Berita Kutim Terkini
Dari Tambang ke Angkringan, Kisah Perjuangan Merry Bangun UMKM Sukses di Taman Bersemi Sangatta
Keluar dari dunia tambang, Merry bangun usaha angkringan dari nol hingga sukses miliki tiga kios dan omset puluhan juta rupiah per bulan.
Penulis: Nurila Firdaus | Editor: Amelia Mutia Rachmah
TRIBUNKALTIM.CO, SANGATTA - UMKM Taman Bersemi Sangatta menjadi saksi perjuangan seorang mantan karyawan tambang, Merry, yang kini sukses membangun usaha kuliner "Angkringan Lobby" dengan omzet mencapai puluhan juta rupiah setiap bulan.
Sejak pukul 13.00 Wita, Merry, pemilik Angkringan Lobby yang berada di Taman Bersemi Sangatta telah mulai melayani pembeli.
Sebenarnya, hari ini, Selasa, 5 Agustus 2025, warung miliknya sudah dibuka sejak pukul 10.00 Wita oleh karyawannya yang bekerja di Angkringan Lobby.
Akan tetapi, memang biasanya, Merry ikut melayani pembeli mulai siang hari setelah urusan di rumahnya selesai.
Ia menjual beragam kuliner, baik makanan maupun minum. Ada makanan berat hingga makanan ringan. Minuman kemasan hingga aneka jus dari buah-buahan.
Baca juga: Kisah Pasutri di Kampung Timur Balikpapan, Rakit Sendiri Mesin Giling Daging
Merry bersyukur setelah keluar dari perusahaan tambang terbesar di Kutai Timur, bisa memulai usaha kulinernya di tahun 2018 lalu.
Berjalan selama 7 tahun ini, tentunya banyak cerita lika-liku sebagai pedagang di Taman Bersemi Sangatta atau yang dikenal sebagai STQ itu.

Dua tahun awal, ia sangat kesulitan dalam menjalani usahanya, bahkan untuk mendapatkan Rp 100 ribu pun harus rela berjualan seharian.
Konsistensi dan upaya promosi kepada rekan-rekan sekitar, menjadikan Angkringan Lobby banyak pengunjungnya.
"Tipsnya terus promosi ke teman-teman saja, lalu kita ramah dan selalu berbuat baik, dan kunci utama harus menjaga kebersihan warung, pasti pembeli balik lagi kesini," ujar Merry dengan tersenyum.
Baca juga: Omzet Melonjak Hingga 90 Persen, Ini Kisah Aditya Merintis Bisnis dan Sukses Berkarya Sebelum 30
Dulu Merry hanya berjualan sendirian. Sekarang, ia telah mempekerjakan 3 orang karyawan di warungnya.
Tidak hanya itu, selama 4,5 tahun ke belakang, warungnya tak pernah sepi. Paling sepi, ia bisa meraup omset Rp 500 ribu sehari.
Bahkan berkat komunikasinya kepada teman-teman dan upaya promosi yang terus dilakukan, ia pernah meraup omset Rp 3,5 juta dalam semalam.
"Kalau sebulan alhamdulillah bisa sampai Rp 20 juta," kira-kiranya.
Padahal makanan dan minuman yang ia jual harganya pun sama dengan warung lainnya, mulai dari Rp 5 ribuan saja.
Baca juga: Rezeki di Bawah Merah Putih, Kisah Kang Asbo Jajakan Bendera Jelang 17 Agustus
PKK Sangatta Utara Dilatih Bikin Teh Celup Herbal, Empon-empon Jadi Sumber Cuan |
![]() |
---|
Polres Kutim Gelar FGD, Tampung Usulan Soal Teknis Makan Bergizi Gratis |
![]() |
---|
Taman Bersemi STQ di Sangatta Kutim Bakal Direvitalisasi, Pedagang Diberi Tenggat Waktu untuk Pindah |
![]() |
---|
Satlantas Kutim Tindak Pelajar Terlibat Balap Liar, Gandeng Sekolah dan Orang Tua |
![]() |
---|
Camat Sangatta Utara Gandeng Satpol PP Kutim untuk Rutinkan Patroli PKL di Jalan Inpres |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.