Ijazah Jokowi

Jokowi Tegaskan SBY Bukan Dalang di Balik Polemik Ijazah Palsu, 'Saya Tak Pernah Sebut Partai'

Jokowi tegaskan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tidak terlibat polemik ijazah palsu, tegaskan tak pernah sebut partai.

Tangkap Layar YouTube Tribunnews (TribunSolo.com/ Andreas Chris)
POLEMIK IJAZAH JOKOWI - Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) menanggapi soal pernyataan Ketua Umum Solidaritas Merah Putih (Solmet), Silfester Matutina yang menduga ada tokoh besar dibalik isu ijazah palsu ini. Jokowi tegaskan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tidak terlibat polemik ijazah palsu, tegaskan tak pernah sebut partai. Tangkap Layar YouTube Tribunnews (TribunSolo.com/ Andreas Chris) 

TRIBUNKALTIM.CO – Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) akhirnya angkat bicara soal isu yang lagi panas.

Jokowi menanggapi tudingan yang mengaitkan Partai Demokrat dan Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dalam polemik tuduhan ijazah palsu dirinya.

Politis Partai Demokrat sempat geram terhadap tudingan ini.

Tudingan ini berawal dari clue relawan Jokowi soal warna partai yang menjadi back-up isu ijazah palsu.

Baca juga: Duduk Perkara Demokrat Terseret Ijazah Palsu: Jokowi Ungkap Tokoh Besar, Relawan Sebut Partai Biru

Jokowi dengan tegas membantah tudingan tersebut.

Dia menyatakan tidak pernah menuding pihak manapun dari partai tertentu, apalagi SBY.

"Enggak ada. Saya enggak pernah berbicara masalah warna, enggak pernah," tegas Jokowi di Solo, Kamis (31/7/2025).

Ketika ditanya apakah ia mengetahui siapa sosok di balik polemik ini, Jokowi menyebut bahwa orang tersebut merupakan tokoh besar yang memiliki perlindungan.

"Bukan enggak mengetahui, saya sampaikan ada orang besar yang membackup," ujarnya. 

Namun, Jokowi kembali menegaskan bahwa SBY tidak termasuk dalam sosok yang dimaksud.  

Jokowi justru memuji SBY sebagai seorang negarawan. 

"Tapi sekali lagi jangan ada yang merasa tertuduh. Apalagi sekelas pak SBY enggak lah. Beliau adalah negarawan yang baik," ucapnya.

Ia juga memastikan bahwa dirinya tidak pernah menyebut bahwa orang yang membackup polemik ini berasal dari partai politik mana pun.

"Saya tidak pernah mengatakan itu," tegas Jokowi.

JOKOWI SOAL SBY - Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi), pada Kamis (31/7/2025).(KOMPAS.COM/Fristin Intan Sulistyowati)
JOKOWI SOAL SBY - Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi), pada Kamis (31/7/2025).(KOMPAS.COM/Fristin Intan Sulistyowati) (KOMPAS.COM/Fristin Intan Sulistyowati)

Demokrat Bantah Keras

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) juga telah menanggapi isu tersebut dan menyebutnya sebagai fitnah.

"Itu fitnah, fitnah besar," kata AHY kepada wartawan di Lombok Barat, Minggu (27/7/2025).

Juru Bicara Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, turut membantah tudingan yang mengaitkan partai berlambang mercy itu sebagai pihak di balik tuduhan terhadap Jokowi.

"Tuduhan tersebut adalah fitnah yang tidak berdasar. Istilah 'partai biru' yang diarahkan kepada Partai Demokrat merupakan upaya inisiatif yang menyesatkan dan mencemarkan nama baik kami," kata Herzaky.

Baca juga: Hasil Gelar Perkara Khusus Ijazah Jokowi, Bareskrim Tetap Hentikan Penyelidikan Laporan Ijazah Palsu

Duduk Perkara

Awal mula polemik ini melebar dikarenakan Jokowi berasumsi adanya campur tangan 'Orang Besar' di balik isu ijazah palsu ini.

Jokowi bahkan mengatakan orang itu memiliki agenda besar.

Pernyataan itu disampaikan Jokowi saat ditemui di kediamannya di Solo pada Jumat (25/7/2025) dikutip dari WartaKotaLive.com.

"Feeling saya mengatakan ada agenda besar politik dalam tuduhan ijazah palsu maupun pemakzulan."

"Artinya memang ada orang besar yang mem-backup. Semua sudah tahu lah," ujar Jokowi tanpa menyebut nama pihak yang dimaksud.

Hari Senin (14/7/2025), Jokowi juga kembali menyampaikan bahwa upaya ini terlihat sangat sistematis dalam rangka menjatuhkan reputasinya.

Baca juga: Partai Saya Hijau, Respons Cak Imin soal Isu Dalang Dugaan Ijazah Palsu Jokowi, Enggan Ikut-Ikut

"Kelihatannya ada agenda besar politik untuk menurunkan reputasi politik, untuk men-downgrade," katanya.

Mendengar hal itu, relawan pendukung Jokowi justru terang-terangan mengatakan partai "Biru lah" yang menjadi penyebab munculnya isu ini.

Sekjen Peradi Bersatu, Ade Darmawan memberikan clue partai yang menjadi aktor kasus ini adalah partai dengan warna dasar sama dengan baju yang kala itu ia kenakan, warna biru.

Kala itu, ia sedang melakukan wawancara dengan Kompas Tv, yang tayang Senin (28/7/2025) dini hari. 

"Nah ini kalau ini kita tidak bisa langsung menuduh ya, mungkin di sini dugaan-dugaan saja. Tetapi saya tidak bisa langsung menjurus ke sana. Tetapi dengan tampilan saya, mungkin teman-teman Kompas TV dan teman-teman pemirsa dari Kompas seluruh Indonesia sudah melihat saya tampilan hari ini saya berbaju apa."

"Sisa men-challenge saja, mencari pemikiran sendiri, berpikir masyarakat sendiri, bahwa siapa kira-kira dalangnya. Saat ini saya berbaju apa? Nah itu mungkin salah satu clue yang bisa saya sampaikan," kata Ade.

Menanggapi hal itu, politisi Partai Demokrat meminta Jokowi tidak berkelit soal ijazahnya yang dianggap palsu.

Jokowi, lanjut Yan, hanya cukup menunjukan ijazahnya asli di hadapan publik.

"Menjawab pertanyaan publik dengan insinuasi justru menguatkan kesan bahwa ada yang belum beres. Kalau memang semuanya sah, kenapa tidak dibuka secara terang?"

"Menolak menunjukkan ijazah asli, tapi malah menyebut ada ‘orang besar’ di balik polemik. Mungkin ini yang disebut strategi ‘lempar batu, sembunyi ijazah’," kata Yan di Jakarta, Selasa (29/7/2025)

Menurut Yan, cara terbaik untuk mengakhiri polemik ijazah palsu ialah dengan menunjukkan ijazah asli ke publik.

"Tinggal tunjukkan. Selesai perkara. Semua adem, tenteram dan damai Indonesiaku," tegas Yan.

Baca juga: Roy Suryo Digugat Eks Wamen Desa Terkait Ijazah Jokowi, Paiman Raharjo Merasa Difitnah

Tuduhan adalah Fitnah Keji

Demokrat juga menegaskan bahwa tuduhan soal "partai biru" jadi aktor polemik ijazah Jokowi merupakan fitnah keji.

Pernyataan itu disampaikan Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono.

Menurutnya ini adalah upaya adu domba politik yang tidak berdasar.

"Tuduhan ini adalah fitnah keji, tidak berdasar, dan merupakan bentuk pembunuhan karakter terhadap institusi politik yang sah."

"Kami menolak keras segala bentuk politisasi kebohongan demi kepentingan sempit,” tegas Ibas, sapaannya.

Ia menegaskan bahwa Partai Demokrat tak ada sangkut pautnya dengan polemik ijazah Jokowi.

Meskipun pihak Roy Suryo sebagai penggugat ijazah Jokowi pernah jadi bagian dari Demokrat, namun pendapatnya sama sekali tidak mewakili partai.

“Partai Demokrat tidak memiliki keterkaitan apa pun dengan isu tersebut."

"Saudara Roy Suryo bukan lagi bagian dari Partai Demokrat sejak tahun 2019. Pernyataannya adalah sikap pribadi dan tidak mencerminkan pandangan atau kebijakan partai,” lanjut Ibas.

Ibas menilai bahwa upaya mengaitkan Partai Demokrat dengan isu ijazah palsu merupakan bagian dari manuver politik yang tidak sehat.

“Upaya untuk mengaitkan Demokrat dengan isu ini adalah manuver politik kotor yang berpotensi memecah belah bangsa, menyesatkan publik, dan mencederai nilai-nilai demokrasi,” ujar Ibas.

Ia pun meminta kepada seluruh pihak untuk berhenti menyebarkan tuduhan tanpa bukti. 

“Kami meminta kepada semua pihak untuk berhenti menyebarkan tuduhan tanpa bukti."

"Jika ada permasalahan hukum terkait dokumen atau identitas pribadi siapa pun, serahkan dan percayakan sepenuhnya kepada institusi penegak hukum, bukan pada opini liar dan framing media sosial," kata Ibas.

Pihaknya juga mengimbau agar Jokowi segera menyudahi polemik ini sebelum melebar ke mana-mana.

“Kami mendukung demokrasi yang sehat, beradab, dan berlandaskan kebenaran serta keadilan."

"Kami juga mendorong Presiden Jokowi dan pihak-pihak terkait untuk membuka ruang klarifikasi secara baik agar tidak ada ruang bagi adu domba, fitnah, dan penggiringan opini sesat," tegas Ibas.

Partai Demokrat, lanjut Ibas, juga siap mempertimbangkan menempuh jalur hukum terhadap pihak-pihak yang secara sengaja mencemarkan nama baik partai.

“Demokrat akan mempertimbangkan langkah hukum terhadap siapa pun yang dengan sengaja mencemarkan nama baik partai kami melalui narasi-narasi palsu dan manipulatif,” pungkas Ibas.

Penjelasan Roy Suryo

Pakar telematika Roy Suryo juga menegaskan tidak ada sangkut pautnya antara Partai Demokrat dengan ijazah Jokowi.

Roy Suryo mengakui dirinya pernah berada di 'partai biru' selama 15 tahun, bahkan sampai menjabat wakil ketua umum (waketum) di sana. 

Namun pihaknya menjamin tidak ada campur tangan Partai Demokrat dalam mengusut perkara ini.

"Benar bahwa dulu saya adalah berasal pernah ada di partai politik, saya pernah wakil ketua umum di situ, dan 15 tahun saya partai politik. Saya sebut saja, karena partai politik saya dulu warnanya biru.""Tapi benar-benar saya insyaallah jamin, tidak ada (campur tangan Partai Demokrat )," imbuhnya. 

"Bahkan kami itu meskipun saya hubungannya masih sangat baik ya, dengan beliau yang katanya mau dituduh itu, yang mau majukan anak, enggak ada sama sekali," kata Roy, Senin (28/7/2025). 

Roy Suryo menekankan, baik itu AHY, Ibas maupun pendiri Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tidak pernah sekalipun ikut melayangkan gugatan ijazah Jokowi ini.

Ia juga menegaskan tidak ada penyokong dana atau bohir di balik isu ini. 

"Tuduhan-tuduhan ini (disokong bohir) adalah bohong dan nol besar. Kami itu peneliti, kami itu scientist."

"Saya, Dokter Tifa, Doktor Rismon, (tuduhan) yang ngaco semacam ini, itu bukan sekali dua kali saya dengar ya," ujar Roy. 

Baca juga: Terseret Polemik Ijazah Jokowi, Demokrat Pertimbangkan Jalur Hukum, Ibas: Cemarkan Nama Baik Partai

Roy Suryo menekankan, dirinya tidak memiliki niat apa pun terkait dengan isu ijazah palsu Jokowi

Dia bahkan mengklaim juga tidak memiliki niat untuk memenjarakan Jokowi

"Kalaupun misalnya terbukti ijazah ini misalnya memang benar-benar palsu, dan insyaallah memang palsu, karena buktinya sudah mengarah ke sana, skripsinya juga palsu, tidak ada niat kami sedikitpun untuk memenjarakan atau mempidanakan orang yang punya ijazah, itu urusan hukum. Artinya kami tidak berpikir politik sama sekali," tegas Roy Suryo. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dan Tribunnews.com dengan judul Geram Diseret Polemik Jokowi, Demokrat: Jangan Lempar Batu, Sembunyi Ijazah!,

Ikuti berita populer lainnya di Google NewsChannel WA, dan Telegram

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved