Balita di Samarinda Dibunuh

Cerita Ketua RT soal Pembunuhan 2 Balita oleh Ayah Kandung di Samarinda

Warga RT 33, Jalan Rimbawan 1 Gang Bakri 1, Kelurahan Karang Anyar, Kecamatan Sungai Kunjang, Samarinda, digemparkan insiden pembunuhan dua balita.

|
TRIBUNKALTIM.CO/GREGORIUS AGUNG SALMON
PEMBUNUHAN SADIS - Lokasi pembunuhan sadis di Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Jumat (25/7/2025). Dua balita berusia 3 tahun dan 4 tahun menjadi korban penganiayaan keji hingga meninggal dunia, yang diduga dilakukan ayah kandungnya sendiri di Jalan Rimbawan 1, RT 33, Kelurahan Karang Anyar, Kecamatan Sungai Kunjang, Samarinda. (TRIBUNKALTIM.CO/GREGORIUS AGUNG SALMON) 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA – Warga RT 33, Jalan Rimbawan 1 Gang Bakri 1, Kelurahan Karang Anyar, Kecamatan Sungai Kunjang, Kota Samarinda, Kalimantan Timur digemparkan oleh peristiwa tragis pembunuhan dua balita oleh ayah kandungnya.

Kejadian mengerikan ini turut disaksikan langsung oleh Ketua RT setempat, yang mengungkap sejumlah fakta menyedihkan di balik tragedi tersebut.

Ketua RT 33—sebut saja Agus—mengatakan bahwa pelaku bernama Wahyu (24) diduga membunuh dua anak lelakinya yang masih berusia empat dan dua tahun, akibat permasalahan dalam rumah tangga.

Pembunuhan dilakukan di rumah nenek korban, saat sang nenek tidak berada di rumah.

Baca juga: Pengakuan Ibu 2 Balita di Samarinda yang Dibunuh Ayah Kandungnya, tak Pernah Cekcok dan Minta Cerai

"Neneknya itu kan kerja di tempat barang bekas itu, dia harian (upah) Rp 30 ribu per hari di sana, dekat aja dari sini, biasanya dia jalan kaki gitu," ungkap Agus.

Peristiwa pembunuhan terjadi sekitar pukul 17.00 WITA.

Saat pulang dari tempat kerja, nenek korban yang bernama Rukmini (65) dikejutkan oleh pemandangan dua cicitnya yang terbaring di dalam kamar dengan tubuh tertutup kain.

Saat itu pula, Rukmini langsung menjadi sasaran amarah Wahyu.

Baca juga: Pengakuan Istri Pelaku Pembunuh 2 Balita di Samarinda: Saya Tidak Pernah Minta Cerai

"Neneknya itu tua, kecil. Baru neneknya itu ngomong sama tetangga itu. Itu loh, anaknya (Wahyu) itu, kayaknya mati. Aku bangun-bangunin, lemas. Lho, kaget loh, cerita mati. Coba lihat itu loh, di rumah nenek," ujarnya.

Setelah mendengar laporan nenek korban, warga sekitar langsung mendatangi lokasi dan menemukan dua balita dalam kondisi lemas tak berdaya. 

Keduanya segera dilarikan ke Rumah Sakit Hermina Samarinda menggunakan dua sepeda motor secara terpisah.

"Langsung dibawa ke rumah sakit. Aku pas di sini (rumah), datang warga ngelapor, sebelum dibawa. Dua anak itu dibawa ke rumah sakit pakai dua motor, satu-satu bawa," kata Agus.

Baca juga: Rencana Tragis Sang Ayah di Samarinda, Sempat Berniat Menenggelamkan Anak di Kolam Sebelum Membunuh

Namun sayang, nyawa dua balita itu tidak tertolong.

"Dokter bilang, 'maaf ini sebelum dibawa ke sini, anak ini sudah meninggal sekitar jam tigaan tadi', nah berarti kan sudah lama," ujarnya.

Menurut Agus, peristiwa ini diduga dilatarbelakangi tekanan mental yang dialami Wahyu dalam mengurus anak-anaknya tanpa dukungan memadai.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved