Berita Nasional Terkini

Viral, Isi Pidato Sri Mulyani soal Rendahnya Gaji Guru dan Dosen yang Disorot, Kritikan Jerome Polin

Viral ,isi pidato Menteri Keuangan Sri Mulyani soal rendahnya gaji guru dan dosen yang disorot. Kritikan Jerome Polin.

|
Editor: Amalia Husnul A
Dok. Humas ITB
SRI MULYANI VIRAL - Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam acara Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri Indonesia (KSTI) yang digelar di Sasana Budaya Ganesha (Sabuga) Institut Teknologi Bandung (ITB), Jalan Tamansari, Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (7/8/2025). Pidato Sri Mulyani di acara ini yang menyoroti rendahnya gaji guru dan dosen menjadi sorotan dan menuai pro kontra. Kritik Jerome Polin atas pernyataan Menkeu yang viral. (Dok. Humas ITB). 

Jerome Polin bahkan menemukan fakta bahwa beberapa Warga Negara Indonesia (WNI) memilih pergi ke Australia untuk mengambil pekerjaan kasar yang justru dibayar lebih tinggi.

Apa kunci ketahanan bisnis di Indonesia?

"Gaji itu jadi salah satu faktor penting yang bikin orang mau ngerjain sesuatu. Itu bisa bikin orang semangat buat kerja," tulis Jerome, dikutip Kompas.com, Jumat (8/8/2025).

Sebagian besar guru dan dosen di Indonesia, lanjut Jerome Polin, memilih meneruskan profesinya hanya karena pengabdian dan passion.

Minimnya minat masyarakat untuk menjadi guru dan dosen karena gajinya kecil bahkan bisa menghambat target menuju Indonesia Emas 2045.

"Kalau mau ngewujudin Indonesia Emas, ya harus mulai dari perbaikan pendidikan, dan itu dimulai dari guru," tulis Jerome.

CEO dan Founder Mantappu Academy ini bahkan menyarankan Sri Mulyani Indrawati untuk menambah anggaran untuk pendidikan yang saat ini sudah di angka 20 persen dari APBN.

Penambahan anggaran itu disarankan untuk gaji guru dan dosen agar tercipta kompetisi dan peningkatan rasa bangga untuk dua profesi mulia tersebut.

"Kalau anggaran pendidikan yang 20 persen dari APBN itu masih kurang, tambahin lah. Potong anggaran lain yang kurang penting, buat pendidikan," tulis Jerome Polin

Jerome Polin yakin kualitas pendidikan di sebuah negara sangat erat kaitannya dengan nilai kompensasi yang diberikan oleh negara tersebut, tak terkecuali di Indonesia.

Negara-negara maju di dunia selalu memprioritaskan kesejahteraan tenaga pendidiknya sehingga sumber daya manusia (SDM) bisa tumbuh lebih baik.

"Jangan harap kualitas pendidikan Indonesia bisa naik kalau enggak ada perbaikan kualitas guru dan itu semua balik lagi ke faktor gaji dan kesejahteraan," katanya seperti dikutip TribunKaltim.co dari kompas.com.

Anggaran pendidikan APBN 2025

Sebagai informasi saja, pemerintah membagi alokasi dana pendidikan ke dalam tiga kluster utama. Kluster pertama difokuskan pada berbagai manfaat langsung untuk murid, mulai dari tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi.

Kluster kedua digunakan untuk membiayai gaji dan tunjangan guru serta dosen, sementara kluster ketiga dialokasikan bagi pembangunan infrastruktur pendidikan.

Anggaran pada kluster kedua mencakup belanja gaji hingga tunjangan kinerja.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved