MUI Balikpapan Buka Pelatihan Penyembelihan Hewan Kuban, Sembelih Hewan Sesuai Syariat Islam
"Kejadian itu ada di Balikpapan. Ini karena tugas pemotongnya dadakan. Kalau petugas pemotong profesional merebahkan sapi sendirian bisa,"
Penulis: Siti Zubaidah | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Tanggal 6 Agustus 2019 mendatang, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Balikpapan akan mengadakan pelatihan penyembelihan hewan kurban yang dibuka untuk semua warga dan jagal atau yang bertugas menyembelih hewan kurban, Selasa (6/8/2019).
Hal ini karena minimnya pengetahuan penyembelihan hewan kurban yang sesuai dengan syariat Islam.
Sekretaris MUI Balikpapan HM Zailani mengatakan, nantinya akan ada pelaksanakan pelatihan tata cara pemotongan hewan bagi panitia kurban ditempat masing-masing.
"Nah, kita akan gelar ini untuk semua masjid kita mengundang semua petugas yang memotong hewan qurban, jadi perwakilan setiap masjid," kata Sekretaris MUI Balikpapan HM Zailani.
Berharap bisa dilaksanakan dan diterapkan di tempat masing-masing. "Jadi ada 40 masjid besar karena kapasitas ruang rapat MUI Balikpapan menampung 40 orang," ungkap Sekretaris MUI Balikpapan HM Zailani.
Ada juga nanti dari panitia kurban biasa ikut mendaftar, diberikan pelatihan dan syarat-syarat hewan kurban yang akan disembelih.

Untuk sapi khususnya kepada yang sehat, sapi yang cukup untuk syarat kurban dan bagaimana memotong sesuai syariah Islam.
"Mudahan bisa pada tanggal 6 Agustus atau 7 Agustus mendatang. Dan itu peserta yang diundang masjid besar dan panitia kurban," kata Sekretaris MUI Balikpapan HM Zailani.
Menurutnya, sejauh ini mendapat informasi atau berita ada yang dipotong tidak tuntas, bahkan ada infonya sapinya lari.

"Kejadian itu ada di Balikpapan. Ini karena tugas pemotongnya dadakan. Kalau petugas pemotong profesional merebahkan sapi sendirian bisa," kata Sekretaris MUI Balikpapan HM Zailani.
Sekretaris MUI Balikpapan HM Zailani menjelaskan, kalau menurut syariat Islam, sapinya tidak boleh tersiksa kan kasihan itu.
"Nah teknik-teknik itu nanti yang lebih banyak disampaikan kepada para panitia kurban. Soal syariat Islam saya kira banyak ustad yang paham tatacara memotong. Secara Islam itu pemotongan yang halal dan sehat. Kalau sehat tapi nda sesuai syariah jadinya bangkai," ungkapnya. (dha)
Baca Juga;
Aksi Pasutri Bunuh Anak Mereka yang Baru Lahir Terungkap Karena Istri Alami Pendarahan, Ini Motifnya
80 Persen Capim KPK Ternyata Miliarder, Ada yang Hartanya Capai Rp 1 Triliun, Ini Penjelasan Febri
Ramalan Zodiak Selasa 6 Agustus 2019: Scorpio Berjalan Menyenangkan Hari Ini, Pisces Mudah Lelah
Pelaku Perusakan Rumah Menteri Susi Mengaku Kerasukan Roh, dan Membisikkan Sesuatu