Berita Nasional Terkini

Apa Itu One Piece? Ketika Simbol Budaya Pop Menjadi Fenomena Jelang HUT ke-80 RI

Fenomena bendera One Piece memantik perhatian publik jelang HUT ke-80 RI. Apa sebenarnya arti dari One Piece dan maknanya dari kacamata akademisi?

X.com/@Anak_Ogi
FENOMENA ONE PIECE - Ilustrasi bendera One Piece yang dikibarkan bersama Bendera Merah Putih. Fenomena bendera One Piece memantik perhatian publik menjelang perayaan HUT ke-80 RI. Lantas, sebenarnya arti dari One Piece dan maknanya dari kacamata akademisi? (X.com/@Anak_Ogi) 

Dalam konteks ini, bendera milik Luffy dan krunya memiliki topi jerami dan tengkorak kepala manusia dengan deretan gigi yang menyunggingkan senyum.

Hal tersebut menunjukkan sikap optimisme yang dibawa oleh ia dan kru kapalnya. 

Sementara itu, One Piece juga merujuk kepada seluruh harta peninggalan Raja Bajak Laut bernama Gol D. Roger yang tersimpan di Raftel, pulau di ujung Grand Line. Harta inilah yang menjadi tujuan utama Luffy dan para kru.

Selama lebih dari dua dekade, One Piece menjadi sebuah budaya populer yang mencerminkan ekspresi dan simbol perlawanan terhadap sistem yang dianggap represif, ketidakadilan sosial dan impian akan dunia yang bebas dan adil.

Meskipun identitas Luffy dan kawan-kawannya adalah bajak laut, mereka memperjuangkan keadilan dan pembebasan dari penindasan, di mana dalam konteks fiksi sering dimaknai sebagai pahlawan anti-mainstream.

Baca juga: Pengibaran Bendera One Piece Disorot, Amnesty: Aparat Jangan Bungkam Ekspresi Damai

Fenomena bendera One Piece dari kacamata akademisi

Muhammad Sufyan Abd, dosen Digital Public Relations dari Universitas Telkom menjelaskan bahwa pengibaran bendera One Piece merupakan bentuk komunikasi non verbal dan menjelma menjadi simbol protes sosial yang justru terasa relevan.

Sebagai contoh, ia menggambarkan bagaimana kondisi dunia dalam kisah One Piece terasa begitu akrab dengan keadaan masyarakat Indonesia saat ini.

Di mana World Government (Pemerintah Dunia) melindungi Tenryuubito (elit penguasa) yang arogan, sejarah yang ditutupi untuk melanggengkan kekuasaan, pajak yang dibayar rakyat tetapi tidak kembali dalam bentuk layanan publik hingga perilaku Marine (angkatan laut) yang bertindak sewenang-wenang.

"Tidak mengherankan jika akhirnya bendera bajak laut itu menjadi simbol perjuangan yang justru terasa lebih bermakna ketimbang jargon-jargon formal," demikian kata Sufyan, seperti dikutip dari Kompas.com pada Kamis (14/8/2025).

"Pandangan ini seharusnya menjadi pijakan. Sebab dalam dunia komunikasi, simbol tidak selalu berarti perlawanan keras. Sering kali ia justru adalah cara rakyat menyampaikan aspirasi tanpa kekerasan," tegasnya.

Bagi Iswandi Syahputra, Guru Besar Ilmu Komunikasi di UIN Sunan Kalijaga, pengibaran bendera One Piece menjelang HUT ke-80 RI digambarkan sebagai perjumpaan antara gerakan rebel dengan nasionalisme.

Ia menerangkan, penggunaan tengkorang dengan dua tulang menyilang telah lama menjadi lambang peringatan akan ancaman mematikan. Karena itu, warna dan simbol yang digunakan Luffy dan kru kapalnya menyimpan kesan rebel.

Pada kajian budaya popular, rebel tidak dapat disebut sebagai pemberontakan, apalagi dianggap perlawanan bersenjata atau aksi anarkis.

Sebaliknya, rebel dipahami sebagai bentuk perlawanan nilai kaum muda terhadap pemaknaan lama yang mapan melalui gerakan budaya kontemporer dengan menggunakan simbol-simbol.

Artinya, ini semacam deklarasi sosial untuk memberontak simbol budaya arus utama yang mendominasi berbagai ruang publik.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved