil identifikasi, enam perangkat terdampak langsung, yakni lima unit server Altos dan satu unit server Lenovo. Server Lenovo yang tidak disegel garansi langsung dibersihkan dan diaktifkan kembali di hari yang sama. 

Sementara server Altos ditangani dengan pendampingan teknisi daring dari pihak vendor.

“Untuk Altos kami harus koordinasi dengan vendor agar tidak kehilangan garansi. Tapi semua dapat ditangani dan kembali menyala dengan baik,” ungkap Anwar.

Penyebab kebocoran, menurut hasil penelusuran, berasal dari pergeseran genteng yang terkena tekanan tiang menara Radio Praja di atas gedung. Ironisnya, atap tersebut baru saja diperbaiki tahun lalu.

Belajar dari insiden itu, Sadat mengatakan pihaknya merancang langkah mitigasi lanjutan. Di antaranya, relokasi sementara perangkat ke lokasi yang lebih aman, penambahan sistem proteksi kelembapan dan suhu, serta pembelian server untuk backup data melalui colocation di Provinsi Kalimantan Timur.

“Kami sudah siapkan anggaran tahun ini untuk server backup. Itu bagian dari strategi memastikan sistem tetap berjalan meski ada gangguan teknis,” jelas Anwar.

Sebelumnya diberitakan Komisi III DPRD Bontang juga menyoroti insiden ini usai meninjau lokasi pada Senin (21/7/2025). 

Mereka menyatakan ruang penyimpanan data milik Pemkot belum memenuhi standar perlindungan. 

Tak ada pendeteksi suhu otomatis, dan minim sistem pengamanan untuk perangkat senilai miliaran rupiah.

Wakil Ketua Komisi III Muhammad Sahib, bahkan menyebut insiden ini sebagai kelalaian serius. 

“Ini ruangan data, nilainya miliaran. Tapi atap bocor, perangkat hampir rusak, padahal baru diperbaiki. Ini fatal,” katanya. (*)

 

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved