Berita Nasional Terkini

Kata Dedi Mulyadi Soal Larangan Study Tour, Sekolah Membodohi Siswa dan Orang Tuanya

Gubernur Jawa Barat (Jabar), Dedi Mulyadi, mengancam akan mencopot kepala sekolah yang tetap melaksanakan study tour.

Kompas.com/Faqih Rohman Syafei
LARANGAN STUDY TOUR - Gubernur Jabar Dedi Mulyadi di Gedung DPRD Jabar, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Sabtu (19/7/2025). Gubernur Jawa Barat (Jabar), Dedi Mulyadi, mengancam akan mencopot kepala sekolah yang tetap melaksanakan study tour. (Kompas.com/Faqih Rohman Syafei) 

TRIBUNKALTIM.CO - Gubernur Jawa Barat (Jabar), Dedi Mulyadi, mengancam akan mencopot kepala sekolah yang tetap melaksanakan study tour.

Sejak awal kepemimpinannya menjadi Gubernur, Dedi Mulyadi dengan tegas melarang study tour, termasuk menggelar acara wisuda sekolah.

Dedi menilai, praktik study tour selama ini telah melenceng dari makna aslinya sebagai kegiatan pendidikan berbasis penelitian.

"Saya sudah tanya kepala daerahnya, Wali Kota Bogor, Cirebon, saya sudah tanya. Jadi begini, di sini, kepala daerah harus paham makna study tour," ujarnya.

Baca juga: Dedi Mulyadi Sebut Study Tour Itu Pembodohan Publik, Minta Kepala Daerah Paham Beda Piknik dan Studi

Baca juga: Gubernur Dedi Mulyadi Gelar Lomba Pembangunan Desa dan Kelurahan Jabar 2025, Hadiah Rp7,5 Miliar

Diketahui, Dedi Mulyadi adalah seorang politisi asal Indonesia yang dikenal luas karena gaya kepemimpinannya yang unik dan dekat dengan budaya Sunda.

Di media sosial, ia kerap membagikan kegiatan sosialnya, membantu warga miskin dan orang sakit di pedesaan.

Dedi Mulyadi dikenal sebagai tokoh yang blusukan, peduli dengan masyarakat kecil, dan kerap tampil sederhana, membuatnya populer di kalangan rakyat.

Dedi menyebut, kegiatan study tour sebenarnya dapat dilakukan di daerah masing-masing tanpa harus keluar kota.

Baca juga: Bupati Bandung Abaikan Dedi Mulyadi, Sebut Study Tour Tak Usah Dipolitisasi

"Cukup di daerahnya masing-masing. Karena di setiap kabupaten, lab sudah ada, sudah lengkap. Tiap kabupaten ada sawah, setiap kota juga ada area penelitian," ucapnya.

"Jadi, kalau ada yang tetap melakukan, sanksi kepala sekolahnya saya copot," tegasnya.

Menurut Dedi, banyak sekolah justru menyalahgunakan istilah study tour dengan mengemasnya sebagai kegiatan wisata.

"Dengan adanya demo pekerja pariwisata, pengelola bus pariwisata, dan pengusaha travel, itu menunjukkan bahwa study tour yang dilaksanakan selama ini bertentangan dengan makna sebenarnya. Itu pembodohan publik. Makanya, tidak boleh sekolah-sekolah di Jawa Barat membodohi siswa dan orang tuanya," jelasnya.

Baca juga: Daftar Kepala Daerah di Jabar yang Tidak Manut Perintah Dedi Mulyadi, Tetap Izinkan Study Tour

Menurut Dedi Dedi menegaskan bahwa study tour mestinya berbasis penelitian dan pengamatan.

"Meneliti ruang-ruang yang ada di semesta, melihat bintang, bulan. Jadi, lebih pada studi analisis, kemudian kunjungan industri. Itu sebenarnya studi analisis," tambahnya.

Ia mencontohkan fasilitas penelitian yang tersedia di setiap kota atau kabupaten, mulai dari laboratorium di puskesmas, area pertanian, hingga pusat industri lokal.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved