Berita Balikpapan Terkini

Beras Langka di Pasar Pandansari Balikpapan, Harga Tembus Rp 400 Ribu per 25 Kg

Kelangkaan beras di Pasar Pandansari, Balikpapan,Kalimantan Timur kian parah dalam dua pekan terakhir.

Penulis: Ardiana | Editor: Miftah Aulia Anggraini
TRIBUNKALTIM.CO/ARDIANA
BERAS LANGKA - Kelangkaan beras di Pasar Pandansari, Balikpapan, kian parah dalam dua pekan terakhir. Dampaknya, harga beras premium meroket hingga menembus Rp 400 ribu per 25 kilogram. (TRIBUNKALTIM.CO/ARDIANA) 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN – Kelangkaan beras di Pasar Pandansari, Balikpapan,Kalimantan Timur kian parah dalam dua pekan terakhir.

Dampaknya, harga beras premium meroket hingga menembus Rp 400 ribu per 25 kilogram.

Pemilik Agen Beras Mega Buana, Fira, menyampaikan bahwa kelangkaan beras sudah berlangsung sejak Juli 2025, namun mencapai puncaknya dua minggu terakhir.

Stok dari distributor nyaris tidak masuk, hanya tersisa beberapa merek premium, salah satunya beras Sintanola dari Surabaya.

Baca juga: Distribusi Beras SPHP Balikpapan Dikawal Ketat, Harga Tak Boleh Lewati HET

"Kalau dibilang langka, sebenarnya sudah dari sebulan lalu. Tapi dua minggu terakhir ini benar-benar parah, nyaris enggak ada barang masuk. Yang beras SPHP aja baru datang kemarin. Sampai toko-toko besar aja banyak tutup, karena memang enggak ada barang yang bisa dijual," ujarnya, Rabu (6/8/2025).

Fira menjelaskan, harga beras premium Sintanola sebelumnya di angka Rp 380 ribu per 25 kilogram, kini melonjak menjadi Rp 400 ribu.

"Dari distributornya memang sudah naik sampai Rp18.000 selama beberapa kali pengambilan. Sekarang jualnya Rp400.000, untungnya tipis karena barang juga susah," ujarnya.

Untuk mengisi kekosongan, ia juga menjual beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) dari Bulog seharga Rp 65 ribu per lima kilogram.

Baca juga: Stok Beras di Balikpapan Selatan Menipis, Sejumlah Merek Favorit Konsumen Kosong

Namun, distribusi beras SPHP dibatasi.

"Satu orang hanya bisa beli dua bungkus, dan kami tidak diizinkan menjual eceran," tambahnya.

Langkanya pasokan membuat banyak toko dan agen beras lainnya tutup sementara karena tidak ada stok yang bisa dijual.

Sementara masyarakat terpaksa membeli beras dengan harga tinggi atau mengantre beras Bulog yang jumlahnya terbatas. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved