Berita Nasional Terkini

Hampir Bersamaan, Gerindra dan PDIP Mengganti Sekjen, Pengamat Singgung Alasan dan Strategi Politik

Dalam waktu yang hampir bersamaan, Gerindra dan PDIP mengganti sekjen. Pengamat singgung alasan dan strategi politik di baliknya

Editor: Amalia Husnul A
HO PDIP/Monang Sinaga-Tangkap layar Instagram ahmadmuzani2
GANTI SEKJEN - Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri (kiri) menangis saat menyambut kehadiran Sekretaris Jenderal PDIP periode 2019-2025 Hasto Kristiyanto (kanan) jelang penutupan Kongres ke-6 PDI Perjuangan di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Nusa Dua, Badung, Bali, Sabtu (2/8/2025). Kanan: Ahmad Muzani bersama Sugiono yang menggantikannya sebagai Sekjen Gerindra. Dalam waktu yang hampir bersamaan, Gerindra dan PDIP mengganti sekjen. Pengamat singgung alasan dan strategi politik di baliknya. (HO PDIP/Monang Sinaga-Tangkap layar Instagram ahmadmuzani2) 

TRIBUNKALTIM.CO - Dalam waktu yang hampir bersamaan, hanya selang sehari, Gerindra dan PDIP kompak mengumumkan pergantian Sekretaris Jenderal (Sekjen). 

Jumat (1/8/2025) Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto, mengganti Sekjen dari yang semula dijabat Ahmad Muzani, kini digantikan Sugiono

Sementara Hasto Kristiyanto yang terseret kasus Harun Masiku dan baru mendapat amnesti dari Prabowo, diumumkan tidak lagi menjadi Sekjen dalam Kongres PDIP di Bali, Sabtu (2/8/2025).

Jabatan Sekjen PDIP sementara ini masih dirangkap oleh Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri.

Baca juga: Posisi PDIP usai Megawati Kembali Terpilih Menjadi Ketua Umum, Oposisi atau Koalisi?

Ada apa dengan pergantian Sekjen Gerindra dan PDIP yang diumumkan hampir bersamaan ini? 

Penyegaran di Gerindra

Menurut Pengamat Komunikasi Politik dari Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga, pergantian Sekjen Gerindra dari Muzani menjadi Sugiono dilatari motif penyegaran secara struktural.

Gerindra ingin memiliki Sekjen yang lebih muda agar lebih lincah. Dengan begitu, Gerindra akan dikelola lebih luwes dan terarah," kata Jamiluddin kepada Tribunnews saat dimintai tanggapannya, Jumat (1/8/2025).

Tak hanya itu, Sugiono sebagai anak ideologis Prabowo di dunia politik dinilai akan diberikan kepercayaan penuh untuk mengelola partai lebih dalam.

Terlebih, saat ini Prabowo memiliki kesibukan mengurus negara karena statusnya sebagai Presiden RI.

"Selain itu, karena Prabowo lebih banyak mengurus negara, maka roda Gerindra perlu dikendalikan oleh orang yang paling dipercayanya. Sugiono sebagai anak ideologis Prabowo tentu sangat tepat," kata dia.

Dengan Sugiono sebagai Sekjen, maka menurut dia, Prabowo akan lebih dapat memberi kepercayaan penuh kepada anak ideologisnya untuk menjalankan keorganisasian Gerindra

"Dengan begitu, Prabowo dapat melaksanakan fungsi dan tugas presiden dengan sepenuh hati," tandas dia.

Hindari Penumpang Gelap PDIP

Di sisi lain, pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago, membaca adanya strategi politik dari belum ditetapkannya Sekjen PDIP baru, dan masih diamankan oleh Megawati.

Menurutnya, hal itu sebagai upaya menghindari adanya penumpang gelap di struktur ring satu partai banteng.

"Ibu Mega ini menjaga partai PDIP supaya tidak dirongrong 'barang selundupan' atau titipan atau pesanan politik dari ruang-ruang gelap kekuasaan lain," ujar Pangi kepada Tribunnews, Sabtu (2/8/2025).

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved