Berita Kutim Terkini

Dari Tambang ke Angkringan, Kisah Perjuangan Merry Bangun UMKM Sukses di Taman Bersemi Sangatta

Keluar dari dunia tambang, Merry bangun usaha angkringan dari nol hingga sukses miliki tiga kios dan omset puluhan juta rupiah per bulan.

TRIBUNKALTIM.CO/NURILA FIRDAUS
UMKM SANGATTA - Merry, Pemilik Angkringan Lobby di Taman STQ Sangatta, Selasa (5/8/2025). Merry, yang kini sukses membangun usaha kuliner "Angkringan Lobby" dengan omzet mencapai puluhan juta rupiah setiap bulan. (TRIBUNKALTIM.CO/NURILA FIRDAUS) 

Bukanya pun sama, mulai siang dengan jam yang tak menentu, hingga malam sekitar pukul 00.00 Wita bahkan 03.00 Wita.

Kebanyakan yang datang ke Angkringan Lobby anak-anak muda yang ingin karaoke gratis dan menggunakan fasilitas free wifi.

Tetapi, Angkringan Lobby juga menjadi tempat berkumpul para tim sukses semasa musim Pilpres, Pileg hingga Pilkada kemarin.

"Makanya sesuai kan namanya Angkringan Lobby, maknanya tempat melobi," ucapnya sembari sedikit tertawa.

Merry sangat antusias bercerita tentang Taman Bersemi Sangatta, karena disitulah tempat untuk mencari pundi-pundi rupiah.

Pencapaiannya sangat terlihat, hasil dari berjualan di Taman Bersemi Sangatta bisa untuk membeli mobil impiannya.

Selain itu, dulu ia hanya menyewa kios dengan harga Rp 850 ribu per bulan. Sekarang, ia telah memiliki 3 kios pribadi yang digunakan sendiri dan anaknya.

"Bahkan ada juga pedagang lain yang hasil jualan di STQ bisa untuk menguliahkan anaknya," terangnya.

Sebagai pelaku UMKM disana, ia menyambut dengan terbuka program penataan ulang Taman Bersemi Sangatta.

Ia mendukung bila Taman Bersemi Sangatta dirapikan dan dihidupkan kembali. Apalagi, kios-kios yang kosong tak berpenghuni juga akan dibongkar.

Baginya, kios tersebut hanya mengganggu keindahan Taman Bersemi Sangatta.

Sebab, dari 114 unit lapak yang ada disana, hanya ada 56 unit lapak yang masih berjualan dengan 40 unit yang aktif buka setiap hari.

Sebelum dilakukan pengosongan lapak, ia berharap agar pemerintah memberikan lokasi sementara untuk berjualan.

"Kami sangat senang jika STQ ditata ulang, tetapi kami tolong diberikan lapak sementara untuk berjualan, sebelum pembangunan dimulai," tutupnya. (*)

Ikuti berita populer lainnya di Google News, Channel WA, dan Telegram.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved