Kisah Luhut Binsar, 'Dihabisi' saat Orba hingga Menjadi Jenderal HOR dan Melarang Anak Masuk Akmil

Editor: Amalia Husnul A
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jenderal HOR (Purn) TNI Luhut Binsar Pandjaitan. Ini kisah yang dibagikan Luhut Binsar Pandjaitan dibalik sukses anaknya Mayor (Inf) TNI Paulus Pandjaitan yang lulus dengan hasil baik dan memuaskan dari pendidikan Seskoad Amerika.

Saya tahu bahwa saya sangat keras menentang kemauannya sampai dia menangis pada ibunya. Tapi saya tetap bersikukuh supaya Paulus menjadi sarjana saja.

Di balik itu sikap tegas itu sebenarnya saya menyimpan rasa sedih yang mendalam untuk anak saya.

“Kau masuk tentara mau diapain kau nanti?” gumam saya dalam hati karena sudah cukup saya mengalami rona-rona kehidupan di sana, bahwa seberapa keraspun dulu bekerja, seberapa hebatnya pun prestasi, saya tidak pernah mencapai puncak karir di lingkungan TNI. Tidak pernah jadi Kasdam, Pangdam atau Danjen Kopassus.

Lulusan Seskoad Amerika berfoto dengan Luhut Binsar Pandjaitan (Facebook Pusat Penerangan TNI)

Sebagai seorang ayah saya tidak mau melihat dia nanti mengalami kesusahan yang pernah saya alami sebagai tentara.

Maka kemudian saya berpikir, menjadi pengusaha atau politisi adalah jalan yang lebih baik untuk Paulus.

Akhirnya Paulus mendaftar di UPH (Universitas Pelita Harapan) dan lulus 4 tahun kemudian sebagai sarjana hukum.

Menjelang wisuda, Paulus meminta waktu bicara dengan saya. Saya pikir mau apa lagi dia? Minta kawin atau apa? Tiba-tiba dia kembali meminta izin saya untuk diperbolehkan masuk tentara.

Kali itu saya bilang bahwa sudah terlambat baginya untuk masuk Akmil karena bakal tertinggal 4 tahun di belakang teman-teman seangkatannya.

BACA JUGA

Bersama 2 Perwira Lainnya, Anak Luhut Binsar Pandjaitan Lulus Memuaskan dari Seskoad Amerika

Debat BW dan Luhut di Sidang MK Ini Buat Penonton Tertawa dan Tepuk Tangan, Petugas Sampai Menegur

“Pokoknya saya masuk tentara, masuk Kopassus, karena itu cita-cita saya,” jawabnya bersikukuh sembari menekankan kalaupun dia tidak mungkin masuk lewat jalur Akmil, Jalur Sepa PK (Sekolah Perwira Prajurit Karier) pun tidak masalah.

Jalur yang saya sebenarnya tidak rela untuk dia lalui.

Akhirnya dengan berat hati saya kirim dia ke Kepala Dinas Psikologi Angkatan Darat Pak Mayjen Dr. Heriyono untuk menjalani psikotes. Hasilnya, Paulus dinilai mumpuni baik secara kepribadian maupun intelektual.

Luhut Binsar Pandjaitan dan anaknya Mayor Inf Paulus Panjdaitan (Facebook/Luhut Binsar Pandjaitan)

Sesuai dengan janji saya pada Paulus, maka saya mengijinkan dia masuk tentara karena lolos psikotes. Berbagai tes kemudian dia jalani termasuk ujian Komando.

Halaman
1234

Berita Terkini