Kesehatan
7 Ribu Langkah Jalan Kaki per Hari, Tubuh akan Kena Dampak, Tangkal Empat Penyakit Bahaya
Selama ini, angka 10.000 langkah per hari seperti menjadi “standar emas” dalam dunia kebugaran tapi kini ada fakta baru.
TRIBUNKALTIM.CO - Seringkali ditemukan orang berjalan kaki, entah itu pada pagi saat olahraga, pergi berwisata, atau dalam keseharian di beberapa tempat, seperti naik tangga atau pergi ke rumah ibadah berjalan kaki.
Ternyata tindakan yang sederhana ini, memberikan manfaat.
Aksi jalan kaki memberikan efek yang baik bagi tubuh.
Selama ini, angka 10.000 langkah per hari seperti menjadi “standar emas” dalam dunia kebugaran.
Baca juga: 12 Manfaat Jalan Kaki 10.000 Langkah Setiap Hari Bagi Kesehatan
Banyak perangkat pelacak kebugaran menampilkan target ini sebagai tolok ukur kesehatan harian.
Namun, tahukah kamu bahwa angka tersebut bukan berasal dari buku medis atau penelitian ilmiah?
Studi terbaru yang diterbitkan dalam The Lancet Public Health menunjukkan bahwa kita tidak perlu mencapai 10.000 langkah setiap hari untuk mendapatkan manfaat kesehatan yang signifikan.
Cukup dengan 7.000 langkah, tubuh sudah mendapatkan perlindungan yang luar biasa dari berbagai penyakit kronis.
Asal Usul Angka 10.000 Langkah
Sejarah mencatat bahwa angka 10.000 langkah berasal dari Jepang pada era 1960-an.
Saat itu, sebuah pedometer yang dipasarkan dengan nama manpo-kei, yang berarti "pengukur 10.000 langkah", menjadi populer.
Baca juga: Kadishub Ungkap Pemicu Munculnya Jukir Liar di Samarinda, Warga Enggan Jalan Kaki dari Lahan Parkir
Sejak itu, angka ini menjadi slogan yang diadopsi secara luas dalam budaya kebugaran global meski tanpa dukungan ilmiah kuat.
Temuan Terbaru: 7.000 Langkah
Cukup Penelitian terbaru yang dilakukan oleh Universitas Sydney menganalisis data dari 57 studi di berbagai negara, termasuk Australia, Amerika Serikat, Inggris, dan Jepang, dengan total jutaan data langkah dari 2014 hingga 2025.
Perangkat yang digunakan meliputi pedometer, akselerometer, hingga jam pintar populer.
Profesor Melody Ding, penulis utama studi ini, menjelaskan, “Target 7.000 langkah adalah sasaran yang realistis. Temuan kami menunjukkan bahwa angka ini memberikan perlindungan yang hampir sama besar dengan 10.000 langkah, tetapi lebih mudah dicapai oleh berbagai kelompok usia.”
Risiko Kematian Turun hingga 47 Persen
Studi ini membandingkan individu yang berjalan sekitar 2.000 langkah per hari dengan mereka yang mencapai lebih banyak, bertambah dalam interval 1.000 langkah.
Hasilnya, orang yang mencapai 7.000 langkah per hari memiliki risiko kematian yang 47 persen lebih rendah dari segala penyebab.
Bahkan, risiko demensia menurun hingga 38 persen hanya dengan berjalan sekitar 5,5 kilometer atau setara 7.000 langkah per hari. Dr. Katherine Owen, analis utama studi ini, menambahkan, bagi mereka yang sudah aktif, 10.000 langkah tetap bermanfaat.
Baca juga: Viral! Pria Asal Kaltim Jalan Kaki dari IKN ke Mekkah, Unggah Video Sudah Sampai Perbatasan Kalsel
"Namun, setelah melewati angka 7.000, peningkatan manfaatnya relatif kecil untuk sebagian besar indikator kesehatan yang kami teliti.”
Penelitian ini tidak hanya fokus pada angka kematian.
Berjalan minimal 7.000 langkah setiap hari juga berkaitan erat dengan penurunan risiko penyakit berbahaya seperti:
- Penyakit jantung;
- Beberapa jenis kanker;
- Depresi;
- dan gangguan mobilitas.
“Kami tahu bahwa jumlah langkah harian berhubungan dengan harapan hidup yang lebih lama. Tapi sekarang, kami juga punya bukti bahwa 7.000 langkah saja sudah cukup untuk memberikan manfaat terhadap delapan indikator kesehatan utama,” jelas Prof. Ding.
Aktivitas ringan pun terbukti mampu meningkatkan sensitivitas insulin, mengatur tekanan darah, dan merangsang pelepasan senyawa kimia otak yang bermanfaat bagi suasana hati dan daya ingat.
Fakta menarik lainnya: rata-rata orang dewasa di negara maju hanya berjalan kurang dari 5.000 langkah per hari di hari kerja.
Ini berarti masih ada ruang besar untuk perbaikan tanpa harus menjadi pelari maraton.
“Bagi yang belum bisa mencapai 7.000 langkah, peningkatan kecil pun sudah membawa dampak signifikan. Bahkan menambah dari 2.000 ke 4.000 langkah saja sudah cukup untuk mendapatkan manfaat kesehatan yang berarti,” tambah Prof. Ding.
Baca juga: Pjs Walikota Ahmad Muzakkir Sebut Hari Jalan Kaki Sedunia di Balikpapan Memperkuat Solidaritas
Langkah-langkah kecil seperti memilih tangga daripada lift atau berjalan kaki ke warung daripada naik motor bisa membantu mencapai angka protektif tersebut.
Pesan utama dari studi ini adalah bahwa kemajuan lebih penting daripada kesempurnaan.
Setiap orang tidak harus langsung mencapai 10.000 langkah per hari. Yang lebih penting adalah bergerak lebih banyak dibandingkan hari sebelumnya.
"Penelitian kami membantu menggeser fokus dari kesempurnaan menuju kemajuan. Sedikit tambahan langkah per hari bisa membawa peningkatan kesehatan yang berarti,” tutup Prof. Ding. Jadi, entah kamu sedang bermain dengan anjing, berjalan mengelilingi taman saat istirahat makan siang, atau sekadar mondar-mandir sambil menunggu anak berlatih sepak bola, semuanya dihitung.
Capai 7.000 langkah per hari secara konsisten, dan tubuhmu akan berterima kasih.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Manfaat Kesehatan Berjalan 7.000 Langkah Setiap Hari."
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.