Breaking News

Berita Nasional Terkini

Lomba Makan Kerupuk Jelang HUT ke-80 RI, Mengenal Sejarahnya di Balik Perayaan 17 Agustus

Menjelang perayaan HUT ke-80 RI, berbagai acara biasanya akan diselenggarakan, termasuk berbagai perlombaan rakyat seperti lomba makan kerupuk.

|
Editor: Yara Tahnia
Pinterest.com/TribunKaltim.co
LOMBA HUT RI - Ilustrasi lomba makan kerupuk HUT RI. Perlombaan ini bukan hanya sekadar hiburan di balik keseruan dan tawa peserta. Tersimpan makna historis yang mengingatkan masyarakat pada masa-masa sulit di mana kerupuk menjadi simbol perjuangan dan ketahanan hidup. (Pinterest.com/TribunKaltim.co) 

TRIBUNKALTIM.CO - Menjelang perayaan HUT ke-80 RI, berbagai acara biasanya akan diselenggarakan, termasuk berbagai perlombaan rakyat.

Di antara balap karung dan panjat pinang, ada satu tradisi yang paling ikonik dan sarat makna yaitu lomba makan kerupuk.

Lomba ini memang sangat identik dengan perayaan 17 Agustus, di mana para peserta diminta untuk menghabiskan kerupuk yang digantung pada seutas tali tanpa menggunakan bantuan tangan.

Kerupuk: Dari Lauk Rakyat hingga Simbol Ketahanan

Di balik keseruan menyaksikan peserta berusaha menghabiskan kerupuk yang menggantung tanpa bantuan tangan, tersembunyi cerita panjang tentang kerupuk itu sendiri, yang tidak bisa dilepaskan dari sejarah bangsa.

Jauh sebelum menjadi bagian dari tradisi 17 Agustus, kerupuk sudah dikenal di Nusantara.

Baca juga: Bendera Sang Saka Merah Putih: Sejarah dan Fakta Unik Menjelang HUT ke-80 RI

Jejaknya diperkirakan telah ada sejak abad ke-9, tercatat dalam naskah-naskah kuno Jawa, menjadikannya salah satu cemilan tertua di Indonesia.

Melansir dari Grid.ID, pada era 1930-an hingga 1940-an, kerupuk semakin populer terutama bagi masyarakat kelas bawah, yang menjadikannya sebagai makanan penyelamat di tengah masa perang dan krisis ekonomi.

Saat harga bahan pokok melonjak, kerupuk menjadi lauk sederhana yang tetap bisa dinikmati.

20250812_Sejarah lomba makan kerupuk
LOMBA HUT RI - Ilustrasi lomba makan kerupuk HUT RI. Perlombaan ini bukan hanya sekadar hiburan di balik keseruan dan tawa peserta. Tersimpan makna historis yang mengingatkan masyarakat pada masa-masa sulit di mana kerupuk menjadi simbol perjuangan dan ketahanan hidup. (Pinterest.com/TribunKaltim.co)

Perjuangan Bangsa yang Terwujud dalam Perlombaan

Pasca kemerdekaan, kerupuk yang telah menemani rakyat di masa sulit, kini menjadi alat merayakan kemerdekaan itu sendiri.

Lomba makan kerupuk yang mulai populer pada era 1950-an, bukan diciptakan tanpa alasan.

Perlombaan ini menyimbolkan perjuangan bangsa dengan cara yang unik.

Tantangan untuk menghabiskan kerupuk tanpa tangan adalah metafora dari perjuangan para pahlawan yang berjuang dengan segala keterbatasan, tanpa bantuan dari pihak manapun.

Baca juga: 50 Yel-Yel 17 Agustus untuk Lomba HUT ke-80 RI di Lingkungan RT yang Kreatif dan Kekinian!

Gerakan peserta yang menunduk dan berusaha meraih kerupuk juga mengingatkan pada masa-masa sulit ketika makanan adalah sesuatu yang harus diperjuangkan dengan segenap tenaga.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved