Mengenal Pengertian ''Propaganda Rusia'' yang Diduga Dipakai Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mengenal Pengertian ''Propaganda Rusia'' yang Diduga Dipakai Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno

"Yang dipakai konsultan asing. Enggak mikir ini memecah belah rakyat atau tidak, enggak mikir mengganggu ketenangan rakyat atau tidak, ini membuat rakyat khawatir atau tidak. Membuat rakyat takut, enggak peduli," kata Jokowi.

Meski tak menyebut konsultan jenis apa yang digunakan oleh pihak yang disindirnya, Jokowi juga menyinggung mengenai propaganda Rusia.

"Seperti yang saya sampaikan, teori propaganda Rusia seperti itu. Semburkan dusta sebanyak-banyaknya, semburkan kebohongan sebanyak-banyaknya, semburkan hoaks sebanyak-banyaknya sehingga rakyat menjadi ragu. Memang teorinya seperti itu," kata Jokowi.

Baca: Tanggapi Tudingan Jokowi Soal Propaganda Rusia, Sudjiwo Sarankan Cek Cara Lain Benar/Tidaknya

Jokowi pun mencontohkan perihal hoaks yang belakangan ini sempat berkembang di tengah masyarakat.

Yaitu soal tujuh kontainer surat suara tercoblos, hoaks penganiayaan Ratna Sarumpaet, yang saat itu masih bergabung dalam Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi.

Jokowi juga sempat menyinggung soal dirinya yang selama ini disebut sebagai antek asing. Namun, pada kenyataannya, kubu Prabowo-Sandi-lah yang menggunakan konsultan asing dalam menghadapi Pilpres 2019.

"Konsultannya konsultan asing. Terus yang antek asing siapa? Jangan sampai kita disuguhi kebohongan yang terus-menerus. Rakyat kita sudah pintar, baik yang di kota atau di desa," kata dia.

Tanggapan BPN 02

Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Dahnil Anzar menuturkan bahwa kubu mereka tidak memiliki cukup uang untuk memakai konsultan asing, dikutip talkshow Apa Kabar Indonesia Malam tvOne, Senin (4/2/2019).

Dahnil pun mengakui jika teman bisnis asing Prabowo memang banyak dan itu menunjukkan pergaulan yang luas.

"Jadi saya barusan bareng Pak Prabowo ya, dan beliau menyampaikan 'kami enggak punya cukup uang untuk membayar konsultan asing', kalau kemudian Pak Prabowo punya banyak teman, bisnis, mitra, sahabat, dari luar negeri itu bukti bahwasannya pergaulan beliau memang luas," ujar Dahnil.

Dahnil kemudian juga menepis kabar bahwa kubunya memakai politik ala Rusia.

"Kami dituduh politiknya ala Rusia, 'enggak' kata Pak Prabowo, tapi kita politiknya ala Bojong Koneng (Bogor), Bojong Koneng itu kampungnya Pak Prabowo kita ala-alanya rakyatlah, jadi kita tidak punya konsultan asing seperti yang dituduhkan," ungkapnya menirukan jawaban Prabowo.

Baca: Bukan Asal Rusia, Prabowo-Sandi Sebut Konsultan Politiknya Adalah Rakyat

Ia kemudian menilai sebuah pernyataan yang menurutnya fitnah tersebut sangat berbahaya jika diucapkan oleh presiden.

"Nah ini berbahaya memang, kalau ada tuduhan tuduhan seperti itu, apalagi keluar dari seorang presiden. Jadi ini harus hati-hati karena bisa berujung produksi hoaks apalagi menuduh sambil kita pakai konsultan asing dan sebagainya," ucap Dahnil.

"Model-model kampanye ofensif seperti itu bagi kami tidak masalah, selama itu bagian dari argumentasi dan debat-able di ruang publik. Kami menyambut gembria saja satir-satir yang menunjukkan kualitas demokrasi kita mulai tinggi," tambah dia.

Halaman
123

Berita Terkini