Berita Nasional Terkini

Raja Minyak Riza Chalid Dipanggil Kejagung Hari Ini, Sudah 2 Kali Mangkir Pemeriksaan Korupsi Minyak

Raja Minyak Riza Chalid dipanggil Kejagung hari ini, Senin (4/8/2025). Sudah 2 kali mangkir pemeriksaan korupsi minyak yang ditangani Kejagung.

Tribunnews.com/Herudin
KASUS KORUPSI PERTAMINA - Muhammad Riza Chalid (MRC) ditetapkan Kejaksaan Agung sebagai satu dari 9 tersangka baru dalam kasus tindak pidana korupsi tata kelola minyak mentah, Kamis (10/7/2025). Raja Minyak Riza Chalid dipanggil Kejagung hari ini, Senin (4/8/2025). Sudah 2 kali mangkir pemeriksaan korupsi minyak yang ditangani Kejagung. (Tribunnews.com/Herudin) 

Pemerintah Indonesia juga telah mencabut paspornya dan sedang berkoordinasi dengan Malaysia untuk proses pemulangan.

Sebelumnya, Kejaksaan Agung telah menetapkan raja minyak Muhammad Riza Chalid (MRC) dan delapan orang lain sebagai tersangka kasus korupsi tata kelola minyak mentah dan produk di PT Pertamina Persero tahun 2018-2023.

Direktur Penyidikan pada Jampidsus Kejagung, Abdul Qohar mengatakan, penetapan tersangka terhadap sembilan orang itu usai pihaknya memeriksa saksi sebanyak 273 saksi dan 16 ahli.

Dari pemeriksaan itu Qohar menyatakan penyidik menemukan sejumlah fakta adanya keterlibatan pihak lain dalam perkara korupsi tersebut.

"Tim penyidik menyimpulkan telah diperoleh alat bukti yang cukup untuk menetapkan sembilan orang tersangka," kata Qohar dalam jumpa pers di Gedung Bundar Kejaksaan Agung, Kamis (10/7/2025).

Qohar menjelaskan, Riza merupakan beneficial owner PT Orbit Terminal Merak (OTM) yang lahannya sebelumnya telah disita oleh Kejagung.

Baca juga: Dugaan Korupsi Pertamina, KPK Selidiki Proses Akuisisi Sumur Minyak di Gabon Afrika Tengah

Sementara untuk delapan tersangka lainnya yakni:

VP Supply dan Distribusi PT Pertamina 2011-2015 berinisial AN
Direktur Pemasaran dan Niaga PT Pertamina periode 2014 berinisial HB 
TN selaku VP Intergrated Supply Change 2017-2018.
DS selaku selaku VP Crude and Product PT Pertamina 2018-2020
AS selaku Direktur Gas Petrochemical PT Pertamina Internasional Shiping 
HW selaku mantan SVP Suplly Change 2019-2020.
MH selaku Bisnis Development Manager PT Travigula yang menjabat tahun 2019-2021 
IP selaku Bisnis Development Manager Mahameru Kencana Abadi.
Usai ditetapkan sebagai tersangka, sembilan orang itu diduga melanggar pasal 2 ayat 1 Juncto Pasal 3 Juncto Pasal 18 Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP.

Qohar pun menjelaskan langsung menahan delapan orang itu usai ditetapkan sebagai tersangka selama 20 hari kedepan.

Sedangkan terhadap Riza belum dilakukan penahanan oleh Kejaksaan Agung lantaran tersangka tersebut masih berada di Singapura dan masih dilakukan pengejaran.

Alhasil total hingga saat ini Kejagung sudah menetapkan 18 orang sebagai tersangka terkait kasus korupsi minyak mentah tersebut.

Dalam kasus yang merugikan negara Rp 193,7 triliun ini, Kejaksaan Agung sudah menetapkan 9 orang sebagai tersangka.

9 tersangka tersebut di antaranya Riva Siahaan selaku Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Sani Dinar Saifuddin selaku Direktur Feedstock And Produk Optimization PT Pertamina Internasional, Yoki Firnandi selaku Direktur Utama PT Pertamina International Shipping.

Kemudian Agus Purwono selaku Vice President (VP) Feedstock, Muhammad Kerry Andrianto Riza selaku Beneficial Owner PT Navigator Katulistiwa, Dimas Werhaspati selaku Komisaris PT Navigator Katulistiwa dan Gading Ramadhan Joedo selaku Komisaris PT Jenggala Maritim sekaligus Direktur Utama PT Orbit Terminal Merak.

Maya Kusmaya selaku Direktur Pemasaran Pusat dan Niaga PT Pertamina Niaga, dan Edward Corne selaku Heavy Trading Operation PT Pertamina Patra Niaga.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved