Berita Kaltim Terkini
Usai Pembunuhan Sadis di Samarinda, Suami Bunuh Istri Hamil dan 2 Anak di Berau, Sorotan Psikolog
Usai pembunuhan sadis di Samarinda, suami bunuh istri hamil dan 2 anak di Berau, sorotan Psikolog
Penulis: Gregorius Agung Salmon | Editor: Amalia Husnul A
TRIBUNKALTIM.CO - Dua pembunuhan sadis di Kalimantan Timur (Kaltim) terjadi dalam waktu kurang dari satu bulan antara Juli-Agustus 2025 ini
Terbaru, di Kampung Punan Mahakam, Kecamatan Segah, Kabupaten Berau, seorang suami bunuh istri hamil 5 bulan dan 2 balita Minggu (10/8/2025).
Kurang dari satu bulan sebelumnya, 25 Juli 2025 di Samarinda, Ibu Kota Kaltim, seorang ayah membunuh 2 anak kandungnya yang juga masih balita.
Dua peristiwa tragis di Kaltim ini menorehkan luka mendalam di hati masyarakat.
Baca juga: Pembunuh Istri Hamil dan 2 Anak di Berau Mengaku Dimarahi One Piece, Warga Kampung Minta Keadilan
Lebih dari sekadar kriminalitas, peristiwa pembunuhan sadis ini menjadi sinyal kuat bahwa ada persoalan mendasar yang sedang menggerogoti kehidupan keluarga.
Ketua Ikatan Psikologi Klinis (IPK) HIMPSI Kaltim, Ayunda Ramadhani, menegaskan fenomena ini bukanlah hal yang muncul tiba-tiba.
“Kasus seperti ini sebenarnya sudah lama terjadi, hanya saja kadang tidak terangkat ke publik,” jelasnya.
Menurut Ayunda, ada sejumlah faktor yang kerap menjadi pemicu.
Tekanan ekonomi, konflik rumah tangga, serta penyalahgunaan zat seperti minuman keras atau narkoba sering kali menjadi pemicu awal.
Jika tidak disertai keterampilan mengelola konflik, masalah tersebut dapat menumpuk dan berubah menjadi frustrasi berkepanjangan.
“Frustrasi itu membuat emosi sulit terkendali. Anak-anak yang posisinya lemah, jarang melawan, akhirnya menjadi pelampiasan,” ujarnya.

Ia menambahkan, kurangnya kematangan dalam mengelola emosi membuat sebagian orang memilih jalur agresif untuk melampiaskan tekanan.
“Salah satu bentuk perilaku agresif itu bisa sampai pada pembunuhan,” tegasnya.
Faktor lain yang tak kalah berbahaya adalah gangguan kejiwaan.
Namun, Ayunda menekankan, gangguan mental jarang muncul secara mendadak.
“Biasanya dipicu oleh masalah yang menahun, tidak terselesaikan, dan dibiarkan tanpa penanganan.
Dalam jangka panjang, kondisi ini bisa mengganggu psikis hingga timbul halusinasi yang mendorong pelaku melakukan kekerasan,” jelasnya.
Ia mencontohkan, halusinasi yang meyakinkan seseorang bahwa anaknya ‘menyakiti’ dirinya, bisa memicu tindakan fatal.
“Tapi sekali lagi, tidak ada ayah yang sehat mental tiba-tiba membunuh anaknya.
Pasti ada riwayat masalah yang memupuk kondisi itu,” katanya.
Penyalahgunaan zat, baik alkohol maupun narkotika, juga meningkatkan risiko perilaku kriminal.
“Itu jelas menjadi faktor yang memperburuk situasi,” tambahnya.
Sebagai dosen Program Studi Psikologi Universitas Mulawarman, Ayunda mengajak masyarakat untuk lebih peka terhadap lingkungan.
“Kita harus saling menjaga dan peduli.
Kepedulian bisa menyelamatkan nyawa. Jangan takut melapor ke pihak berwajib bila ada tanda-tanda mencurigakan di sekitar kita,” katanya.
Pagi Berdarah di Kampung Punan Mahakam
Minggu (10/8/2025) sekitar pukul 07.00 Wita, Kampung Punan Mahakam, Kecamatan Segah, Berau diguncang tragedi berdarah seorang suami tega menghabisi nyawa istrinya dan dua anak yang masih kecil.
