Berita Nasional Terkini
8 Fakta Terkini Kasus Diplomat Kemlu Tewas, Sosok Farah, Hasil Autopsi, Penyebab Kematian Arya Daru
Ini sederet fakta terkini kasus Diplomat Kemlu tewas, sosok Farah, hasil autopsi hingga penyebab kematian Arya Daru.
TRIBUNKALTIM.CO - Inilah sederet fakta terkini kasus Diplomat Kemlu tewas, sosok Farah, hasil autopsi hingga penyebab kematian Arya Daru.
Arya Daru ditemukan tewas di kamar indekosnya di kawasan Gondangdia Kecil, Menteng, Jakarta Pusat, pada Selasa pagi, 8 Juli 2025.
Kondisi tubuh korban saat ditemukan cukup mengundang tanda tanya, yakni kepala Arya Daru terbungkus plastik dan dililit lakban berwarna kuning, sementara tubuhnya tertutup selimut dan tergeletak di atas tempat tidur.
Pintu kamar korban terkunci dari dalam, dan tidak ada tanda-tanda kekerasan, kerusakan, maupun barang yang hilang.
Baca juga: Polisi Sebut Belum Ada Unsur Pembunuhan pada Diplomat Arya Daru, Keluarga dan Tetangga tak Terima
Berikut sederet fakta kasus Diplomat Kemlu tewas yang sudah dirangkum TribunKaltim.co:
1. Kematian Arya Daru Tidak Melibatkan Pihak Lain
Polda Metro Jaya menyimpulkan bahwa kematian Arya Daru Pangayunan (39), diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu), tidak melibatkan pihak lain.
Pernyataan resmi kepolisian ini menjawab spekulasi yang ramai beredar di publik tentang kematian Arya Daru, yang ditemukan tewas dengan kepala terbungkus plastik dan lakban di kamar kosnya kawasan Menteng, Jakarta Pusat.
“Disimpulkan bahwa indikator dari kematian ADP mengarah pada indikasi meninggal tanpa keterlibatan pihak lain,” kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya dalam jumpa pers di Polda Metro Jaya, Senin (28/7/2025).
Dokter forensik dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, dr. G. Yoga Tohijiwa, Sp.FM, mengungkapkan, penyebab kematian ADP adalah mati lemas.
“Maka, sebab mati akibat gangguan pertukaran oksigen pada saluran atas napas yang sebabkan mati lemas,” ujarnya.
2. Jejak Email Tahun 2103

Polisi memeriksa perangkat seluler milik Arya. Hasil pemeriksaan, ada riwayat email pada tahun 2013-2022.
Penyidik Ditsiber Polda Metro Jaya, Ipda Saji Purwanto mengatakan, terdapat dua segmen email dimulai 27 Juni sampai 27 Juli 2013. Dalam email tersebut diceritakan alasan ingin bunuh diri.
"Dalam riwayat tersebut ditemukan ADP mengirim email ke salah satu badan amal yang menyediakan layanan dukungan terhadap orang yang memiliki emosional yang mengalami perasaan tertekan dan putus asa termasuk dapat menyebabkan bunuh diri," kata Ipda Saji.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.