Breaking News

Berita Nasional Terkini

Bermula dari Warung Kecil di Pinggir Jalan, Kini Mixue Gusur Dominasi McDonald's dan KFC

Mixue menggusur dominasi McDonald's dan Kentucky Fried Chicken (KFC). Semua bermula dari pinjam uang ke nenek dan warung kecil

TRIBUNKALTIM.CO/ARDIANA
FENOMENA MIXUE - Ilustrasi, antrean Panjang Gerai Mixue Batu Ampar Balikpapan. Mixue menggusur dominasi McDonald's dan Kentucky Fried Chicken (KFC). (TRIBUNKALTIM.CO/ARDIANA) 

TRIBUNKALTIM.CO - Mixue menggusur dominasi McDonald's dan Kentucky Fried Chicken (KFC).

Kini, Mixue saat ini menyandang gelar jaringan restoran cepat saji terbesar di dunia.

Selain itu, berdasarkan jumlah gerai, Mixue berada di peringkat kedua jaringan kedai minuman terbesar di dunia.

Mixue berada di bawah Starbucks yang ada di peringkat pertama.

Baca juga: 6 Tenan Baru Bakal Buka di Plaza Balikpapan, dari Mixue, Miniso sampai Solaria Resto

Namun demikian, banyak orang tidak tahu siapa pendiri Mixue dan bagaimana perjalanannya membangun bisnis.

Pendiri Mixue adalah Zhang Hongchao.

Ia mendirikan Mixue pada tahun 1997 saat masih menjadi mahasiswa di Henan University of Economics and Law, China.

Kala itu ia memiliki ide untuk membuka warung makanan, terutama untuk menjual minuman seperti minuman dingin dan es serut.

Baca juga: Terbaru! Terjawab Sudah Mixue Halal atau Belum, Cek Daftar Lengkap Menu, Varian Rasa dan Harganya

Dikutip dari Fortune, Senin (11/8/2025), ia meminjam 3.000 yuan dari neneknya, atau setara sekitar 417 dollar AS alias Rp 6,7 juta (asumsi kurs Rp 16.234 per dollar AS) untuk membuka warung kecil di jalanan Zhengzhou, ibu kota provinsi Henan.

Warung itu sukses, bahkan sejak awal didirikan oleh Zhang.

Sayangnya, kurangnya pengalaman Zhang, dan modernisasi Zhengzhou yang pesat, justru menjadi kendala.

Desa-desa di Zhengzhou terus-menerus menjadi sasaran pembongkaran seiring dengan pertumbuhan perkotaan di wilayah tersebut.

Baca juga: Menu Best Seller dan Murah di Mixue Batu Ampar Balikpapan

Ini mengakibatkan toko Zhang dibongkar tiga kali dalam setahun, menurut Sina News. Zhang pun belajar dari pengalaman pahit betapa sulitnya menjual makanan dingin selama musim dingin, yang memaksanya menjual jeruk mandarin untuk mendapatkan uang tambahan.  

Meskipun mengalami kendala, Zhang tetap berusaha.

Ia membeli lebih banyak mesin, menambahkan lebih banyak minuman manis ke dalam menunya.

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved