Berita Kaltim Terkini

10 Kelompok Makanan dengan Pengeluaran Terbesar per Bulan di Kaltim

Inilah daftar kelompok makanan penyumbang pengeluaran terbesar masyarakat di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) per bulannya.

Penulis: Tribun Kaltim | Editor: Christnina Maharani
The Telegraph
KONSUMSI MAKANAN SEBULAN - Ilustrasi hamburger. Inilah daftar kelompok makanan penyumbang pengeluaran terbesar masyarakat di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) per bulannya. (The Telegraph) 

TRIBUNKALTIM.CO - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) kembali merilis data yang mengungkapkan besar pengeluaran per kapita penduduk area perkotaan dan perdesaan selama sebulan.

Secara umum, masyarakat perkotaan menghabiskan sebesar Rp950.121 untuk konsumsi makanan. Sementara itu, masyarakat di perdesaan mengeluarkan Rp871.398 per bulannya.

Menurut BPS pada dalam Statistik Pengeluaran Volume 9 tahun 2024, terdapat indikasi yang menunjukkan bahwa pola konsumsi masyarakat telah mengalami pergeseran.

Hal tersebut ditunjukkan dengan tingginya tingkat konsumsi makanan praktis dan siap saji, di mana rata-rata pengeluarannya mencapai Rp313.335 per bulan.

Dengan persentase sebesar 33,84 persen, ini artinya sepertiga dari total pengeluaran makanan digunakan untuk membeli makanan dan minuman jadi.

Baca juga: 5 Kabupaten Kota dengan Biaya Hidup Termahal di Kalimantan Timur, Balikpapan Puncaki Peringkat!

Selain itu, rokok menjadi produk berikutnya yang menyumbang pengeluaran terbesar masyarakat dengan total Rp99.162 per bulannya.

BPS mengungkapkan, sebagian masyarakat Kaltim lebih mementingkan konsumsi rokok daripada konsumsi makanan.

Tak hanya itu, harga cukai rokok yang meningkat juga mengakibatkan kenaikan harga dan akhirnya berdampak pada nilai pengeluaran rokok bulanan.

Lantas, apa saja kelompok makanan lainnya yang masuk dalam daftar pengeluaran terbesar masyarakat di Kaltim setiap bulannya?

Berikut kami rangkum daftarnya untuk Anda.

Makanan dan Minuman Jadi - Rp313.335 (33,84 persen)

Tak dapat dipungkiri, makanan dan minuman siap saji memang menjadi alternatif bagi masyarakat saat ini. Terutama bagi mereka yang tinggal di perkotaan dengan mobilitas tinggi. Kegiatan memasak perlahan-lahan menjadi hal yang mulai jarang dilakukan.

Fakta bahwa sepertiga dari total pengeluaran makanan masyarakat digunakan untuk konsumsi cepat saji menandakan gaya hidup yang makin modern. Bahkan, tren makanan instan mulai merambah di area perdesaan.

Rokok Rp99.162 - (10,71 persen)

Secara teknis, rokok memang bukanlah makanan. Namun, rokok masuk ke dalam kelompok makanan karena merupakan salah satu komoditas yang paling banyak dikonsumsi masyarakat Indonesia, termasuk di Kaltim.

Pengeluaran rokok per bulan masyarakat Kaltim berada di urutan kedua, mengalahkan lauk pauk seperti ikan dan daging.

Ikan/Udang/Cumi/Kerang Rp96.114 - (10,38 persen)

Sebagai daerah yang juga kaya akan sumber daya laut, maka tidak heran jika produk laut menjadi salah satu konsumsi utama masyarakat di Kaltim.

Ikan, udang, cumi hingga kerang banyak disukai karena nilai gizinya tinggi serta mudah untuk diolah.

Padi-Padian Rp92.319 - (9,96 persen)

Kelompok ini mencakup beras, jagung dan produk sereal lainnya. Ini  menunjukkan bahwa padi-padian masih menjadi makanan pokok di Kaltim. 

Baca juga: 13 Komoditas Penyumbang Terbesar Garis Kemiskinan di Kaltim Versi BPS, Beras Puncaki Peringkat

Sayur-Sayuran Rp67.107 - (7,25 persen)

Dibandingkan dengan pengeluaran makanan cepat saji, konsumsi sayur di Kaltim tergolong kecil. Hal ini mencerminkan kurangnya keseimbangan konsumsi harian.

Meskipun berada di posisi kelima, sayuran tetap menjadi bagian penting dalam pola makan masyarakat.

Buah-Buahan Rp55.348 - (5,97 persen)

Menyumbang hampir 6 persen pengeluaran masyarakat setiap bulannya, buah-buahan menjadi komoditas makanan selanjutnya yang lebih rendah dari sajian instan.

Alasan rendahnya konsumsi buah bisa jadi karena harganya yang relatif mahal serta kurangnya kesadaran masyarakat akan manfaatnya. Padahal, buah-buahan merupakan sumber vitamin dan serat alami.

Daging Rp50.804 - (5,49 persen)

Daging (sapi, kambing, ayam dan lainnya) menjadi sumber makanan yang cukup menguras pengeluaran masyarakat Kaltim per bulannya.

Namun, tingkat konsumsinya lebih rendah dari ikan yang memang lebih terjangkau dan lebih mudah didapatkan.

Faktor harga yang tinggi serta masa simpan yang pendek menjadi salah satu alasan mengapa konsumsi daging tidak setinggi ikan.

Telur dan Susu Rp49.330 - (5,33 persen)

Telur dan susu merupakan sumber protein hewani dan kalsium yang penting, terutama bagi anak-anak dan lansia.

Meski harganya relatif terjangkau, total pengeluarannya masih di bawah 6 persen. Artinya, perlu peningkatan konsumsi produk telur dan susu untuk gizi yang lebih seimbang.

Bahan Minuman Rp22.567 - (2,44 persen)

Kelompok ini mencakup kopi, teh, cokelat bubuk hingga minuman serbuk instan lainnya.

Meskipun porsinya kecil, minuman-minuman ini menjadi penting karena menemani aktivitas harian masyarakat.

Minyak dan Kelapa Rp19.324 - (2,09 persen)

Terakhir, kelompok minyak dan kelapa masuk sebagai bahan dasar memasak. Meski nilainya kecil, peran minyak sangat vital dalam hampir semua proses memasak.

Baca juga: 10 Provinsi Penghasil Kelapa Sawit Terbesar di Indonesia, Kaltim Ada di Peringkat Berapa?

Sebagai kesimpulan, data ini menunjukkan bagaimana terjadinya pergeseran pola konsumsi masyarakat yang semakin bergantung kepada makan praktis dan siap saji. 

Sementara itu, konsumsi makanan bergizi seperti sayur, buah dan susu masih tergolong rendah. Hal ini seharusnya menjadi perhatian bersama bagi pemerintah maupun masyarakat untuk mewujudkan gaya hidup yang lebih sehat.

Demikin informasi mengenai kelompok makanan dengan pengeluaran terbesar per bulannya di Kaltim. Semoga membantu! (*)

 

Ikuti berita populer lainnya di saluran berikut: Channel WA, Facebook, X (Twitter), YouTube, Threads, Telegram

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved