Jelang Idul Adha, Ini Enam Tips Memilih Hewan Kurban yang Sehat

Penulis: Christoper Desmawangga
Editor: Mathias Masan Ola
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

SAPI KURBAN - Sejumlah sudut kota Samarinda mulai dipenuhi dengan pedagang hewan ternak untuk kebutuhan hari raya Idul Adha.

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Jelang hari raya Idul Adha 1440 H, yang juga kerap disebut hari raya kurban, sejumlah pedagang hewan kurban mulai banyak beredar di sudut kota Tepian.

Di Samarinda, selain di rumah potong hewan (RPH) Tanah Merah, Samarinda Utara, hewan kurban juga diperjualbelikan di kawasan dalam kota, seperti di Jalan Belatuk, Jalan AW Syahranie, Jalan PM Noor, dan sejumlah jalan lainnya.

Jelang hari raya Idul Adha, permintaan hewan kurban meningkat dibandingkan hari biasanya. Hal itu dibenarkan oleh Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda, yang bertanggung jawab atas kesehatan hewan ternak yang datang dari luar Samarinda.

Kendati telah melakukan pemeriksaan terhadap hewan ternak dari luar Samarinda. Namun, pihaknya tetap berharap agar masyarakat tidak salah pilih hewan ternak saat membeli disejumlah pedagang.

Berikut ini tips memilih hewan ternak yang sehat dari Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda :

1. Nafsu makan bagus

2. Kulit terlihat mulus, mengkilat, tidak ada bulu berdiri, dan tidak ada luka di kulit

3. Sorot mata cerah, tidak kemerahan, atau sayu, dan tidak ada keluar cairan dari mata

4. Kotoran tidak encer

5. Berat dapat dilihat dari kondisi fisik hewan. Postur, tinggi dan beratnya proporsional

6. Tulang iga tidak terlihat menonjol.

"Ini merupakan pengamatan kasat mata yang dapat dilakukan oleh calon pembeli. Jadi, jangan sampai salah memilih hewan ternak," ucap Kepala Pelayanan Operasional Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda, Muthohar Uddin, Kamis (25/7/2019).

Dia menjelaskan, sebelum hewan ternak dikirim, terlebih dahulu dikarantina dengan dilakukan pemeriksaan, serta pengamatan.

Sesampainya di lokasi tujuan, pihaknya kembali akan melakukan pemeriksaan terhadap hewan ternak yang datang, dengan hanya melakukan pemeriksaan sebanyak 10-15 persen dari jumlah yang datang.

"Kalau di tempat asal pengiriman, 100 persen ternak diperiksa, mulai pemeriksaan fisik hingga laboratorium. Sesampainya di sini, kita hanya ambil sampling saja, tapi jika yang datang bibit ternak, maka pemeriksaan kita lakukan seluruhnya," jelasnya.

Halaman
12

Berita Terkini