Kampung Punan Mahakam berjarak sekitar 4-6 jam dari Tanjung Redeb, ibu kota Berau tergantung kondisi jalan dan moda transportasi.
Pelaku bernama Julius. Dalam amukannya, ia membunuh istrinya yang tengah hamil, NO (32) dan dua anak mereka, NJ (5) dan NS (4).
Motif pembunuhan hingga kini belum terungkap.
Kasi Humas Polres Berau, AKP Ngatijan, membenarkan kejadian tersebut.
"Saat ini masih dalam proses penyidikan. Pelaku sudah kami amankan," ujarnya.
Menurut keterangan polisi, tragedi bermula ketika Pilipus, ayah dari NO, mendengar suara benturan keras dari arah rumah anaknya.
Rumah mereka berdampingan, hanya dipisahkan dinding kayu.
Pilipus yang tengah tidur sontak terbangun dan berjalan cepat menuju sumber suara.
Begitu tiba, pemandangan mengerikan terpampang di hadapannya.
NJ ditemukan tak bernyawa di kamarnya. NO terkapar di depan kamar mandi, tubuhnya berlumur darah dengan luka di perut dan kepala.
Sementara NS, putra bungsu, masih bernafas lemah dengan kondisi kritis.
Panik, Pilipus berteriak minta tolong.
Tetangga, Tri Bowo, segera datang, mengamankan Julius ke rumahnya, sementara warga lain mencoba menyelamatkan para korban.
Namun, takdir berkata lain. NJ meninggal di lokasi. NO menghembuskan napas terakhir saat dibawa ke RSUD Abdul Rivai, Tanjung Redeb.
NS pun tak terselamatkan, meninggal dalam perjalanan ke Puskesmas Tepian Buah di ibu kota Kecamatan Segah.
Ayah Bunuh 2 Balita di Samarinda
Sebelumnya, Jumat (25/7/2025) Wahyu (24) membunuh 2 anaknya yang masih berusia 4 dan 2 tahun.
Kejadian itu terjasi siang hari di rumah keluarga korban di Jalan Rimbawan 1, Karang Anyar, Samarinda.
Menurut keterangan keluarga, saat kejadian pelaku W (24) sedang berada di rumah bersama kedua anak dan nenek buyut mereka, sementara sang istri bekerja di toko perlengkapan bayi.
N, adik ipar W, sempat mengira kedua anak tertidur siang.
Namun tak lama, rumah mendadak heboh saat nenek buyut keluar rumah dalam kondisi terluka dan meminta tolong.
Warga yang datang mendapati kedua balita telah meninggal dunia di dalam kamar.
W hanya duduk diam di dekat tubuh anak-anaknya, dan saat ditanya, mengakui perbuatannya.
"Pas kami datang, dia duduk dekat anak-anak. Diam saja. Waktu ditanya-tanya baru mengaku, bilang kalau dia yang melakukan," ujar NA.
Pelaku langsung diamankan di Polresta Samarinda.
Polisi kemudian mendalami motif dan menyampaikan hasil penyelidikan.
Baca juga: Ibu 2 Balita yang Meninggal Bantah Semua Tuduhan Suaminya, Mita: Wahyu Harus Dihukum Mati
(TribunKaltim.co/Gregorius Agung Salmon)
Ikuti berita populer lainnya di saluran berikut: Channel WA, Facebook, X (Twitter), YouTube, Threads, Telegram
pembunuhan sadis
Kalimantan Timur
Samarinda
Berau
psikolog
pembunuhan balita samarinda
TribunKaltim.co
Wagub Kaltim Seno Aji Beri Bantuan untuk Paser, Komitmen Pemerataan Pembangunan |
![]() |
---|
6 Daerah dengan Kantor Pos Terbanyak di Kalimantan Timur |
![]() |
---|
Pemprov Kaltim Rencana Pengembangan Kawasan RS Atma Husada dengan Rumah Sakit Islam Samarinda |
![]() |
---|
Pemprov Kaltim Minta Yayasan Rumah Sakit Islam Cari Lokasi Lain Usai Pinjam Pakai tak Diperpanjang |
![]() |
---|
Pemprov Kaltim Berniat Ambil Alih RSHD Samarinda dengan Syarat Permasalahan Internal Selesai |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.