Hidayat Nur Wahid Tebak Jokowi Pusing Pasang Menteri, Begini Sikap PKS di Kabinet Kerja Jilid II
Pemenang Pemilu Pilpres 2019, Joko Widodo atau Jokowi dengan pasangannnya Maruf Amin, sudah banyak desas desus kandidat menteri Kabinet Kerja Jilid II
TRIBUNKALTIM.CO, JAKARTA - Sebentar lagi akan ada pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Indonesia.
Pemenang Pemilu Pilpres 2019, Joko Widodo atau Jokowi dengan pasangannnya Maruf Amin.
Sebentar akan dilantik sah menjadi kepala negara dan pemerintahan, sudah banyak desas desus kandidat menteri di Kabinet Kerja Jilid II.
Yang tentu saja, Kabinet Kerja Jilid II ini juga sudah bahas mengenai peta koalisi dari berbagai partai politik.
Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid memastikan, partainya tidak berminat masuk ke kabinet Joko Widodo - Maruf Amin.
Menurut dia, Jokowi sendiri sudah pusing memikirkan jatah menteri untuk parpol koalisi.
"Pak Jokowi saja saya kira hari-hari ini cukup puyeng memikirkan porsi kementerian untuk seluruh partai pendukungnya. Kan partai pendukung beliau tidak sedikit," ujar Hidayat di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (16/10/2019).
Pada Pilpres 2019, Jokowi didukung PDI Perjuangan, Golkar, Nasdem, PKB, dan PPP.
Ada juga partai lain yang tak lolos ke parlemen, yakni Hanura, Perindo, PSI, PBB, dan PKPI.
Jumlah parpol yang menjadi barisan pendukung Jokowi - Maruf Amin juga masih bisa bertambah
Jika Gerindra, Demokrat, dan PAN jadi bergabung ke koalisi.
"Padahal Pak Jokowi sudah bilang komposisi menteri antara profesional partai dan profesional nonpartai, yang partai hanya 40 persen.
Kalau hanya 40 persen, ada 34 (kementerian), berarti hanya sekitar 16. Pasti tidak mudah membagi," kata Hidayat.
Oleh sebab itu, Hidayat mempersilakan Jokowi memilih nama-nama menterinya dari parpol koalisi.
Nah, PKS tak berminat masuk ke kabinet